O N E

44 8 1
                                    

~HAPPY READING~

Kringgg!!!

Bel pulang berbunyi di seantero sekolah yang disambut senyuman sumringah oleh semua murid SMA jaya bakti. Terkecuali naya. Ia sangat tak menyukai ketika bel pulang berbunyi.

Bukan tak menyukai ketika pelajaran berakhir,hanya saja ia tak tau harus kemana disaat waktu sekolah sudah berakhir. Ia merasa tak betah jika berada rumah.

Bukan merasakan surga,melainkan neraka.

Ia menyampirkan tasnya dipunggung lalu berlalu ke depan kelas untuk menyalami gurunya. Setiap pulang sekolah,siswa diwajibkan membaca doa dan bersalim dengan guru sebagai tanda rasa hormat.

"Nay?!"

Barusaja keluar dari pintu kelas, terdengar ada yang memanggilnya. Sontak ia menoleh ke belakang dan mendapatkan si pria berkacamata bulat di kantin tadi.

Pria itu berlari pelan mendekati naya. Dengan kepala sedikit tertunduk ia mulai mengatakan niatnya.

" Makasi buat yang tadi ya." Ia memberanikan diri menatap perempuan di depannya ini.

Naya mengernyitkan dahi bingung. Seolah mendeksripsikan ketidakngertiannya.

Seolah paham,pria itu kembali melanjutkan perkataannya " Di kantin. Makasi udah nolongin aku." Setelah mengatakan itu,pria itu mengembangkan senyum termanis yang ia punya.

Mendengar jawaban naya membuat senyumnya yang mengembang perlahan pudar.

" Gue ga nolongin lo,cuma bales dendam sama dia."

Naya  berniat berbalik arah untuk melanjutkan langkahnya yang tertunda tadi. Panggilan kembali terdengar dari pria itu.

" Gapapa walaupun gitu,aku tetap bilang makasih." Senyumnya kembali terukir.

" Serah lo." Naya kembali melanjutkan langkahnya. Sesekali ia mengedarkan pandangannya untuk melihat keadaan sekitar.

Sekolah sudah lumayan sepi. Cuma anak yang mengikuti ekstrakurikuler basket saja yang kelihatan sedang melakukan pemanasan di lapangan basket yang berada di tepi gerbang sekolah.

~Renaya~

16.32 wib.

Naya memasuki perkarangan rumahnya dengan langkah pelan. Sesekali helaan nafas kasar keluar dari mulutnya. Entah kenapa semangatnya kembali sirna setelah sampai dirumah.

" Kemana saja kamu naya?! Seharusnya kamu udah sampai 2 jam yang lalu."

Barusaja menutup pintu depan,teguran dari seseorang terdengar di telinganya. Ia kembali menghela nafas pelan. Ia berjalan mendekati orang itu. Bukan,hanya melewati. Ia hanya ingin ke kamarnya yang jalannya dihadang oleh orang itu.

" Anak gak tau diri kamu!" Cacian mulai keluar dari mulut mercon orang itu yang membuat langkah naya terhenti. Ia berbalik arah menatap orang itu dengan lekat-lekat.

" Saya gak peduli." Ucapnya menatap wanita itu dengan datar.

" Heh?! Pembicaraannya tolong dijaga,saya ini mama kamu?!"

" Saya gak punya mama. Mama udah mati!" Ucapnya dengan menekankan kata 'mati' membuat wanita itu menggeram marah. Ia berjalan mendekati achi dan melayangkan tangan ke depan.

Plakkk

Rasa sakit membuncah di dadanya.Tidak,ia tidak merasakan kesakitan di pipinya. Hanya saja hatinya tersentil ketika ibunya menamparnya untuk yang kesekian kalinya.

Renaya(Regan&Naya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang