Cerita ini bagian dari Family Series.
Jangan lupa baca cerita Fs lainnya yah!
DebbyHidayati
CitraPuteri00
BabolRieHappy reading yah!
•
Sepatu converse hitam itu berulang kali mengetuk lantai kantin dengan irama konstan. Seolah tengah menjadi instrumen pengiring dari Satya yang sejak tadi memberinya berbagai macam makian.
"Ini otak kalo ngampus di bawa gak 'sih?" Satya mengetuk pelan dahi Calla. Cowok itu sangat gemas dengan sifat Calla yang ceroboh dan pelupa.
"Ketinggalan di tempat Mb Seniorita kayanya," jawab Calla asal.
Sepasang mata sipit itu melotot. Baru saja akan kembali memaki, sosok yang baru saja melintasi pintu kantin membuat mata Calla berbinar.
"Astaga Pak Ezra!" pekik Calla heboh. Seolah melupakan ada Malaikat pencabut nyawa di depannya, Calla berdiri lalu mulai berjalan untuk menghampiri dosen pujaan hatinya itu.
Tetapi, Calla lupa. Bahwa Satya tidak akan mudah melepaskan dirinya begitu saja. Terbukti dari rambutnya yang hari ini ia kucir ekor kuda ditarik kuat tanpa perasaan.
"Mau ke mana lo? Gue belum selesai ngomong!"
Calla cemberut.
"Ih, lepasin bangSat! Nanti deh, lo bisa ngomel sesuka lo. Gue mau ketemu calon suami dulu buat ngisi energi," ujar Calla. Cewek itu menepis tangan Satya lalu bersiap akan keluar kantin sebelum kalimat Satya selanjutnya sukses membuat Pergerakannya terhenti.
"Padahal, niat gue nanti mau ngajak lo ke cafetaria tempat Erlando biasa manggung."
Sukses.
Dengan kecepatan kilat Calla berbalik lalu duduk manis di depan Satya. Tangannya menggenggam tangan cowok itu dengan wajah penuh harap.
"Eung, bangSat. Lupain yang tadi. Nanti malem jadi liat Kak Erlando manggung?" tanyanya. Cewek berpipi chuby itu memiringkan kepala dengan senyum manis. Berusaha membuat Satya luluh.
Alih-alih tersentuh, Satya justru merasa ngeri sekaligus jijik melihat Calla yang memasang wajah sok imut. Terlebih saat melihat cewek itu mengedipkan matanya seperti orang kelilipan. Gak banget Calla!
Telunjuk Satria mendorong dahi Calla supaya cewek itu berhenti berbuat gila.
"Imut enggak, jijik iya!"
Calla berdecak melihat respon Satya yang menjengkelkan. Ia menghempaskan punggungnya pada sandaran kursi lalu bersedekap. "Nanti jangan lupa kenalin gue sama Kak Erlando! Awas lo bohong. Pisang lo jaminannya!"
Satya melotot mendengar ancaman cewek sinting di depannya. Astaga ... Dia lupa alasan dia mengomeli cewek itu.
"Udah gampang itu mah. Mending sekarang lo jawab motor lo ke mana dan lo berangkat sama siapa?" tanya Satya bersungut. Pasalnya, dia tidak melihat skuter kuning terparkir di tempat parkir seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BARTA
ChickLit[ Family Series ] Orang bilang, Calla Panthea adalah perempuan gila. Cita-cita perempuan itu hanya dua. Pertama, hobi tidur tapi ingin cepat wisuda. Kedua, menikah dengan dosen pujaan hati dan melakukan poliandri dengan kating tampan yang punggungny...