"sudah mendingan princess ?." Tanya Ryan.
"Kan aku udah bilang, Dad. Aku baik baik saja."ujar Berlin malas.
Ryan saat ini sedang menemani putri nya yang sakit di kamar nya, sedangkan istrinya, Blyta. dia membantu putra nya, untuk packing. liburan bersama teman-temannya.
sebenarnya Abang nya, Juan. tidak tega untuk meninggalkan berlin tapi sudah terlanjur, dia sudah berjanji pada temannya.
"Dad, Lin. Abang pergi dulu ya." Ujar Juan sambil tersenyum tipis.
Dibalas angguk kan oleh berlin.
" hati-hati bang."ujar Ryan.
"Iya Dad."ujar Juan
"Princes Abang mau dibawain sesuatu nggak, oleh oleh ?."tanya Juan sambil mengelus puncak kepala berlin.
"Mau,yang banyak ya bang."ujar Berlin sambil cengengesan.
Dan juan hanya terkekeh geli kemudian ia pamitan kepada mommy nya, Blyta. Lalu keluar pergi.
" hai putri mommy, makan siang dulu yuk, kamu kan cuma sarapan doang tadi pagi."ujar Blyta sambil membawa makanan dan menyuapi Berlin.
Blyta duduk dipinggir tepi kasur milik putri nya, sambil menyuapi putri nya.
Sedangkan ryan dia hanya duduk di sofa di dalam kamar milik berlin, dan memandangi istrinya menyuapi puteri nya itu.
Ryan sesekali tersenyum melihat istri dan anak itu, sungguh. Puteri nya saat sedang sakit akan sangat manja pada mommy nya itu.
"Udah ya mom ?."tanya Berlin dia sedang tidak nafsu saat makan.
Namun mommy nya selalu berkata,
'sekali lagi ya ? Habis itu udah kok.',
Tapi sampai sekarang belum selesai, mommy nya sungguh pemaksa."Makan nya di habisin dong, princes. Mau kalo nanti nasi nya nangis ? Hm." Tanya sang Daddy Ryan. dan dibales delikan oleh Berlin.
"Tuh dengerin kalo Daddy kamu ngomong."ujar sang mommy Blyta.
Berlin memutar bola mata nya, sungguh malas ia diceramahi.
"Iya mom iya."ujar Berlin males.
Setelah selesai makan, Blyta turun ke bawah untuk menaruh piring nya ke dapur.
Bi indah kemana? Dia sedang pulang kampung, suami nya sedang sakit tidak ada yang menjaga nya, jadi nya dia izin untuk pulang kampung sebentar.
Berlin sungguh bosan, dia binggung hp nya dimana, dia sedang mencari benda bersegi tersebut, namun tidak ketemu.
Ryan yang sudah mulai jengah, melihat putri nya yang memutari kamar nya seperti mencari sesuatu, ia pun bertanya pada putri nya..
"Ada apa ?."tanya Ryan.
"Dad iPhone aku mana ?."jawab Berlin panik.
"Di mommy."ujar Ryan santai.
"Why?!."ujar Berlin melotot, tumben sekali mommy nya membawa hp nya.
"Kamu harus istirahat, princes."ujar Ryan santai. kayak di pantai ea.
"No Dad!."ujar Berlin lantang.
"Ya, kamu harus istirahat. Daddy mau keluar dari kamar kamu, kamu harus banyak banyak istirahat."ujar Ryan kemudian beranjak pergi.
"Dad! Aku mau menghubungi Raja! Dia pasti khawatir sama aku."ujar Berlin.
"Daddy sudah menghubungi pihak sekolah tadi, princes. Otomasis entar guru kamu bilang ke murid yang ada dikelas kamu, kamu sekelas bukan sama raja ?."ujar Ryan lembut.
![](https://img.wattpad.com/cover/210881162-288-k793922.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD
Teen Fiction"kalo kamu udah gak cinta sama aku bilang!." ucap Berlin "maaf..." ucap Raja dengan kepala menunduk "kamu gak tau kan rasanya jadi aku gimana? di cuekin sama kamu, di jauhin sama kamu, kamu selalu bentak aku, aku cuma jadi pelampiasan doang iya kan...