Prince's Bride 14

3.1K 455 86
                                    

Yunho bahkan belum sempat bergerak ketika Mingi sudah berlari dengan kencang keluar dari tenda diikuti beberapa dokter di belakangnya setelah mendengar teriakan nyaring dari luar tenda tersebut.

Kakinya melangkah pelan setelah otaknya berhasil mencerna dengan baik, ia diikuti pengawal yang kemarin menemaninya untuk menghampiri kerumunan di tengah lapangan itu.

Sesampainya disana, Yunho bisa melihat seorang gadis yang tertidur di atas paha temannya seraya dikerumuni oleh puluhan orang termasuk Mingi.

Kerumunan itu terbuka secara perlahan saat Mingi datang ke arah mereka, dan juga membiarkan Yunho beserta pengawal kerajaan bernama Gunhak itu untuk bisa mendekat gadis yang pingsan tersebut.

"Apa yang terjadi?"

Totalnya di sana ada 3 gadis, satu yang pingsan, satu yang membiarkan pahanya digunakan sebagai bantal dan satu lagi hanya berdiri sambil memasang wajah panik -sepertinya tadi ia yang berteriak.

"Y-yang Mulia, Yoora pingsan setelah salah satu dokter di tenda menolak memberinya perawatan, padahal ia sudah mengeluh dari pagi," Lapor si gadis.

Yunho berdiri di belakang Mingi, bersebelahan dengan Gunhak, mereka hanya mengamati dalam diam, "Mama, bukankah mereka gadis yang kemarin?"

Si manis menoleh, mengulas senyum pahit, "Iya, itu mereka."

"Kalau begitu, biar saya laporkan saja kepada Yang Mulia-"

"-tidak usah. Biarkan saja."

Gunhak memasang wajah kesalnya, ia ingin sekali meneriaki Yunho agar lelaki itu bisa sadar bahwa seseorang sedang berusaha menjatuhkan dirinya. Namun apa daya, ia hanya bisa mengangguk dan menurut.

"Siapa dokter yang menolak memberikan pelayanan itu?!"

Semua orang mengalihkan pandangannya pada Mingi, lelaki itu tampak murka. "N-namanya d-dokter X-Xion, Yang Mulia."

"Panggil dia kemari."

"Gunhak, tolong angkat gadis ini dan bawa ke tenda."

"Baik, Yang Mulia."

Yunho hanya bisa diam dan memperhatikan ketika lelaki bernama Gunhak itu maju dan menggendong gadis yang pingsan itu dan membawanya berlalu dari sana untuk masuk ke dalam tenda diikuti kedua temannya.

Setelah gadis itu pergi, kerumunan bubar secara perlahan. Hingga akhirnya Pak Kim datang bersama seorang pemuda yang memakai jas putih mengekor dibelakangnya.

"Kau yang namanya Xion?"

Lelaki manis itu menunduk, "B-benar, Y-Yang Mulia."

"Kenapa kau menolak memberikan perawatan bagi orang yang sakit?! Bukankah itu tugasmu sebagai seorang dokter?!"

Suara berat Mingi terdengar mengelegar meskipun mereka berada di lapangan luas yang merupakan ruangan terbuka. Mingi adalah orang yang paling benci jika ada rakyatnya yang diperlakukan tak benar.

"T-tapi, Yang Mulia. G-gadis itu tidak sakit, i-ia sengaja berbuat seperti itu. A-aku mendengar ia dan t-temannya berbicara di belakang tenda."

Mingi menahan nafasnya, melangkah maju ke hadapan dokter muda tersebut. Ia tidak suka jawaban yang diberikan oleh dokter manis itu.

"Dia sudah pingsan di tengah lapangan seperti itu, kau masih berkata bahwa dia pura pura?!"

Yunho buru buru menahan tangan Mingi, memberhentikan lelaki itu untuk mendekati Xion. Bahkan Pak Kim sendiri hanya bisa menunduk takut tanpa berani menyela pembicaraan si pangeran dengan dokter tersebut.

Prince's Bride | Mingi X YunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang