Pada suatu hari, ada seorang gadis yang sedang memanjat pagar, pagi ini dia telat, untuk masuk ke sekolah.
Akhirnya ia memanjat pagar gerbang sekolah nya.
Namun saat ia ingin loncat dari pagar ketanah, kedalam sekolah nya, ada yang memanggil nya.
"KAMU JANGAN KABUR!"ujar guru yang melihat Berlin ingin kabur, ya. Berlin yang memanjat pagar.
Guru tersebut lari mengejar berlin, dan setelah aksi kejar kejaran tersebut, Berlin berhenti karna merasa lelah, namun tiba-tiba..
"Mau kemana lagi kamu hah!"ujar guru tersebut, sambil menarik telinga berlin untuk di bawa menuju bk.
"Ampun Bu, aduh duh sakit Bu telinga saya."ujar Berlin sambil meringis
"Siapa suruh telat, dan manjat pagar."ujar guru itu.
'duh kenapa gue bodoh banget, harus nya mah gue lewat belakang sekolah aja, akh sial!' -batin Berlin.
Setelah sampai di tempat BK, guru tersebut melepas tarikan nya di telinga berlin, dan Berlin mengusap telinga nya yang terasa sakit.
Berlin melihat nama yang ada di baju guru tersebut, bertulis Anissa Inayah Husna.
"Kamu kayak nya saya kenal kamu?." Ujar guru itu, Annisa.
Sambil memandang Berlin, kemudian dia menyipitkan matanya, lalu memandang tajam Berlin.
"Yaiyalah Bu, kan saya murid sini."ujar Berlin.
"Bukan itu, kamu ini yang memukul Rebecca sampai masuk rumah sakit itu kan?"tanya Annisa.
"Lah kok?"Berlin binggung bukan nya kejadian itu sudah lama, kenapa masih di perbincangkan.
"Iya kamu, bukan nya meminta maaf kamu malah membiarkan saja!"gertak Annisa, karna tak terima anak nya Rebecca, di buat seperti itu.
'ah Husna ya, marga itu seperti marga Rebecca, apa mungkin iya nyokap nya, Lea bilang kalo Rebecca punya nyokap yang kerja sebagai guru disini, ini kali nyokap nya ya? Kita lihat sampai mana keberanian Mrs.Husna ini karna telah, menggertak ku haha!" -batin Berlin.
Annisa yang melihat Berlin yang benggong, sambil tersenyum membuat nya bergidik.
"Eh kamu kenapa seperti itu?"ujar Annisa namun tidak dibalas oleh Berlin, karna Berlin sedang sibuk dengan pikirannya sendiri.
"EH!"bentak Annisa jengah
Berlin kaget lantas menoleh ke arah Annisa.
"Berani sekali anda membentak saya!"ujar Berlin melotot
"Kamu sangat tidak sopan, bisa saja saya bilang ke kepala sekolah untuk mengeluarkan mu."ujar Annisa.
Annisa belum tahu, kalo yang dia bentak adalah keponakan kepala sekolah, sekaligus anak pemilik yayasan sekolah ini.
"Anda sendiri, berani membentak saya."ujar Berlin santay, Berlin malas berdiri lama lama, ia pun melirik sofa yang tidak jauh dari nya, lalu ia berjalan ke sana, dan meletakkan bokong sexy nya, ke sofa tersebut.
"Kamu!"ujar Annisa emosi
"Apa?!"tantang Berlin
Lalu Annisa keluar dari ruang BK, dan ia berjalan masuk ke arah ruang kepala sekolah.
"Pak."ujar Annisa dengan sopan, karna ia berhadapan dengan kepala sekolah, walau dia ganteng, tapi mana berani ia, entar dikeluarkan dari sekolah kalau sampai ia berani tidak sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD
Ficção Adolescente"kalo kamu udah gak cinta sama aku bilang!." ucap Berlin "maaf..." ucap Raja dengan kepala menunduk "kamu gak tau kan rasanya jadi aku gimana? di cuekin sama kamu, di jauhin sama kamu, kamu selalu bentak aku, aku cuma jadi pelampiasan doang iya kan...