*****Perlahan-lahan Nahel membuka matanya.
"Ini dimana"tanya Nahel dengan nada serak."Hei.. Kamu udah sadar?"tanya Resi "Sebentar ya, gue panggilin dokter dulu"lanjut Resi lagi kemudian meninggalkan Nahel. Beberapa menit kemudian Resi kembali bersama dokter. Nahel pun diperiksa.
"Kondisi nya sudah membaik. Mungkin istirahat beberapa hari saja untuk memulihkan kondisi nya."jelas dokter tersebut. Resi mengangguk mengerti "Baiklah dok. Terimakasih"kata Resi kemudian. Dokter tersebut pergi meninggalkan ruangan itu.
"Sekarang lu istirahat dulu ya. Gue mau kabari Heru dulu"kata Resi yang diangguki Nahel dan meninggakan ruangan itu.
Drrtt.... Drtt.....
Ponsel Nahel bunyi, menandakan sebuah pesan masuk. Nahel pun melihat pesannya.+62823335xxxxx
Ini baru Permulaan!!"Ini apaan sih"batin Nahel. Kemudian ia menghapus pesan tersebut. Ia kembai meletakkan hp nya. Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan sosok Resi, Heru, Dewi, serta bos nya Nicho.
"Gimana keadaan kamu"tanya Dewi dengan wajah cemas.
"Gapapa kok kak. Gak terlalu parah kok"kata Nahel dengan santai.
Dewi pun bernafas lega mendengar perkataan Nahel "baiklah kalau begitu. Lebih baik kamu istirahat disini ajah. Sampai kondisi kamu membaik, karena tiga hari lagi kita berangkat"kata Dewi kemudian.
Nahel mengangguk sambil tersenyum kepada Dewi. Setelah nya mata Nahel tertuju pada Heru. Terlihat jelas tangan Heru diperban, sepertinya ia juga terluka.
"Keadaan bapak gimana? "tanya Nahel tampak khawatir pada Heru. Yang ditanya malah tersenyum. "Gue baik-baik ajah. Gausah khawatir gitu"kata Heru tersenyum jahil. "Nanti ada yang cemburu lagi"lanjutnya kemudian melirik Resi sambil mengedipkan sebelah matanya. Terlihat Resi yang menatap Heru jengah seperti tak menggubrisnya sama sekali. Dewi yang melihat tingkah Resi hanya menggelengkan kepala dalam hati ia berkata "tumben, soksok'an gak peduli si oncom"
"Terimakasih ya pak"kata Nahel lagi.
"Santai saja. Yang penting lu gapapa."kata Heru tulus sambil tersenyum.
"Baiklah. Nahel kami pamit ya. Kamu istirahat saja" kini nicho yang berbicara karna merasa mungkin Nahel saat ini butuh istirahat total.
Akhirnya ketiga orang itu meninggal kan ruangan tersebut. Menyisakan nahel dan Resi. Nahel melirik resi yang tampak lelah "Lu pulang ajah. Gapapa kok"kata Nahel yang merasa tak enak. Resi pun tersenyum "Gapapa, gue temani lu sampai tidur. Setelah itu gue balik"kata Resi tersenyum tulus yang diangguki oleh Nahel. Nahel pun memejamkan kan matanya.
Resi memperhatikan Nahel lamat-lamat yang kini terlelap dialam mimpinya. "Seharus nya lu gak hadir Hel." kata Resi pelan membisikkannya ditelinga Nahel. Tatapan nya sangat sulit diartikan saat itu. Kemudian ia pergi meninggalkan ruangan Nahel.
#####
Tibalah saat nya keberangkatan mereka ke Sumba. Nicho dan sang istri serta beberapa karyawan lainnya tampak sudah duduk di bangku pesawat. Terlihat juga Nahel yang sudah sehat. Mereka mungkin akan menghabiskan waktu cukup lama menuju tempat resort tersebut berada.
.
.
.Kini mereka telah sampai di ditempat tujuan. Ditempat resort hotel mereka berada . Tampak indah! Terlihat jelas dengan pemandangan yang langsung mengarah ke lautan berwarna biru cerah yang membentang luas. Pantai disini akan menjadi tempat perselancaran bagi para wisatawan. Dan hotel yang sangat mewah dan berkelas menambah daya tarik wisatawan untuk datang dan berselancar. Nahel sangat kagum akan dominasi dari karya sang Pencipta dan Manusia tersebut. Setelah melihat-lihat. Mereka pun pergi ke kamar yang telah disediakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Okay!!! Maybe!! "You Know Maybe? "
RandomMy story might be a little weird. but I changed the plot according to the actual reality of life. There will be some changes from this story.Ahhhhhhh I still don't know how to write.my imagination is piling up. Tapi otak ku yang sangat kecil ini tak...