2.

73 4 0
                                    

Anyeong semua....:)
Selamat membaca Ya.
Semoga suka:)
.
.
.

‍‍‍Masuk sekolah masih  satu bulan lagi, hari-hari Riani terasa membosankan, seperti sore ini.
Ia hanya duduk di balkon ditemanin gitar kesayangannya.

Perlahan Ia memetik satu persatu senar gitar menimbulkan irama yang syahdu.

Karena bosan, Ia mengotak atik Hp nya. Tanpa sengaja Ia melihat fotonya bersama Natael, Alby dan Melvin. Di foto itu semua orang tampak senang.

Lamunan Riani buyar saat terdengar orang mengetuk pintu kamarnya.

Tok Tok Tok

"Siapa?" tanya Riani

"Bibik Non" jawab dari luar.

"Ada apa bik" ucap Riani setelah membuka pintu.

"Non diminta turun, di luar ada keluar Fachry"

"Oke bik, Aku ganti baju dulu"
Setelah itu bibik keluar.

"Ngapain keluarga Fachry ke sini ya?" tanya Riani keheranan.
Ia ganti pakaian dan turun ke bawah.

"Riani...." ucap Ilona

"Ama...." Riani langsung berhambur kepelukan Ilona.

Ama adalah panggilan Alby kepada sang bunda, karena Natael dan Riani sudah kenal dari kecil jadi mereka ikut-ikutan manggil Ama.

"Halo Apa" tak lupa Riani juga memeluk Logan.

Apa adalah panggilan Alby pada sang ayah.

"Halo sayang" Logan membalas pelukan Riani.

Sekarang Riani duduk ditengah-tengah Logan dan Ilona.

Sedangkan Alby duduk di depan Riani.

"Kamu kok jarang ke rumah sayang?" tanya Ilona.

"Maaf Ama, Riani lagi sibuk ujian kemarin-kemarin...."

"Iyasih...." hela Ama

"Kamu mau lanjut dimana?" tanya Apa.

"Ke sekolahnya bang Nata, Pa"

"Bareng sama Alby juga dong" ucap Ama menanggapi.

Seketika Riani ingat kalau ada Alby di sini, Ia langsung melirik Alby dan seperti biasa Ia mendapat tatapan tajam.

"Iya Ama..."

"Kan libur masih satu bulan lagi, gimana kalau kamu nginep di rumah Ama" ucap Ilona penuh semangat.

Saat hendak menjawab, Riani mendapat tatapan tajam dari sang Papa dan Mama. Mereka tidak bicara tapi dari tatapannya sudah jelas bahwa mereka melarangnya.

"Maaf Ama, Riani masih harus banyak belajar. Soalnya Riani gak tahu bisa diterima apa enggak di sekolah bang Nata..." jawab Riani dengan berat hati.

"Yah..." hela nafas Ilona seperti ada siratan kecewa di dalamnya.

"Gini aja, Riani bakal main ke rumah Ama besok. Tapi Riani gak nginep" usul Riani

Muka Ilona langsung sumringah mendengar itu.

"Yaudah besok Ama dan Apa tunggu ya...."

"Apa perlu jemputan?" tanya Apa.

"Gak usah Apa, besok Riani berangkat sendiri aja" ucap Riani tak enak.

"Yaudah kalau begitu"

Orang tua Riani sedari tadi diam hanya menyimak obrolan Riani, sama halnya dengan Alby.

Psycho Or ChildishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang