Prince's Bride 10

4.3K 500 158
                                    

"Yang Mulia, biar saya bersihkan saja."

Mingi menoleh, menghembuskan nafasnya berat dan kesal. "Tidak perlu, tolong bawakan proposal yang baru saja."

Pak Kim menunduk hormat, "Dimengerti, Yang Mulia."

Lelaki berstatus pangeran itu mengacak rambutnya kasar lalu memijit pelan pelipisnya. Kakinya berjalan menuju sofa di ujung ruangan dan duduk disana.

"Dimana dia?"

"Yunho-mama sudah saya antar ke kamar, Yang Mulia."

Mendengar nama itu, Mingi kembali menghembuskan nafasnya berat. Jujur saja, ia tadi reflek meneriaki lelaki manis itu karena terlalu lelah dan emosi.

Hari ini, ia cukup kesal karena para petinggi sekolah baru itu berusaha menjelekkan Yunho di hadapannya dan membandingkan putri mereka.

"...kudengar dia hanya seorang anak pelayan, Yang Mulia."

"...putri saya adalah penggemar berat Anda, Yang Mulia. Apakah Anda bisa meluangkan waktu untuk bertemu dengannya sekali?"

"Apa Anda tidak takut ia menjadi aib bagi keluarga kerajaan?.."

Kalimat kalimat itu kembali memenuhi pikirannya. Orang orang itu sok sekali menghakimi dirinya dan juga pilihannya.

"Yang Mulia, apa yang terjadi di perjamuan sore tadi?"

Suara itu memecahkan lamunan Mingi. Pak Kim memang benar benar mengenal dirinya dengan baik, tidak biasa bagi seorang Mingi untuk membentak orang lain, pasti ada yang membuatnya benar benar emosi.

"Apa maksud pertanyaan itu, Pak Kim?"

Pak Kim tersenyum tenang, mendekat, "Anda tidak pernah bisa membentak orang lain, Yang Mulia. Apalagi jika orang itu adalah pengantin anda, pasti ada sesuatu yang terjadi sore tadi."

Mingi menghela nafasnya, "Mereka menjelekkan Yunho."

"Lalu apa yang Anda katakan pada mereka, Yang Mulia?"

Kepala itu digelengkan pelan, "Aku hanya bilang bahwa Yunho adalah yang pertama dan terakhir untukku."

Mendengar kalimat itu, Pak Kim tersenyum tulus. Sepertinya pangeran dingin yang ia rawat dari kecil ini sudah mulai terjerat pesona milik Jeong Yunho.

"Lalu, kenapa Anda malah berakhir membentak Yunho-mama, Yang Mulia?"

Mingi menoleh, mendesis tajam pada Pak Kim karena membuatnya semakin merasa bersalah atas perbuatannya tadi. "Tolong jangan ungkit itu dulu, kepalaku mau pecah rasanya."

"Apakah Yang Mulia tidak tahu?"

Lagi lagi Mingi menoleh dengan wajah kesal, "Tidak tahu apa?"

"Yunho-mama menangis," ucapnya.

"Dia sampai menangis?!"

Melihat Pak Kim mengangguk, Mingi makin frustasi saja. Kenapa tadi ia malah reflek membentak lelaki manis itu?

"Lebih baik Anda minta maaf pada Yunho-mama, Yang Mulia. Mama sampai meminta maaf pada saya sambil menangis tadi," Ucap Pak Kim menambahkan.

Mingi berpikir sebentar, lalu akhirnya ia memilih untuk menggeleng, "Tidak, aku tak sanggup bertemu dengannya sekarang."

Pak Kim menaikkan sebelah alisnya, tak pernah melihat si putera mahkota bertingkah unik seperti ini, "Kenapa, Yang Mulia?"

"Jika melihat wajahnya, aku jadi semakin merasa bersalah."

"Baiklah, Yang Mulia. Kalau begitu, saya permisi."

Prince's Bride | Mingi X YunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang