6. sisa sejuk musim hujan

8 0 0
                                    

di sisa sejuk penghujung musim hujan,
hangat pelukan sang maha agung masih terasa mesrah untuk setiap bagian kita yang bernafas.

selepas tadi, ada fajar putih menyapamu, semogaku kau tetap dalam lindungan-nya, lindungan semesta. sama hal dengan merpatih-merpatih indah di luar sana.

tak terasa, hembusan angin malam ini mengantarku pada ragamu, meski ini terdengar halu dengan jarak kita yang jauh, kapanpun aku mau, percayalah ragamu tak sungkan untukku bertamu.

satu persatu bahagia dan luka menemani perjalanan kita.
tawa, air mata, hangat, pilu seakan selalu berkawan erat pada kita yang masih belajar menggenggam.

bahkan kita pernah hampir menyerah dan tak berani melangkah.

namun itulah cerita kita, meski kusam namun denganya kita lebih dewasa dan kembali memperbaiki.

aku menyayangimu bahkan lebih dari ragaku.
dengan segala keterbatasanku, kesalahanku, kau tetap satu satunya bagian yang indah yang pernah aku temui.
dan akan selalu ku bahagiakan.

Kau tatap senja, Ku titip rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang