Bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu, satu persatu guru yang sedang mengajar pun memulangkan siswanya. Tapi gadis itu masih berdiri disana, di depan kelasnya. Biasanya, saat ia keluar dari kelas, Renjun sudah menunggu diluar, tapi entah kenapa lelaki itu belum juga muncul. Sora sempat berpikir apakah ia harus ke kelas Renjun di lantai 3? Tapi niat itu ia urungkan karena malas untuk naik tangga.
Kalau diingat-ingat, bukan kah ia marah dengan Renjun tadi? Dan Renjun tidak mengejarnya? Menginhat itu hati Sora bergemuruh. "Dasar gak peka!" Teriak Sora, ia tak menyadari bahwa ada salah satu guru yang tengah melintas di depannya dan sekarang menatapnya garang.
Sora tercengang tapi sedetik kemudian tersenyum sambil mengangkat dua jarinya di samping wajah "Bukan bapak kok" Kata Sora kemudian guru itu hanya menggelengkan kepala botaknya.
Ini sudah 30 menit, Sora bahkan sudah sangat lapar, ingin sekali pergi kekantin, tapi uang sakunya sudah habis untuk membayar uang kas tadi.
Sora yang tak tahan pun berjalan kearah tangga untuk ke lantai 3.
"Sora? Belum pulang?" Suara itu membuat langkah Sora terhenti.
"Kak Mark?"
"Iya nih, mau ke kelas Renjun""Bukannya udah pada pulang dari tadi?" Seketika badan Sora lemas, jadi apa dirinya ditinggalkan oleh Renjun? Benar-benar tega. Bukan kah tadi Renjun yang salah? Tapi kenapa malah dirinya yang ditinggal? Apa Renjun pulang bersama Yujin?
Pikiran Sora bercabang di kepalanya hingga tak sadar matanya sudah mengeluarkan cairan bening.
"Hey! why you crying?" Mark pun panik, dirinya bingung.
"Renjun pulang duluan tinggalin aku kak!" Kata Sora sambil sesenggukan.
"It's okay, lo bisa balik bareng gue" Kata Mark.
"Gak mau, aku maunya sama Renjun"
"Yaudah telpon aja" Saran Mark kemudian Sora mengeluarkan ponselnya, namun setalah berkali-kali di tekan, hasilnya nihil, layarnya tetap gelap. Ya, ponselnya lowbat.
"Huaaa mati!!!" Tangisan Sora semakin kencang.
"Don't cry Sora, you can use my phone" Mark memberikan ponselnya kepada Sora.
"Tapi aku gak hapal nomer hpnya Renjun" Lirih Sora. Mark menyisir rambutnya sendiri kebelakang, kenapa gadis di depannya ini membuat frustasi sih?
"Yaudah, ayo pulang sama gue" Kata Mark, karena tak ada pilihan Sora pun mengangguk pasrah dan berjalan gontai di belakang Mark untuk keparkiran.
o0o
"Makasih kak Mark" Ucap Sora sebelum keluar dari mobilnya Mark. Kemudian cowok blasteran Korea-Kanada-Indonesia itu hanya mengangguk sambil tersenyum.
"My pleasure sweety, don't cry again okay" Jawab Mark sambil mengusap rambut kepala Sora, kemudian membuat pipi Sora memerah, kenapa Mark sangat soft? batinnya. Sora pun turun dari mobil itu, ia melambaikan tangan saat Mark mulai kembali melajukan mobilnya.
Saat berbalik, Sora dibuat tercengang dengan berdirinya Renjun di depan pintu rumah mereka. Sora dengan sedikit berlari menghampiri Renjun berniat untuk melayangkan aksi protes karena ditinggalkan.
"Kamu kenap..."
Renjun lebih dulu berbalik dan masuk kerumahnya.
"Renjun!" Teriak Sora
"Harusnya aku yang marah! Kamu duduk deketan kaya gitu sama cewek lain! Kamu gak inget udah punya istri? Mau jadi fuck boy? Hah?" Amarah Sora pecah diiringi dengan tangisannya, hatinya tak pernah sesakit ini, apa dia sudah mencintai Renjun?Mendengar itu Renjun pun berbalik dan hanya menatap Sora datar, tapi tak ada satupun kata yang diucapkan. Ia pun kembali berjalan dan masuk kekamarnya, selanjutnya suara hantaman pintu yang tertutup pun tersendengar.
