Part 2

65 12 2
                                    

*****

Sudah lebih dari 5 bulan Nahel bekerja di perusahaan Anderson grup.  Dan menurut Nahel pekerjaan ini sangat  menyenangkan.  Ntahlahh!! Mengapa Nahel merasa nyaman bekerja  ditempat ini. Pasalnya selama tiga tahun di Jakarta, nahel sudah  tiga kali berturut-turut gonta-ganti pekerjaan. Hingga saat ini, pekerjaan ini masih memberikan kesan yang berbeda bagi Nahel.

Karena memang nahel adalah sosok yang mudah bergaul. Membuat dirinya cukup cepat berbaur di lingkungan itu. Perawakan nahel yang terlihat sangat humble pada siapapun, membuat nya disenangi oleh beberapa teman kantornya.

Ia pun sekarang sudah akrab dengan bos nya Nicholas karna sahabatnya Dewi.
Karna Dewi sering membawa Nicholas dalam beberapa pertemuan mereka. Oh,  jangan lupakan di setiap pertemuan itu mereka hanya menyaksikan kemesraan pasangan bos dan sekretaris itu. Sehingga terkadang Resi dan Nahel terlihat seperti nyamuk yang menjaga kedua insan itu.  Sampai membuat  kedua nya berpikir. Apa mereka berdua dirumah tidak bisa berpacaran? Kenapa harus di umbar didepan para jomblo seperti mereka:(

Dan.
Banyak yang Nahel ketahui sejauh ini, kalau Dewi  selalu memanggil Nicholas dengan sebutan Hanny.  Kata dewi biar semua orang tau kalau dia istrinya CEO, agar tak ada pelakor yang berani menggoda suami nya.  Ya! Memang, terkadang dewi sangat posesif mengingat betapa tampan suami nya itu. 
Dan juga Nicholas walaupun terkesan cuek dan pendiam. Dia selalu menyuruh dewi ikut dengannya saat pertemuan apapun bersama klien. Iya memang sedikit aneh.  Tapi bagi Nahel, bos nya itu hanya tak mau jauh dari istrinya. Ya!  Menyebalkan memang,  harus menyaksikan kemesraan bos nya setiap hari dengan rekan kerja nya-_-.
------------------------------------------------

Disinilah nahel memmasuki perusahaan nya dipagi hari.  Menyapa setiap karyawan yang berlalu lalang.  Nampak ada yang tersenyum tulus,  sampai yang berpura-pura tersenyum.

Terlihat Nahel sedang  berada di depan lift sambil menunggu lift turun.
Tak lama kemudian terlihat Nicholas sang CEO beserta Dewi istrinya memasuki perusahaan tersebut

"Selamat pagi pak , pagi Bu ."sapa Nahel dengan ramah pada bos dan juga Dewi

" Selamat pagi Nahel,"balas Nicholas.

"pagi hel,  hmm kan udah aku bilang gausah terlalu formal gitu"kata Dewi.

"iya kak,  tapi tetap ajah. Susah dirubah"saut nahel.

Ting!!!

Bukan! Itu bukan lift Nahel. Itu lift khusus bos nya.  Dan tidak ada yang boleh masuk melewati lift itu kecuali CEO beserta keluarga.
Memang letak nya bersebelahan dengan lift khusus karyawan,  hanya diberi jeda sekitar 4 meter.

"ayo"ajak dewi.

"tidak kak,"tolak nahel yang merasa tak enak. "aku naik lift khusus karyawan saja"lanjutnya.

Dewi keluar dari dalam lift, dan menarik nahel agar ikut dengan nya.  "udah ikut aja, lagian kita kan seruangan"kata dewi. Nahel hanya mengikuti langkah dewi. Yang disaksikan dengan tatapan tak suka dari beberapa karyawan tersebut.

"baiklah kak"akhirnya nahel menuruti dewi. Nicholas hanya tersenyum melihat adegan tersebut.

****

"Kak, ini jadwal Pak Nicholas hari ini."kata nahel sambil memberikan sebuah map pada dewi. 

"oh,  oke terimakasih hel."kata dewi tersenyum, "apa ada pertemuan yang penting hari ini? "tanya dewi

"oh,  iya kak.  Hari ini ada pertemuan dengan klien yang datang dari Sumba, untuk membicarakan tentang pengelolaan serta dekorasi dari hotel tersebut."kata nahel menjelaskan.

I'm Okay!!! Maybe!!  "You Know Maybe? "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang