"Jim, kenapabwlum tidur?" kata taemin sedang mengocok susu dibotol untuk younjae dan tentu saja jimin hanya melirik sekilas dan masih enggan menganggap taemin dan bayinya ada
Mintak dan younjae hanya beda beberapa bulan
Jimin terus mengawasi gerak gerik taemin di sebelah ranjangnya. Ya, taemin sedang bermain dengan younjae dan itu mengingatkan jimin dengan yoongi
"Tidur lah sudah tengah malam,kau juga butuh tidur" kata jimin, ya walaupun dingin dan terkesan tidak peduli tapi cukup membuat taemin luluh dan menuruti apa yang dikatakan jimin
Setelag mengatakan itu mereka tidur karena waktu menunjukan pukul 12malam dan tiap 5menit sekali jimin terbangun karna perasaannya tidak enak
"Ada apa dengan ku. Astaga tidak biasanya seperti ini" batin jimin resah
Ya, jimin merasa ada yang kurang dan mengganjal. Dia kembali membuka laptop yang sengaja ditaro diatas nakas sebelah ranjangnya dan mengecek semua jadwal penting
"Ah kurasa sudah semua tidak ada yang terlewat. Kenapa aku seperti ini? Tidak biasanya" gumam jimin
Jimin menghiraukan perasaan nya dan lanjut tertidur dan setelah tidur selama 5menit handphone nya berbunyi menunjukan telepon masuk dan menunjukan nama yoongi
"Yoongi?" "ada apa ini? Tumben sekali?" dan jimin mengangkat telepon dari yoongi
.
.
.
.
.
Jimin lari dilorong rumah sakit saat yoongi menelponnya tentu saja dengan setelan piama tidur
Saat sampai di ruang inap jimin melihat mama, papa dan yoongi. Setelah sampai didepan ruang inap jimin langsung memeluk yoongi sedang menangis dan tidak peduli dengan keberadaan orang tua yoongi
Ya, yoongi menangis melihat ke arah kaca yang menunjukan minjae sedang di periksa dengan dokter. Dan diketahui jimin anaknya minjae sakit
"Aku rasa, aku bukan orang tua yang baik jim hiks. Minjae sakit dan aku baru mengetahui sekarang aku sibuk kerja" gumam yoongi tidak jelas karna sibuk menangis
"Jangan menyalahkan diri sendiri. Aku juga merasa cocok menjadi orang tua yang baik tidak mengetahui anakku sakit" kata jimin
Dia sibuk menenangkan yoongi dengan kata kata sampai pintu terbuka keluarlah seorang dokter dari ruangan minjae dirawat
"Bisa bicara dengan orang tua atau keluarga pasien?" kata dokter