"Mama!! Renjun jahat!!!" Sora menjerit sambil menangis. Ia pun masuk ke kamarnya dan segera menutup kasar pintu kamarnya juga. Segera ia melempar backpack nya kesembarang arah dan melemparkan dirinya juga ke kasur. Ia menutup wajahnya dengan bantal lalu menangis kencang.
o0o
Hati Renjun masih sangat kesal, bagaimana bisa setelah berduaan dengan mark di sekolah tadi, Sora juga pulang bersama Mark? Kenapa tidak pakai gojek saja? Oh ini gila, kenapa dirinya kesal? Ditambah suara tangisan Sora yang samar-samar masih tersendengar.
Sora marah dan langsung menyiram Yujin? Bukan kah itu kekanakan? Kenapa Sora tidak menanyakan dulu apa yang sebenarnya terjadi. Dasar childish. Renjun menggerutu dalam hatinya.
Perlahan suara tangisan Sora sudah tak terdengar. Renjun segera merebahkan dirinya di ranjang dan mulai melemaskan seluruh badannya agar bisa tertidur.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu tak membuat Renjun terusik, dia masih nyaman di posisi telungkupnya.
"Tuan, ini sudah sore" Renjun mendengar suara bibi Kim dan segera membuka matanya, dia melirik sekilas jam dinding yang ada di atas pintu.
17.30
Dia segera menyibak selimutnya dan mematikan AC lalu berjalan kearah pintu, setelah di buka, ia menemukan bibi Kim dengan raut wajah khawatir.
"Bi kenapa?"
"Itu, Nona dari pulang sekolah tadi belum makan, bibi panggil dari luar kamar tapi gak ada jawaban" Jelas bibi Kim.
"Biarin lah bi, lagi ngambek tuh anak, ntar kalo laper juga keluar sendiri, nasi gak bakalan nyamperin dia duluan" Jawab Renjun diluar ekspetasi bibi Kim. Pasangan muda ini bisa-bisa membuat bibi Kim mati lebih cepat, walau hanya pembantu, ia juga ikut memikirkan rumah tangga ini.
"Tapi kan tuan..."
"Udahlah mau mandi dulu" Renjun kembali masuk kekamarnya serta menutup pintunya. Bibi Kim hanya menghela napasnya, sifat tuannya itu sangat dingin. Batinya. Kemudian ia kembali kedapur
19.05
Setelah melirik jam, wanita yang sudah berumur itupun melirik kedua pintu yang masih senantiasa tertutup, kapan Renjun dan Sora akan keluar? Ini sudah waktunya makan malam.
Kembali ia berjalan ke kamar nonanya, barangkali dia sudah lapar dan ingin makan.
Tiga kali ia mengetuk pintu tapi lagi-lagi tak ada jawaban.
"Non Sora, waktunya makan malam, bibi sudah masak makanan kesukaan non"
Ia mencoba membuka pintunya tapi ternyata terkunci. Lalu ia segera berjalan ke kamar tuannya dan segera mengetuk pintu kayu bercat putih itu.Beberapa saat kemudian pintu itu tebuka menampilkan sosok Renjun dengan pakaian santainya.
"Tuan, non Sora belum bangun juga, pintunya juga di kunci"
Renjun segera kembali masuk kekamarnya dan mengambil kunci cadangan. Ada sedikit rasa khawatir di hatinya, pasalnya Sora itu paling tidak bisa menahan lapar, dan sekarang tumben sampai malam
"Dasar kekanakan, awas aja kalo sakit, nyusahin aja"
Bibi Kim hanya diam.
Cklek
Pintu itu berhasil di buka, seketika baik Renjun maupun bibi Kim di buat terkejut.
"Sora!"
Sorry for my bad english 😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda -HRJ [completed ✔]
Fanfic[BELUM DI REVISI] Renjun Dinata (18) cowok dingin dan galak sekaligus ketua osis SMK Bimasakti tiba-tiba saja dijodohkan dengan Sora Jovanka (17) cewek childish yang nyusahin. Kira-kira gimana lika liku rumah tangga mereka? Huang Renjun NCT as Renju...