Cahaya malam bulan terlihat begitu indah dikelilingi bintang-bintang yang tak kalah indahnya. Malam ini Elvina belum tidur karena tugas Geografi-nya yang membuat Ia kewalahan, karena minggu kemarin Ia tidak mengerjakan tugas, tugasnya ditambah menjadi 2× lipat.
"Parah banget nih guru kalau udah ngasih tugas,"
"Eh? Kan belum belajar sampai bagian sini, gimana sih?,"
"Duh sumpah gak masuk otak," omelnya.
"Elvi, kamu belum tidur? Lihat jam, sudah jam berapa ini?!" Papa Elvina marah-marah, seperti biasa, Elvina tidak pernah boleh tidur malam apalagi begadang.
"Iya, Pa. Ini ngerjain tugas Geo," jawab Elvina
"Jangan malam-malam, ingat kesehatan."
Nggak malam, paling pagi. Batin Elvina
Elvina memutuskan untuk ditemani oleh secangkir coklat panas, sambil beristirahat sebentar, Ia membuka aplikasi WhatsApp dan terkejut. Ia lupa bahwa masih ada tugas Bahasa Indonesia, untungnya menurut Elvina itu gampang dan mengasyikkan jadi bisa dikerjakan besok pagi.
"Duh, anjir. Dahlah gue ngerjain tugas Sajak dulu yang gampang," ocehnya.
Untungnya cuaca malam ini sangat mendukung, tidak dingin dan tidak panas. Elvina-pun segera mengotak-atik lacinya, mencari buku Diary-nya yang berisi penuh sajak, puisi, serta lirik lagu yang Ia buat sendiri. Dan ada pula foto mantan nya, bukannya membakar foto itu, Elvina justru menyimpannya. Menurutnya, jika kita melupakan masa lalu bagaimana kita bisa belajar dari masa lalu?. Bucin akut memang sulit.
Lalu Ia menemukan sekertas surat yang pernah ditulis seseorang yang kisahnya hampir menjadi.
Hai, Mockingjay-ku.
Maaf aku hanya bisa memberi-mu kotak dengan surat ini. Percayalah, bukannya aku melupakanmu, tapi aku takut kau terluka karenaku. Maaf, Mockingjay.Orang tuaku memutuskan untuk kembali ke Belgia, mau tak mau aku dan Liam ikut serta. Kau tahu? Aku sudah hampir memutuskan untuk tinggal karena aku tak ingin kau jauh dariku, tapi itu terdengar mustahil. Mockingjay, kau sering bilang bahwa kau ingin sekali memiliki darah campuran. Percayalah, itu tidak seseru yang kau kira.
Kau tahu, aku berdarah Prancis-Belgia-Filipina. Jadi sulit untukku untuk tidak berpindah-pindah, walaupun kedua orang tuaku ingin tetap tinggal. Kau tahu pekerjaan Ayah, andai Ayah bekerja seperti Papa. Pasti semuanya tidak serumit ini.
Mockingjay, I might never have enough courage to tell you this, but you should know. I'm in love with you, since we were 13. Aku ingin bilang dari dulu, tapi aku takut hal-hal yang kita punya akan punah. Kuharap kau mengerti.
Ayah, Bunda, dan Liam menyampaikan salam untukmu. Jangan marah jika di Belgia aku bertemu Naomi lagi, ya! Ahaha, tentu kau tidak akan marah, kita hanya teman, iya kan?
Mockingjay, jangan menungguku. Aku tak tahu kapan bisa menemuimu lagi, sayang. Aku harap segera. Aku minta agar kau tak bersedih karena ini. Kumohon, aku tahu kau anak perempuan yang kuat.
Jika tidak didunia ini, aku ingin didunia lain untuk menjadi milikmu. Kau akan selalu punya tempat yang spesial di diriku.
Selamat tinggal, Mockingjay.Lagi dan lagi, Elvina terbawa perasaan saat membacanya. Dengan gemetar, Ia mengangkat kaset yang berisi dirinya bersama orang yang memberinya surat itu. Sudah 4 tahun. Setiap mengingatnya, Elvina selalu menenangkan dirinya dengan bilang "tak apa, in another life I would be your girl, my Hippogriff"

KAMU SEDANG MEMBACA
BIANVINA
Roman pour Adolescents"Mengapa semesta mempertemukan kita, jika akhirnya hanya akan memisahkan kita? Aku benci semesta, Abian." - Elvina Artemis "We know how this end, but we still do the same." - Abian Apollo