7

48 12 0
                                    

Vote and comments ya readers
( ╹▽╹ )

¥•¥

*

*

.


Malam pun tiba kalian pulang bersama, sesampainya di rumah.

Jungkook menyuruh Y/n agar cepat tidur untuk perjalanan selanjutnya, dia mengiyakan lalu pergi ke kamar, sesampainya di kamar dja di sambut oleh Kyungsoo dan teman temannya.

"Di sini tidak ada lilin bukan?" Lilin ataupun api tidak ada sama sekali di kamar ini tapi mereka datang.

"Kau mengira aku hanya bisa hidup di dekat lilin? Tanpa itupun aku bisa" Berarti sema ini Y/n hanya mengada Ngada.

"Kak aku punya pertanyaan". Si goblin Rose buka suara.

"Ada apa Rose?" Tanya Y/n.

"Apa kakak dewa?". Semuanya tertawa mendengar pertanyaan Rose.

"Kenapa? Apa karena aku bisa berbicara dengan kalian dan dewa kehidupan" Tawa mereka terhenti mendengar kata dewa kehidupan.

"Apaa? Dewa kehidupan" Teriak Kyungsoo.

"Ya terkadang aku melihatnya di wujud pria muda bernama Jimin terkadang di mimpiku aku melihatnya sebagai kupu kupu" Jelas Y/n.

"Ahh aku berjanji tidak akan pernah menyentuh kupu kupu lagi" Rose dan Jennie memegang tangganya geli, sedangkan para iblis hanya speeachles (karena mereka gak bisa menyentuh makhluk hidup)

Tiba tiba mereka menghilang, sadar akan itu Y/n Tak lama Mendengar seseorang berbicara.
"Itu suara Jungkook". Y/n, mendengarkan di balik dinding kayu, "Sepertinya dia sedang menelepon". Y/n mengamati pembicaraan Jungkook dengan orang yang di telefonnya.

Kamarnya memang bersebelahan dengan balkon di lantai 2 tempat Jungkook menelpon.

'Kenapa ada kata sayang? Apa yang dia telepon anjingnya atau kucing miliknya? Apa dia punya hewan peliharaan?" Setelah tak terdengar suara Jungkook lagi, Y/n keluar dan melihat Jungkook di bawah sudah memakai jaket hitam lalu keluar dari pintu, Y/n cepat cepat memakai jaket dan topi agar menutupi wajahnya, lalu bergegas keluar mengikuti Jungkook.

Jauh di belakang Jungkook Y/n terus mengikutinya walaupun di malam gelap tak banyak orang yang lewat, Y/n tetap harus mengikuti Jungkook.

Saat Jungkook memasuki sebuah kafe, Y/n masuk lalu mencari tempat terdekat dari pintu. Saat melewati beberapa bangku seseorang menarikmu.

"Jimin??". Ya mukanya tertutup oleh topi dan jaket.
"Kenapa kamu di sini? Apa aku mengacaukan dunia lagi". Lanjut Y/n.
"Aku tahu kamu akan ke sini, tenang kali ini akan ku pastikan berjalan dengan lancar. Kamu tahu jika kamu tidak mengacaukan dunia ini dulu, tidak akan ada banyak orang yang baik terlahir, walaupun butuh pengorbanan" terkadang Jimin membuat Y/n bingung dengan ucapannya yang sangat baku dan rumit.

Jimin mengangkat tangannya. "Berikan semua yang dia inginkan". Apa maksudnya?.
"Mau pesan apa kak?". Tanya pelayan itu.
"Pesan hot Tea dan ice cream vanilla" ujar Y/n.
Ya Y/n suka perpaduan dingin dan hangat seperti itu. Pelayan pun pergi menyiapkan pesanan.

"Memang tidak salah dia mengirimmu, aku berhutang nyawa" Dewa kehidupan mengatakan berhutang nyawa?, itu aneh bukan?.

"Kenapa?" Tanya Y/n.

"Tidak apa apa, sudah ahh aku pergi dulu lanjutkan secara diam diam ya ini pakai kartuku kau ingat nomornya bukan" Dua jari Jimin menyentuh dahi Y/n. Seketika Dia melihat angka di matanya. 'Ahh ini'.

Jimin pergi dan Y/n Baru ingat lagi dia kan mengikuti Jungkook. Pesanan datang, sambil mengamati Jungkook Y/n meminum pesanannya.

¥•¥

*

*

.

Jimin dewa kehidupan jadi dia bisa mengawasi Y/n dalam wujud apapun
Author emang suka dingin dan panas di campur. Kaya sifat Jungkook di sini yang dingin tapi ngehangatin

Moonlight || Jeon Jungkook ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang