Nashwa pov
Sungguh waktu begitu cepat berlalu tak terasa sudah tamat SMA saja, selama berada di Jakarta aku sangat senang karena memiliki teman2 sperti Betrand, Anneth, Putra, Dio, kak Daffy dan kak Shandy.
Hari ini adalah hari perpisahan kami di sekolah tercinta SMA PERCIK. Sedih memang karena kami akan melanjutkan cita2 kami masing2 dengan jalan masing2 pula. Semua sahabatku tentu saja mereka sudah tau kalau aku akan melanjutkan studiku di Medan tempat aku di lahirkan, aku tau mereka sedih tapi aku juga sedih sama hal nya dengan mereka yg sudah memilih jalannya. Aku sebenarnya ingin saja melanjutkan studiku di Jakarta tapi papa akan di pindah tugaskan lagi ke Medan. Sebenarnya bisa saja aku sendiri disini atau bersama tanteku yg di Jakarta tp mama dan papa tidak ingin aku jauh dari mereka.
Aku tau sebenarnya Betrand punya perasaan lebih dari seorang sahabat kepadaku, begitupun aku juga memilikinya tp perbedaan kami sangat besar bagaikan tembok kokoh yg sulit untuk dihancurkan, maka sedari itu memendam perasaan ini mungkin jauh lebih baik bagi kami dan persahabatan ini.
At school
Saat di sekolah kami semua sudah berkumpul tinggal menunggu Betrand saja. Kami menunggunya di luar depan pintu gedung olahraga yg sudah di sulap menjadi tempat untuk acara perpisahan murid kelas 12.
Tak lama Betrand dan orang tuanya sampai, aku terpaku sesaat saat melihat penampilan nya yg tentu saja rapi dan maskulin. Setelah itu kami pun masuk ke dalam karena acaranya sudah mau dimulai- Nashwa pov end
Back to normal
Acara perpisahan pun selesai mereka saling bersalaman dengan kepala sekolah serta guru2 yg telah membimbing mereka sampai detik ini dan dengan murid2 lain seperti adik kelas dan teman sekelas mereka saling berpelukan dan salaman acara ini sungguh mengharukan tapi sangatlah keren karena di tengah2 acara mereka menampilkan pertunjukan band yg beranggotakan Dio sebagai drummer Putra sebagai pemain bass dan Betrand sebagai vokalis, dan penutup dari acara ini doa bersama sesuai kepercayaan dan agama masing2, tapi Betrand cs mereka tak langsung pulang mereka sudah janji setelah ini ingin mampir dulu ke tempat biasa mereka ngumpul, tapi mereka sudah ijin sebelumnya kepada orang tua masing-masing.
At cafe
Ya sekarang mereka lagi berada di cafe dimana mereka biasa berkumpul disini jika tidak memiliki kegiatan apapun. Cafe nya sederhana tapi tempatnya sangat nyaman makanya mereka betah berada disini pelayan cafe pun sudah hafal dengan mereka.
"Kalian habis dari mana pakai jas gini (kecuali Shandy sama Daffy mereka pake baju yg casual) ?"tanya mas Rudi pelayan cafe sambil meletakkan pesanan mereka di atas meja.
"Habis dari sekolah mas, kan hari ini acara perpisahan untuk murid kelas 12" jelas Betrand kepada mas Rudi.
"Wah bener ga terasa ya, pasti bakal mencar ni kuliahnya masih mending kalo semua pada di Jakarta masih bisa ketemu dan ngumpul disini." Sepertinya mas Rudi sedih karena mungkin saja tidak bisa melihat mereka sesering saat ini.
"Tenang mas Shandy sama Daffy kan kuliah di Universitas Indonesia jadi masih sering mampir kemari lah tp gatau kalo mereka mas" jawab Shandy.
"Okelah mas tinggal dulu ya"mas Rudi.
"Iya mas" jawab mereka bersamaan.
Setelah mas Rudi pergi mereka masih terdiam dengan pikirannya masing-masing, ya mereka memikirkan tentang kebersamaan mereka yg sebentar lagi akan jarang.
"Emmm kalo gue sih udah jelas bakal balik ke Medan dan kuliah disana, walaupun sebenarnya gue masih mau disini, nah kalo kalian gimana ?" Akhirnya Nashwa membuka percakapan setelah terjadi keheningan beberapa menit itu. Walaupun mereka sering bersama tapi mereka jarang sekali membahas tentang kelanjutan studi mereka, bukannya mereka tidak memikirkan masa depan tapi mereka harus memikirkan nya matang2.
"Kalo gue sih masih nunggu verifikasi dari Universität Mainz yg ada di Jerman, masih belum tentu sih lulus atau engga" jawab Betrand yg membuat mereka terkejut.
"Jerman ? -tanya mereka sekali lagi takut2 salah dengar, bukannya mereka tak percaya tentu saja mereka tau kalau Betrand tidak hanya bahasa Inggris dan Mandarin saja yg dikuasainya bahkan Jerman dan Spanyol pun dia bisa. Tapi kenapa harus kesana ? kenapa tidak di Jakarta saja ?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNKNOWN
Teen FictionBisakah aku dan kamu menjadi kita ? Karena begitu besar perbedaan diantara kita, tetapi hatiku hanya memilih kamu.