Pagi ini Izuru membulatkan tekadnya. Ia semakin tidak tega melihat Itsuki yang seperti tanpa semangat hidup itu.
"Izuru? Kau mau pergi?"tanya Ayato
"Y-ya... Aku ingin mengunjungi Ikkun"
"Bukankah ia punya meeting hari ini?"tanya Ayato
"Y-ya... Aku akan mengantarkan lagi beberapa makanan untuknya"Ujar Izuru
"Ibu, aku juga ikut... "Ujar Akari
"Aka Tinggal saja"Ujar Izuru pelan
"Eeeh??? Aku bisa membantu ibu membersihkan kamar nii-san"
"Tidak.. Tinggal saja"Ujar Izuru sambil cepat-cepat melesat keluar.
"Ia menyembunyikan sesuatu..."pikir Ayato sembari mengerutkan keningnya
.
.
.
.
Izuru kini terlihat menunggu putranya di depan SC.
"Ibu.."Ujar Itsuki sembari masuk ke dalam mobil
"Itsuki, setelah rapat...kemarilah...ibu akan mengantarkanmu"Ujar Izuru
"Eh?mengapa ibu tidak mengirimkan pesan saja?"tanya Itsuki
"Ayahmu menyadap semuanya... "ujar Izuru pelan
"Ibu, bukankah ayah sudah keterlaluan?"
"Ia ayahmu dan ia peduli sekali padamu Itsuki. Namun ibu juga tidak bisa membiarkanmu terus seperti ini. Kau makin kurus saja... "
"Mungkin aku harus berhenti memikirkannya"Ujar Itsuki pelan
"Ibu akan mempertemukan kalian"Ujar Izuru
Itsuki terbelalak menatap sang ibu.
"Ibu..tahu?"
"Maafkan ibu..."Ujar Izuru
"Ibu tahu dan tidak bilang apa-apa padaku?!"
"Itsuki...
"Aku ingin meetingku hari ini...diundur ..."
"Namun Itsuki-sama..
"Kumohon...anemiaku kambuh lagi...kau ingin aku jatuh lagi hari ini?"Ujar Itsuki
"...Istirahatlah Itsuki-sama"Ujar Sekretarisnya
"Itsuki...
"Aku ingin bertemu dengannya...aku ingin bilang...ini bukan salahnya..."
"Semua ini salahku"Ujar Itsuki lagi
"Itsuki...
"Ayo bu...kumohon"Ujar Itsuki pelan
"Baiklah..."Ujar Izuru sambil mengusap pipi putranya itu.
Sepanjang perjalanan Itsuki tak bertanya. Ia hanya menikmati setiap pemandangan itu dengan wajah yang begitu senang.
"Mengapa kita sampai harus kemari? Apa Shinya tinggal ditempat yang jauh?"tanya Itsuki
"Sapporo. Ia mengurus salah satu mall Ibu disana"Ujar Izuru sembari memberikan tiket pesawat dan tas berisi pakaian Itsuki
"Ibu..."
"Ibu serius. Pergilah. Menyakitkan sekali jika tidak bisa bersama seseorang yang kau cintai. Ini alamatnya...ibu juga sering mengunjunginya..."Ujar Izuru sembari memberikan kertas itu dan mendorong Itsuki.
"Ibu... "Pikir Itsuki sambil terisak.
.
.
