Part 24

774 33 9
                                    

"Disini yang capek bukan lo doang, tapi gue juga."

***

Gadis itu terdiam di taman sekolah dengan tatapan kosong nya. Ia masih mencerna ucapan nya tadi yang bisa di bilang sudah kelewat batas. "Kenapa gue bodoh banget astaga!" Batin gadis itu dengan mengumpat.

Kayra rasanya ingin mengejar Alka dan meminta maaf atas ucapan nya tadi. Tapi ia terlalu kelu, ia tak tau sekarang harus apa, dan ia merasa bahwa ia sangat sangat bodoh. Kayra pun lebih memilih duduk di kursi tempat Alka dan ia duduki tadi.

Ia lebih memilih duduk termenung disana sampai jam istirahat daripada masuk kelas yang takut nya akan bertemu dengan Alka yang akan menatap nya dengan tatapan kecewa.

Niat nya nanti setelah bel istirahat berbunyi ia akan mencari Alka di kantin. Ia yakin bahwa istirahat nanti Alka akan datang, dan Kayra pun akan meminta maaf atas perbuatan dan perkataan nya tadi.

Alka sekarang berada di Kelas nya dengan tatapan tajam nya itu. Ia masih merasa sesak dan kecewa, perasaan nya campur aduk.

"Gue udah salah suka sama dia," Ya, dia merasa salah sudah menyukai Kayra. Ia merasa bodoh. Harus nya ia tak menyukai gadis itu.

"Alka!" Bentakan dari buk oka pun membuat Alka tersentak.

"Alka! Kenapa kamu melamun? Kamu tidak mendengarkan saya berbicara hah? Sudah masuk kelas jarang, sekali nya masuk hanya melamun saja!"

Alka yang mendengar ucapan dari guru wanita di depan nya itu pun membuat nya mengernyitkan dahi nya. "Saya nggak masuk kelas salah, saya masuk kelas salah. Mau nya apa si buk? Saya juga di kelas nggak cari onar kan, saya hanya diam." Balas Alka dengan santai nya.

Buk oka yang mendengar balasan dari Alka pun dengan cepat membuat nya naik pitam. "Astaga Alka, kamu ini anak siapa sih? Menjawab saja omongan guru." Buk Oka pun mencoba untuk bersabar menghadapi murid nya yang satu ini.

"Di jawab salah, nggak di jawab salah. Emang ya perempuan itu selalu benar," Alka pun berucap lagi yang malah membuat Buk Oka emosi lagi.

"Alka! Keluar kamu dari kelas ini! Kamu itu mulut nya tidak bisa di jaga, dengan guru pun kau seperti berbicara dengan teman mu sendiri. Jika sekali lagi kamu masuk kelas saya dengan seperti ini lagi, lebih baik kamu keluar kelas saja ketika ada pelajaran saya!" Buk Oka yang sudah emosi itu dengan cepat mengusir Alka dengan wajah nya yang merah padam.

Alka yang mendengar itu pun dengan cepat bangkit dari tempat duduk nya dengan wajah nya yang masih santai itu. "Baiklah Buk, tau aja Ibuk kalo saya juga sudah malas melihat muka Ibuk dan pelajaran Ibuk yang sudah sangat membosankan itu."

Setelah itu Alka melenggang pergi keluar Kelas dengan jalan yang agak sedikit dipercepat. Takut bahwa nanti Buk Oka tambah emosi. Sedangkan teman-teman Kelas nya hanya memandang pertikaian 2 orang tadi dengan ekspresi yang berbeda beda.

Ada yang sudah tertawa namun berusaha untuk tidak terdengar oleh Buk Oka, ada juga yang sudah memasang ekspresi kaget dan ada pula yang memasang ekspresi santai-santai saja seakan pertunjukkan tadi hanya sebuah hal yang biasa saja.

Buk Oka yang sudah merasa malu, emosi dan kesal nya itu dengan cepat kembali ke meja nya dan mengalihkan perhatian murid-murid  nya dengan melanjutkan pelajaran yang tertunda tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He Is My Bad Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang