PERTEMUAN(2)

128 7 2
                                    

Pagi harinya aku terbangun setelah mendengar alarm yang aku setel jam setengah lima pagi.

Aku langsung bergegas mandi, setelah itu aku langsung memakai seragam batik karena ini adalah hari rabu. Setelah rapi dan siap berangkat, aku langsung kunci pintu rumah dan menuju halte bus kota. Bus kota kali ini mengapa sangat lama? Aku sudah menunggu sangat lama?? Aku sudah menunggu lebih dari setengah jam disini, bagaimana ini...tiga puluh menit lagi bel akan berbunyi, apa aku jalan saja? Jarak antara rumah ke sekolahku cukup jauh. tak apalah, aku harus berjuang untuk sekolah.

Akhirnya aku memuntuskan untuk berjalan, hitung-hitung olahraga pagi. Selang beberapa menit kemudian aku merasa diikuti oleh mobil. Benar saja dugaanku, mobil itu berhenti tepat didepanku. Ada apa ya? Mengapa berhenti didepanku? Aku tak mengenalnya. Apa mungkin orang jahat? Aku takut sekali. Tuhan aku belum menikah, jangan sampai orang itu membunuhku...

Apa si pikiranku sudah ngawur kemana-mana...

Akhirnya aku jalan melewati mobil itu sambil jalan agak sedikit lebih cepat. Belum terlalu jauh aku melewati mobil itu, seperti ada yang berteriak.

"Hey apa kamu ricis kelas 11 ipa 2?" Ujarnya aku tidak mengenalnya.

"Hmm iya...ada apa? Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Kulihat ia memakai seragam sekolah yang sama denganku. Ah, mungkin dia satu sekolah denganku. huhh... aku kira dia adalah penjahat.

"Tidak, kamu belum mengenalku. Hmm apa kamu sendiri?

"Iya aku sendiri"

"Yasudah ikutlah denganku, kitakan satu sekolah"

"Hmm... baiklah"

Setelah aku menaiki mobilnya, dia terus mengajakku berbicara.

"Kenalin nama gw vazo achmad, panggil aja wildan. Gw anak 11 ips 1, coba kenalin diri lu ke gw, biar kita lebih akrab"

"Emmm..nama gw Ria Yunita kelas 11 ipa 2, kamu kenal aku dari mana?"

"Lo ga tau ya? Setiap hari gw merhatiin lo mulu" hah?dia merhatiin aku terus?apa ada yang salah dariku?

"Kenapa kamu memperhatikanku?"

"Karena lo lucu" ucapnya seakan tak ada rasa malu, andai aku bisa mengucapkan kalimat pujian itu kepada dia pasti sudah aku sering ucapkan.

"Lo kalau blisshing, malah tambah lucu...hahaha"

Apa pipiku memerah? Ah aku ini bodoh sekali, kenapa tidak bisa menahan pujian darinya.

"Enggak kok, oya btw makasih ya atas tumpangannya?"

"Yaelah selow, anggap aja lo lagi hoki"

Akhirnya setelah menghabiskan waktu lima belas menit kami telah sampai di depan sekolah.

"Emmm..sekali lagi makasih ya, aku duluan"

"Bisa ga si gausah nunduk gitu, segitu takutnya sama gw?"

"Ga gitu vazo, aku hanya tidak terbiasa dengan orang yang belum lama aku kenal"

"Yaudah mulai sekarang biasain dari sekarangkan lo jadi temen gw!" Gw duluan ya cis, hati-hati dijalan" tanpa menunggu jawaban dari ricis, wildan pun pergi dari hadapannya.

Apa coba, jalan di koridor sekolah aja sampai bilang hati-hati. Vazo aneh, ujar ricis dalam hati.

Next>>>>>>>>
Don't forget di klik bintangnya ya

CINTA DALAM DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang