Author POV
Cerita ini berawal dari bangku SMP, dua insan manusia yang berbeda gender, masih terlalu muda untuk mengenal yang namanya cinta.
Namanya Azalea Tania Dewi Utami, gadis yang memiliki tubuh gempal, tinggi 150 cm, kulit sawo matang, rambut ikal sebahu. Memiliki sahabat yang bernama Putra Zidan Anggara, cowok tampan yang memiliki tubuh atletis, tinggi 165 cm, kulit putih, rambut lurus yang dipotong cepak.
Lea dan Putra adalah dua insan manusia yang sangat berbeda. Lea yang sering di bully dan Putra yang sering mendapat pujian karena prestasinya di bidang olahraga.
Banyak dari teman mereka yang menyarankan Putra untuk meninggalkan Lea. Tapi tidak dia lakukan sama sekali, karena rasa sayang nya kepada sang sahabat.
Asal Mula Kisah Mereka....
"Bunda ... Lea izin berangkat ke sekolah dulu ya!" teriak Lea dari kamarnya. Lea terlihat sibuk mempersiapkan barang-barang yang akan dia bawa saat MOS nanti.
Memakai baju SMP, dengan atribut topi kerucut yang terbuat dari kertas karton untuk perempuan dan bola yang dipotong setengah untuk laki-laki, tas dari kardus, kaus kaki yang harus beda warna.
Lea berlari kecil keluar rumah menuju ke sekolah. Karena jarak antara rumahnya dengan sekolah hanya 300 meter, hanya membutuhkan waktu sekitar dua puluh lima menit untuk mencapai sekolah.
Di sepanjang perjalanan, Lea melihat teman-temannya melewatinya menggunakan sepeda motor tanpa ada yang menyapanya.
Sesampainya di sekolah, dia melihat ada segerombolan anak perempuan yang sedang asik bercanda. Namun saat melihat kedatangan Lea, ekspresi mereka jadi berubah.
Salah satu dari mereka sengaja menaruh kakinya di jalan dan alhasil Lea terjatuh karena ulahnya.
Hahahaha!
Gelak tawa terdengar di sekitar Lea. Tidak ada yang mau menolongnya, mereka hanya menertawakan apa yang terjadi dengan dirinya.
'Masak gajah bisa jatuh sih?'
'Jangan gajah - kuda nil aja!'
Dan berbagai macam cemoohan yang ditujukan kepada nya. Lea tidak dapat mengatakan apapun. Dia terlalu malu untuk membela diri.
Lea tidak dapat melakukan apapun karena itu dia menangis tersedu-sedu. Namun, cemoohan mereka semakin banyak dari yang sebelumnya.
"Sini aku tolongin, jangan nangis lagi ya!" seru seseorang yang tangannya terulur pada Lea.
Lea mendongakkan kepalanya dan melihat seorang laki-laki tampan yang memakai atribut sama sepertinya mengulurkan tangan padanya.
Lea menyambut uluran tangan itu, setelah dia bisa berdiri Putra membersihkan telapak tangan Lea yang kotor. Putra dengan lembut menggandeng tangan Lea erat sampai mereka berkumpul di lapangan basket pun, Putra tidak membiarkan Lea pergi dari pandangannya.
Sebelum pembagian kelas dimulai, para pengurus Osis memainkan beberapa game Yang harus diikuti oleh semua peserta MOS.
Permainan nya itu mereka namakan 'Kode Keras'. Jadi para peserta MOS harus menebak siapa sosok yang dimaksud oleh penebak.
Giliran pertama dimulai oleh Jessica, gadis langsing yang memiliki darah Tionghua ini tersenyum malu ke arah teman-teman.
"Aku mengagumi seseorang yang menjadi teman waktu aku masih di bangku tiga SD. Orang itu sangat usil, tapi juga humoris, dia tidak ingin melihat orang lain menangis. Bahkan, pernah sekali datang kerumahku pada pukul dua malam hanya untuk memberiku hadiah ulang tahun. Jika kalian peka, tebak siapakah dia? "
Jessica sudah mengakhiri clue nya dan para peserta bingung memikirkan siapa yang dia maksud. Tapi, seseorang tiba-tiba berdiri dan menghampiri Jessica.
Laki-laki itu berlutut di depan Jessica dan mengatakan kalau dia menyukai Jessica sejak mereka masih SD. Tapi, karena takut perasaannya tidak terbalas, maka dari itu dia memilih untuk mencintai dalam diam.
Sorak-sorai memenuhi seluruh lapangan. Setelah Jessica ada sekitar dua puluh orang yang di panggil ke depan. Dan orang terakhir yang dipanggil adalah Putra.
Putra berjalan santai ke depan dan mulai memberikan clue. "Aku sedang menaruh hati kepada seseorang yang menjadi teman masa kecilku dulu. Dia adalah orang yang supel, smart, dan juga harus ku akui cantik. Kita berpisah sekitar empat tahun lalu, lebih tepatnya waktu kita masih di bangku kelas dua SD. Jika dia ada disini, aku ingin mengatakan kalau aku mencintainya dan ingin sekali menikah dengan nya. Terimakasih. "
Setelah mengatakan itu Putra kembali duduk. Para peserta lain terlihat kecewa karena tidak bisa melihat keromantisan pasangan lain.
Putra adalah penutup dari game ini dan para peserta lain disuruh untuk memasuki kelas yang ada nama mereka disana.
Lea berjalan lambat, karena dia tahu pasti dia hanya akan masuk kelas rendahan. Saat dia sedang mencari namanya di papan pengumuman, ada seseorang yang mendorong tubuhnya hingga jatuh.
Lea mendongak dan melihat seorang gadis yang tidak dia kenali sama sekali. Namun, dia terlihat sangat sinis padanya.
Lea tidak mau memperpanjang masalah, dan memilih untuk menuju kelas yang akan menjadi tempatnya belajar.
Tidak disangka dia berada di kelas B, tempat orang-orang pintar berada. Saat dia sedang sibuk mencari tempat duduk, tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangannya dan membawa Lea ke sebuah tempat duduk kosong.
"Kamu duduk disini, ya! Bareng sama aku, daripada kamu enggak dapat tempat duduk, " ucap Putra dengan senyum manis yang menawan.
Sepertinya Lea juga
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Lea
Teen FictionAzalea Tania Dewi Utami, perempuan bertubuh gempal yang memiliki rasa dengan temannya sendiri yang sebenarnya juga memiliki rasa yang sama. Tapi karena rasa gengsi yang teramat besar membuatnya harus menjauhi gadis itu. Ditambah lagi keluarga dan m...