nanti, matamu akan melihat kekurangankunanti, telingamu akan mendengar kelemahanku
nanti, hidupmu akan lebih rumit bersamaku
namun ketahuilah, aku hanya manusia biasa yang tak selalu benar.
karena itu aku sangat membutuhkanmu,
tegur jika aku salah
lengkapi jika aku kurang.aku tahu,
menyatukan hati kita dalam debat memang tidaklah mudah,
namun bukan berarti debatmu tak lagi ku anggap penting.aku juga tahu, kau sudah mulai letih denganku.
kalimatmu sudah mulai berkurang.sebenranya kau tak akan slalu bahagia denganku,
ada beberapa harimu yang mungkin kacau, sunyi, sepi, kosong.namun disitulah pendakian kita di uji,
harapku, kita tidak pernah menoleh ke bawah.
jangan lepaskan genggaman eratmu hingga membuatmu jatuh luka hanya karena gunung yang lain lebih mudah untuk kau pijak.airmatamu adalah lukaku,
tangismu membuat setiap detikku hancur.di akhir kalimatku
ajarlah aku bahwa tak ada salah saat dulu aku memilihmu.aku menyayangimu,
masih sama ketika matahari membakar kulitmu saat aku memaksakan diri untuk bertemu
kala itu.harapku dalam resahmu, kaupun begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau tatap senja, Ku titip rindu
Poeziesebenranya kau tak akan slalu bahagia denganku, ada beberapa harimu yang mungkin kacau, sunyi, sepi, kosong. namun disitulah pendakian kita di uji, harapku, kita tidak pernah menoleh ke bawah. jangan lepaskan genggaman eratmu hingga membuatmu jatuh...