Part 7

5 1 0
                                    

"APAPUN YANG ADA DITANGAN LU PASTI HANCUR! LU EMANG GABISA BIKIN HIDUP GUE SEDIKIT PUN TENANG! MENDING LU PERGI SEKARANG DARI RUMAH INI"!!!!


___________________________________________

Nahel pun terbangun, ia memegang kepala nya yang masih pusing. "Lagi-lagi gue mimpi itu..."gumam nahel

Ia melirik kesekitar nampak berpikir kenapa dia Sekarang bisa ada dirumah sakit. Dan apa yang terjadi sebenarnya.

"Ini gue dirumah sakit?"tanya nahel pada dirinya sendiri. "Bisa-bisa nya gue dirumah sakit sendirian gadak yang nemenin"kesal nahel pada dirinya sendiri.

"Kenapa hal itu harus terjadi"?tanya nahel pada dirinya sendiri.

"Kenapa gue harus menerima itu. Hidup tetap lah hidup.. hmmm"kata nahel lagi perlahan menarik nafasnya pelan dan mulai menutup matanya lagi.

Yaps!!! Nahel dirumah sakit tanpa ditemani siapapun. Tadi Arnold memang menemani nahel. Tapi hanya sebentar karna ada urusan yang memang sangat urgent yang gabisa untuk ditunda. Jadi terpaksa dia harus meninggal kan nahel sendiri.

___________________________________________

Nahel memutuskan untuk pulang dari rumah sakit. Karna menurut nya sakit nya tidaklah terlalu parah. Lagipula dia tidak mau cuti terlalu banyak. Menurut nya akan sangat merugikan jika nanti gaji nya dipotong. Kan menafkahi suami2 nya yang bertugas di Korea Selatan sebagi musisi itu butuh biaya besar. Jadi nahel harus lebih bekerja ekstra.

Saat ini nahel masih dirumah nya. Tadi nya ia mau bekerja. Tetapi si cerewet Arnold melarang nya. Katanya ia harus pulih total. Baru bisa bekerja. Padahal menurut nahel dia sudah sangat pulih.
"Ahhh.... Memang dasar si anakonda, dia gatau apa gue bosen dirumah ini"kesal nahel.

Nahel sebenarnya orang yang sangat menyukai metime namun, menurutnya metime nya ini sudah sangat lama. Tapi dia bersyukur masih ada yang perduli dengan nya. Nahel bersyukur dikehidupan nya yang sangat sulit ini. Dia dipertemukan dengan orang-orang baik.

Drrrttt.........
Panggilan masuk "ResArea🍻"

"Halo nahel, masih bernapas gak lu?"tanya resi

"Gak! mendadak serangan jantung gue denger suara lu"jawab nahel acuh

"Wahhh... Hebat dong gue, udah bisa dong nihh saingan sama malaikat Izrail"kata resi dengan antusias. "Ehmm...."saut nahel malas "ngapain lu nelvon gue? bukannya ini jam ngantor ya?"tanya nahel lagi.

"Dihh.... Songong! Gue mau mastiin ajah lu masih hidup apa kagak, kan gak lucu lu jauh-jauh ke Lombok cuma mau nganterin nyawa doang"jawab resi. "sebelum Sehun nikahin gue. Tenang ajah lu, gue Pasti masih bernapas"jawab Nahel santaii

"Dihhhh si haluu.... Makin gajelassss. byeee....." kesal Resi menutup telvon nya secara sepihak.

Nahel tertawa dan meletakkan hp nya di meja. Baru saja nahel ingin merebahkan tubuhnya di kasur. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah nya
"Siapa ya?"tanya nahel dalam hati.

Saat nahel membuka pintu. Tampak sosok Arnold yang berdiri tegap masih rapi dengan pakaian kantor nya. Terlihat ia membawa sesuatu ditangannya.

"Heh... Piyak lu gak ada rencana nyuruh gue masuk, pegel kaki gue berdiri nih!"seru Arnold. Nahel pun mendengus lalu menggeser kan badannya, mempersilahkan Arnold masuk kedalam rumah nya. Arnold pun masuk.

"Ngapain lu?"tanya nahel. Pasalnya ia bingung ini masih jam kerja, dan ngapain si manusia menyebalkan ini datang kerumah nya. "Busetttttt. Tamu itu ditawari minum, bukan pertanyaan"kata Arnold kelewat Santai yang mendapat tatapan tajam dari nahel. Tetapi nahel tetap saja melangkahkan kaki nya ke dapur untuk menyiapkan minuman bagi Arnold.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Okay!!! Maybe!!  "You Know Maybe? "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang