18

12.7K 1.3K 50
                                    

Jangan lupa di vote





Renjun bangun pagi-pagi sekali, menyiapkan segala keperluannya untuk ujian. Ia pun langsung keluar dari kamarnya setelah siap. Lalu pemuda itu berniat untuk sarapan di ruang makan. Dan berharap sudah ada Sora disana. Namun nihil, hanya ada bibi Kim disana.

"Sora belum turun bi?" Tanya Renjun, kemudian ia duduk di salah satu kursi.

"Belum tuan." Jawab bibi Kim. Renjun menoleh kearah pintu kamar Sora, itu masih tertutup.

Renjun tau, pasti Sora masih marah. Laki-laki itu jadi tak enak makan. Ia hanya meminum susu yang sudah di siapkan oleh bibi Kim.

"Jangan lupa ingetin dia makan, Renjun berangkat dulu." Renjun langsung mengambil tasnya, dan langsung pergi.








o0o


"Woy bro, kusem banget muka lo. Kenapa?" Tanya Haechan.

"Kaga." Jawab Renjun singkat. Lalu ia berjalan pergi menuju ruangannya. Haechan pun mengikuti Renjun di belakangnya.

"Lo ngapain ngikutin gue sih?" Tanya Renjun kesal.

"Pede an lo dih! Gue di ruang ini juga kali yeu." Haechan langsung berjalan mendahului Renjun. Sedangkan Renjun pun hanya berdecak sebal. Ia tak tau kenapa moodnya jadi buruk pagi ini. Apa karena Sora?

Bel berbunyi, semua siswa sudah duduk di bangkunya. Termasuk Renjun dan Haechan. Jika kalian bertanya dimana Jeno dan Jaemin, mereka ada di ruangan lain, yang Renjun pun tak tau. Ia hanya fokus belajar dari kemarin lusa.



Sedangkan di rumah.

"Lo ada masalah lagi sama bang Renjun?" Tanya Ningning. Gadis itu sengaja di undang oleh Sora untuk sekedar bermain. Dan mereka juga sudah baikan.

Sora mengangguk.

"Kenapa lagi?" Tanya Ningning.

"Tunggu, kamu udah panggil Renjun bang?" Tanya Sora.

"Iya, sejak kalian marah sama gue." Jawabnya sedih. Sora mengusap punggung Ningning.

"Kan udah gak lagi."

"Hehe iya. Karena kejadian itu juga gue...." Ningning menggantungkan kalimatnya. Sedangkan Sora menatapnya penuh tanda tanya.

"Apa?" Tanya Sora tak sabaran.

"Emm, gak deh." Ningning tersenyum aneh.

"Oh! Aku tau!"

"Hah? Kak Jaemin yang ngasih tau lo?" Tanya Ningning dengan nada terkejut.

"Sebenernya Aku gak tau. Sekarang aku tau, alasan kamu lama bales chat aku karena kamu sibuk sama kak Jaemin. Kalian jadian kan?" Sora senyum menggoda kearah Ningning. Sedangkan Ningning tersenyum malu.

"Cie, udah gak jomblo." Ejek Sora.

"Ya kan bosen hehe."
"Oh ya! Lo belum cerita anjir. Kenapa sama bang Renjun?"

"Dia mau kuliah di Belanda." Jawab Sora dengan nada sedih.

"Hah? Beneran?" Sora mengangguk.

"Tapi belum pasti sih, kalo lolos."
"Kalo di liat dari usaha dia, aku yakin lolos sih." Lanjut Sora.

"Kuliah di Belanda itu sebenernya emang cita-cita bang Renjun sejak kecil tau." Ujar Ningning.

"Hah?" Sora masih gak yakin. Ningning pun mengangguk.

"Iya. Dia pengen ngikutin jejak bang Winwin katanya." Sora mengangguk paham.

"Jangan sedih please. Dukung dia ya." Ucap Ningning.

"Hmm, walau berat hati sih. Tetep bakal aku dukung kok."

"Sip. Nanti kita nyusul kesana berdua haha." Ujar Ningning sembari tertawa, sedangkan Sora pun juga ikut tertawa.






o0o

Renjun pulang kerumah jam 2 siang. Ia sedikit terlambat karena harus menghadiri penyerahan jabatan ketua osisnya ke kandidat pemenang.

Ia membuka pintu rumahnya, mendapati Sora sedang menonton televisi di ruang tamu.

"Ra." Panggilnya. Sora menoleh sebentar, menatap Renjun datar. Lalu kembali fokus ke layar 30 inch yang ada di depannya.

"Lo masih marah?" Renjun menaruh tasnya di salah satu sofa.  Sedangkan ia duduk disebelah Sora.

Sora menatapnya bingung.

"Kenapa nempel-nempel sih." Ucap gadis itu.

"Jangan marah." Kata Renjun dengan nada imut. Sontak membuat Sora tertawa geli.

"Kenapa ketawa?"

"Itu kaya bukan kamu deh. Kamu kerasukan apa?" Tanya Sora. Lalu wajah Renjun kembali datar.

"Gue gak suka ya lo ngambek sama gue." Tegas Renjun.

"Suka-suka aku dong." Kata Sora angkuh. Lalu ia kembali fokus ke televisi.

"Ih Ra!"

"Apa?"

"Dengerin gue gak?"

"Gak, males!"

"Gue laper."

"Bukan urusan aku."

"Tega banget jadi istri."

"Oh emang aku istri kamu ya?"

Renjun menatap Sora datar. Karena tak ada lagi jawaban Renjun, Sora menoleh kearah lelaki itu.

"Hehe iya, aku istri kamu kok." Lalu memeluk Renjun. Setidak jelas itu Sora Jovanka yorobun.

"Makan di luar yuk." Ajak Renjun.

"Aku udah makan."

Ekspresi Renjun berubah sedih. Entah sejak kapan Renjun bisa mengubah ubah ekspresinya.

"Aku temenin aja ya." Kata Sora sembari tersenyum. Renjun pu  mengangguk antusias.

Tinggal dikit lagi nih.

Nikah Muda -HRJ [completed ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang