6

57 11 0
                                    

_Anak yang terlahir di tinggalkan oleh orang tuanya, hanya para dewa yang mengetahui siapa dirinya. Dan yang dapat mengembalikanya hanya buah kematiannya saja_

¥•¥

[author pov]

Y/n terbangun tapi hal yang pertama ia lihat adalah Jungkook. Dia berada di tempat duduk samping kasurmu.
"Aku tidak bisa mamaafkan diriku jika saat itu kau mati Y/n. aku sudah minta Seokjin dan Taehyung membiarkanku datang setiap saat dan hari ini kita akan ada pernerbangan siang menuju Jeju" ujarnya santai, dia terlihat tidak merasa bersalah.

'apa apaan pagi pagi dia sudah mengusikku, apa itu kebiasaannya?, Ahh aku mulai sangat membencinya' batin Y/n.

"Tidak aku tidak mau, pergilah sendiri aku ada jam konsultasi ke dokter Aryo dan konsultasi ke Chanyeol juga" Semua Konsultasi dilakukan karena Seokjin ingin ingatan Y/n kembali dan walaupun
Y/n pikir tidak mungkin, tapi Y/n senang karena ada alasan untuk menghindari Jungkook.

"Hanya itu? aku bisa datangkan dokter dari seluruh dunia untuk mu dimana pun kamu berada, cepat bersiap tidak ada penolakan!!" Dan alasan itu membuat Y/n kecewa karena pastinya Seokjin juga membatalkan konsultasi itu hari ini dan hanya karena permintaan Jungkook.

Tidak bisa mengelak lagi, Y/n pun bersiap.
"Keluarlah jika ingin aku cepat bersiap" Bentak Y/n.

"Kenapa? aku kan tunangannmu" Jawabnya santai.

"Dasar mesum" Duakkk pintu tertutup, Jungkook berada di luar kamar temenung.

'Jungkook bodoh!' Batin Y/n.

¥•¥

Sesampainya di bandara.
"Harus banget ya kita naik pesawat, cuma ke Jeju bukan?" Menunggu waktu penerbangan tiba.

"Lebih cepat lebih baik bukan?" Jawabnya santai, Y/n bingung dia gak disuruh bawa koper atau apapun sejak pergi dari rumahnya.

"Kita memang mau ngapain sih ke Jeju, ganggu jam tidurku tau" yang terfikirkan Y/n adalah liburan di pantai atau hanya kulineran.

"Dulu ayahku tinggal di jeju, sejak kita pacaran sampai tunangan kita tidak pernah kesana, aku ingat sebelum Ayah meninggal kamu ingin menemuinya". Entah mengapa kata kata Jungkook membuat Y/n tersentuh, pasti Y/n yang dulu sangat mencintainya dan keluarganya.
Jam penerbangan pesawatpun tiba dan selama di pesawat kalian hanya diam saja.

Y/n merasa benar benar pertamakali datang.

"Wahh" Y/n hanya mengikuti kemanapun Jungkook berjalan, sampai mobil Jeep putih pun berhenti di hadapan mereka.

"Silahkan tuan". Atmosfir kecanggungan di antara mereka tetap terjaga sampai tiba di rumah yang terlihat tua namun masih dalam keadaan baik.

Di dalam rumah
"Aku sudah memilih tampat kita berjalan jalan, kamu bersiaplah. Nanti jam 3 kamu harus sudah ada di ruang tamu ini. Kamarmu di atas sana, tepat di atas kamarku yang itu" Sambil menunjuk kamar itu.

Ya hari ini Y/n mau nurut saja dengan Jungkook lagi pula dia sedang di Jeju bukan di Soul kalo saja di sekitaran Soul pasti Y/n sudah kabur.

'Kita akan kemana ya, aku harus memakai pakaian apa? Aghh bodoh jika aku malaikat maut aku akan pakai pakaian resmi yang di buat di surga itu, apapun kondisinya. Tapi aku ingat sekarang aku Seorang manusia dan segalanya yang terjadi aku rentan untuk merasa kedinginan dsb. haaahhhh' gumamnya di dalam hati.

Y/n memakai pakaian yang sangat biasa, memakai Hoodie hitam dengan rok hitam dan jangan lupakan sepatu boots hitam juga.
"Apa kamu mau ke kuburan memakai pakaian seperti itu?" Ahh benar semua hitam tidak ada warna lain sedikitpun.

"Kamu gak memberitahuku kita ingin kemana" Tanpa basa basi tangan Y/n langsung di tarik, diapun mengikuti apa yang Jungkook suruh, mereka masuk mobil dan diam.

Tak lama kemudian jalanan yang banyak sekali tokonya.
"Kita turun di sini saja" mereka keluar mobil... "Kamu suka pakai baju lebih tertutup tapi kamu suka pakai rok yang tidak terlalu tinggi" ujar Jungkook mencari setelan yang sering Y/n pakai.

"Gak buruk" ujar Y/n. Y/n ingat selalu menggunakan pakaian seperti itu di kehidupan keduanya bersama Chanyeol.

Jungkook mengambil beberapa pasang pakaian itu.
"Kamu suka beberapa perhiasan seperti kalung sederhana ini". Ya itu sederhana tapi indah di mata Y/n.
"Kamu tahu banyak tentangku ya". Y/n.
"Y/n kita sudah pacaran 4 tahun dan tunangan 2 tahun bagaimana bisa aku melupakan itu". 'sudah cukup lama yah' pikir Y/n.

"Tapi kenapa kamu brengsek sekali?" Arti kata itu bagi Y/n adalah orang yang memperlakukan orang lain dengan buruk. Jungkook tidak menjawab dan membawa Y/n pergi ke tempat lain.

Mereka berjalan bersama, main dan Jungkook banyak menceritakan masalalu, itu membuat apa yang Y/n fikirkan ke Jungkook mulai berubah.

Menurut Y/n, Jungkook menyayanginya tapi mungkin karena sudah terbiasa bersamanya, Jungkook jadi semena mena dan kadang kasar dan itu dia anggap romantis.

"Apa dulu aku suka pasir pantai seperti ini" Tanya Y/n.

"Ya tentu kamu ingin sekali ke sini" Seperti apa yang di fikirkan Y/n sebelum ke pantai.

"Jika saja dewa memberikan ingatanku kembali, aku tak akan segan untuk memberitahumu segala yang ku tau tentangmu dan jangan lupakan kemarahanku karena kamu ninggalin aku begitu saja" Senang berada di sini bersamanya, awalnya Y/n kira ini akan jadi perjalanan yang buruk tapi lumayan. Jungkook tidak seburuk yang di katakan semua orang, apa ini yang di namakan cinta buta.

Telepon Jungkook berbunyi dia izin untuk mengangkat, selama dia menelepon Y/n menatap langit sore dan juga matahari tenggelam.


¥•¥

*

*

.

Tadinya author juga kesel sama Jungkook malah pengen pindah haluan ke Chanyeol aja tapi emang bisanya yang bad lebih menarik

Apa kalian suka pantai? tapi siapa yang gak suka pantai yah ayo comment. Dulu author sering ke pantai tapi sayang gak bisa berenang 😂.

Jangan lupa Vote ya Readers
★★★★★

Moonlight || Jeon Jungkook ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang