5.

48 1 0
                                    

.
.
.

‍‍‍‍‍‍‍‍"Gue panggilin dokter dulu ya"
Natael pergi keluar, setelah Melvin menurunkan Riani.

"Makasih ya bang" ucap Riani pada Melvin.

"Gue ambil air hangat dulu ya, buat ngompres" Melvin sudah berdiri tapi terhenti oleh Alby.

"Biar Gue aja"

Setelah mengucapkan itu Alby berlalu begitu saja.

"Kenapa Lo bisa jatuh si tadi" ucap Melvin perhatian.

"..."

Riani hanya diam, ia teringat akan orangtuanya.

Ia ingin saat masuk sekolah orang tuanya yang mengurus segala urusannya. Hal seperti ini terulang kembali, dulu pas smp Riani tidak ditemani oleh orang tuanya, permasalahannya sama yakni kerja.

"Lo mikirin orang tua Lo?" tanya

"Aku mau banget Mama sama Papa ada samping aku" lirih Riani.

"Hmm... Udahlah Ni, masih ada kita semua"

"Dokternya udah dateng nih" ucap Natael datang bersama dokter.

"Nih air buat kompresannya" ucap Alby baru saja sampai.

"Telat" kompak Natael dan Melvin.
Dokter memeriksa pergelangan kaki Riani.

"Keseleonya agak parah, butuh waktu 2-3 minggu. Kalau takut ada apa-apa, kalian bisa ke rumah sakit"

"Baik dokter" ucap Natael

"Biar saya antar ke depan" tawar Alby
Alby keluar bersama dengan dokter, meninggalkan Natael, Melvin dan Riani.

"Keseleonya tidak parah kan dok?" tanya Alby.

"Tidak, tapi kalau kalian khawatir bisa periksa ke dokter"

"Baik dok terimakasih"

"Jangan biarkan jalan dulu ya"
"Baik dok"

Alby kembali ke kamar Riani.

"Gue pamit pulang" ucap Alby.

"Oh yaudah Gue anter ke depan"
Natael dan Alby keluar, tinggalah Riani dan Melvin di sini.

"Gue kompresin ya"

Dengan sangat hati-hati Melvin mengompres pergelangan kaki Riani.

"Lain kali Lo harus hati-hati... jangan sampai kejadian kayak gini terulang" ucap Melvin yang masih fokus mengompres pergelangan kaki Riani.

Riani hanya diam dan menatap lekat-lekat wajah Melvin.

"Makasih ya bang" ucap Riani dengan senyum yang sangat tulus.

"Udah santai aja"

Ceklek-

Natael datang dari arah bawah.

"Natael udah ada di sini jadi Gue balik ya"

"Gak ntat-ntar aja pulangnya?" tanya Natael

"Maunya sih gitu, tapi ngeliat muka Lo jadi pen mutah Gue"

"Dasar Monyet Lo" umpat Natael

"Orang ganteng dikatain Monyet"

"Gantengan juga Gue" ucap Natael tak terima.

"Darimananya coba?"

"Udah-udah, kenapa malah berantem sih" lerai Riani

"Abang Lo noh" tunjuk Melvin pada Natael

Psycho Or ChildishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang