The truth
Di tempat lain
Datang seorang pria manis melewati Kyungsoo dan teman teman."Ahh jadi kalian disini, mau berita baru" Tanya pria itu.
"Apa kau ingin masuk ke kumpulan kami? Tapi kau bukan sejenis di antara kami bukan?" Tanya Jennie tidak merasakan hawa yang sama di antara mereka.
"Ahh aku kenal Y/n aku Jimin" Semua yang mendengar itu tiba tiba mundur dan memasang wajah ketakutan.
"Ji---- Jimin?? Dewa kehidupan?" Ujar Kyungsoo terbata bata."Aku memberi tahu ini, kalian tidak akan bisa berbicara pada Y/n karena kalian akan menjadi manusia kembali, anggap saja ini surat pengembalian kalian menjadi manusia menuju masa depan". Jimin santai.
"Benarkah, baikalah. Kami dengarkan". Semua Setuju mendengarkan Jimin.
"Ini menyenangkan jadi ucapkan selamat tinggal pada masing masing". Semua menepuk pundak dan menundukan badan Berterimakasih."Dewa kehancuran tidak luput dari nafsu, dia menyukai seorang manusia dan lahirlah seorang bayi perempuan yang bernama Y/n". Semuanya terkejut mendengar nama Y/n di sebut sebagai anak dari seorang Dewa kehancuran.
"Tak ada kehidupan di diri Y/n, Dewa kehancuran meminta Dewa kehidupan untuk memberinya hidup dan itu di setujui dengan perjanjian hanya para Dewa yang tahu. Selama perjanjian itu di buat, Y/n di berkati para Dewa untuk di pertemukan dengan Cahaya bulan yang bernama Jungkook, Cahaya yang berikan oleh Dewa rembulan. Hanya Jungkook yang dapat mengembalikan Y/n agar tidak keluar dari jalannya dan memiliki perasaan seperti manusia sesungguhnya. Jika kalian di posisi Y/n apa yang kalian lakukan?.
Menurut Jimin Y/n punya cara sendiri mengacaukan dunia tapi bumi ini jadi semakin unik dengan kehadirannya rasanya saat ini kabar baik datang pada bumi dan bulan. Dan Cahaya bintang tidak akan pernah mengantikan indah Cahaya bulan di malam hari.
Dengan hanya satu kedipan Kyungsoo, Jennie, Jisoo, Lisa, dan Rose pun menghilang di gantikan oleh kupu kupu yang terang yang berarti mereka sudah hidup tenang.
"Sampai jumpa kawan di masa depan" ujar Jimin dengan senyumnya yang manis, Jimin pergi meninggalkan jejak cahaya dari jubah putih bersinarnya.
¥•¥
Last
7 tahun berlalu begitu cepat
"Selamat ya Somi, wahh aku jadi senang melihat kamu di atas karpet merah itu, ahh iya bagaimana kabar suami mu?" Tanya Y/n.
"Dia baik Y/n masih sibuk dengan pekerjaannya" Jawab Somi yang sudah berhasil operasi mata 5 tahun lalu dan kini dia di sibukan dengan pekerjaannya sebagai model.
"Heiii!! Y/n aku merindukanmu" Seokjin berseru.
"Kak kita baru kemarin ketemu" Y/n.
"Hahahaha bener juga" Seokjin memeluk Y/n.
"Bunda, hug me too" Tiba tiba si kecil berlari dari dalam rumah melihat pamannya di peluk, dia juga menginginkannya.
"Iya Junki (Anak satu satunya Y/n dan Jungkook)" Peluk Y/n pada Junki.
Handphone Y/n bergetar menampilkan telepon dari Taehyung adiknya.
"Kakak!! Sorry Taehyung bisanya nanti malam gak apa apa kan?" Ujar Taehyung.
"Heii!! Ulang tahunmu aku tidak akan datang ya, aku sibuk" ucap Y/n terkekeh.
"Iya iya aku datang satu jam lagi muah bye" ujar Taehyung mematikan telepon.
"Y/n nih, jangan lupakan aku besok ada penerbangan ke Prancis" ujar Orang itu memberikan kado.
"Terimakasih Kai sampai kehidupan selanjutnya aku tidak akan melupakanmu" Kai bertemu dengan Y/n di sekolah Junki, dia menjadi guru dan Y/n meminta dia agar berteman dengannya walaupun Kai tidak akan ingat Y/n.
"Di mana Jungkook?" Tanya Chanyeol dia juga sudah bersama Clara seorang selebriti yang tidak datang bersama Chanyeol hari ini.
"Jungkookieeee cepat keluar". Sedari tadi Jungkook masih di kamar membereskan pakaiannya.
Jungkook keluar dengan kemejanya membuat dia lebih bersinar dan tampan secara bersamaan.
End
¥•¥
*
*
.
Makasih yang udah Baca dan Vote cerita ini sampe udah 1k yang baca uhhh senangnya
Nantikan wp ku selanjutnya ya.
Aku juga mau buat part special, banyak vote nanti author jadi semangat buat bikin cerita lainnya💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight || Jeon Jungkook ✓
FanfictionEntah hanya mimpi ataupun kenyataan, y/n percaya hidupnya tidak hanya terjadi sekali. Permulaan yang buruk membuat diri y/n muak tapi tetap menjalani rutinitasnya... Pria itu lagi, apa para dewa tidak punya pilihan lain untuk y/n?. y/n seorang yang...