Prince's Bride 4

3.8K 492 49
                                    

Pagi ini, Yunho bangun terlambat karena kemarin malam ia dihukum oleh ibunya. Ia disuruh mencuci semua peralatan makan yang kotor di dapur.

Dirinya kembali dikejutkan saat pintu kamarnya diketuk, sedangkan dirinya baru bangun dan sedang berusaha mengumpulkan nyawa.

"S-sebentar."

Ia menampir pipinya beberapa kali sebelum beranjak bangun untuk membuka pintu kamar. Tangannya bergerak naik mengacak rambutnya sambil berjalan menuju pintu.

Saat pintu dibuka, Yunho buru buru memperbaiki penampilannya dan menunduk hormat.

"Selamat pagi, Sekretaris Jang."

Lelaki paruh baya itu malah kembali membungkukkan tubuhnya membalas Yunho, "Selamat pagi, Yunho-mama."

Yunho mengerutkan dahinya bingung, menatap heran pada pria paruh baya dihadapannya, "M-mama? K-kenapa paman memanggilku m-mama?"

Sekretaris Jang tersenyum simpul, "Mulai hari ini, anda resmi menjadi calon pengantin Pangeran Mingi. Dan anda harus terbiasa dipanggil mama mulai sekarang."

Baru saja ingin membuka mulutnya untuk menyampaikan keluhan tak setuju, suara berat dari tangga mengurungkan niatnya.

"Kenapa lama sekali, Sekretaris Jang?"

Yunho menoleh, mendapati pangeran dingin yang menjadi alasan utama ia dihukum kemarin malam. Dengan malas, ia membuang wajahnya ke arah lain.

"Maaf, Yang Mulia. Saya telat membangunkan Yunho-mama," Balas sang sekretaris. Mingi memasang wajah datarnya, menatap Yunho yang masih enggan menatapnya.

"Waktumu 15 menit. Jangan membuat orang lain menunggu."

Setelah itu, lelaki berstatus putera mahkota tersebut pergi tanpa melirik sedikitpun pada calon pengantinnya.

"Maaf merepotkanmu, Sekretaris Jang."

Pintu kamar kayu itu kembali tertutup, Yunho segera beranjak menuju lemari pakaiannya. Namun matanya kembali melebar saat tidak menemukan satupun pakaian didalam sana.

Seingatnya, kemarin malam semua pakaiannya masih tersusun rapi di dalam lemari ini. Ia menoleh ke sekeliling, mencoba mencari petunjuk.

Hingga akhirnya ia menemukan tumpukan kain di nakas samping tempat tidurnya. Di atas tumpukan tersebut ada kertas putih.

'Maafkan ibu menyuruhmu mencuci piring kemarin, pakaianmu telah dipindahkan ke istana mandiri. Pakai saja baju yang ibu siapkan. Ibu menyayangimu.'

Yunho memutar matanya malas, menarik beberapa potong kain itu. Sekali melihat saja Yunho sudah tahu berapa harga pakaian itu.

Ada 3 potong pakaian yang berbeda, kemeja putih, celana putih, dan jubah panjang berwarna putih. Yunho menghela nafasnya saat berpikir berapa banyak biaya yang ibunya keluarkan untuk pakaian khas kerajaan ini.

Ia segera beranjak masuk ke dalam kamar mandi, membersihkan diri dan bersiap siap untuk pindah ke rumah barunya.

Yunho keluar setelah 10 menit membersihkan diri, jubah putih itu ia gantung di lengan kanannya. Sebelum keluar, ia menyempatkan diri merapikan rambutnya.

Kakinya baru saja akan berjalan keluar sebelum matanya menangkap botol parfum miliknya di atas nakas.

Setahunya, selama simulasi berlangsung, calon pengantin dan pangeran diwajibkan berbagi parfum yang sama.

Ia meraih botol berukuran kecil itu lalu menyemprotkan ke sekitar tubuhnya, menghirup dalam dalam aroma parfum favoritnya.

"Aku akan merindukanmu," Katanya pada botol berwarna merah muda tersebut sebelum keluar dari kamar.

Prince's Bride | Mingi X YunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang