A N O N I M ?

95 52 17
                                    

"Fyuh, satu curhatan selesai. Semoga kedepannya semakin banyak curhatan yang masuk,"

Kling

Baru saja aku berucap seperti itu, satu notifikasi kembali muncul di blogku.

"Yes! ada lagi." Dengan penuh semangat aku segera membaca isi curhatan tersebut.

Dear, admin

Semenjak melihat mu di lorong teknik kemarin, aku jadi suka sama kamu. Terlihat bahwa kamu orang yang mau berjuang atas apa yang kamu lakukan.

Dari, penggagum rahasiamu

"Hah, apa-apaan ini! Gimana gw nanggepinnya?" Aku sangat terkejut melihat curhatan tersebut.

Bagaimana tak terkejut pasalnya Pak Agus pasti akan membaca blog-ku dan melihat curhatan ini. Tentu hal itu akan membuat aku sangat malu.

Lagipula apa maksud dan tujuan akun anonim mengirim pesan seperti ini? Mau tak mau aku harus tetap menanggapi curhatan tersebut.

Hai, sobat curhat! Terima kasih sudah mengirimkan curhatan kamu ke lapak curhat. Harap ceritakan secara detail ya ceritamu, agar admin bisa menanggapi curhatanmu. -admin terkepo

"Gils, masa iya tiba-tiba ada yang suka sama gw. Fiks banget sih ini pasti kerjaan cowo-cowo iseng di fakultas teknik. Hmm, atau si jere ya?" Kataku mengira-ngira siapa yang mengirimkan curhatan seperti itu.

Aku pun segera membuka Whatsapp dan mengirimkan pesan kepada Jere, sahabatku sejak SMA.

Aku: Woy jere lu lagi gak bercanda kan ama gw?

Jere: Bercanda apaan cok, aku lagi di kafe batavia sama bocah nih.

Aku: Lo cek blog yang gw bikin kemaren sekarang!

2 menit kemudian

Jere: Wehhhh cok, sahabat ku ada yang suka rupanya awaowkaawk.

Aku: Jangan bercanda lu jer, itu bukan lu kan?

Jere: Bukan lah mas bro.

Aku: Masa? Kok gw gapercaya. Atau temen-temen lu yang lain di fakuktas teknik?

Jere: Kagak. Batu banget klo dibilanginnya. Lagipula, anak teknik anti dah yang kayak gitu.

Aku: Hmm. Bingung aku cok.

Jere: Udah kagak usah bingung. Lu cari tahu aja orangnya. Terus lu gebet wkkwkkwk.

Aku: Wah gabener lu. Udah gw mau lanjut nugas dulu.

Jujur saja aku sangat tidak suka akan akun anonim yang mengirimkan curhatan itu. Menurutku, agak alay jika menyatakan cinta dengan cara seperti itu.

Tapi, aku sendiri membuat blog ini agar orang lain bisa menyurahkan hatinya diblogku kan? Jadi, aku tidak bisa menghentikan jika ada seseorang yang menyukaiku dan menyatakan cintanya dengan cara unik seperti ini.
Persis kisah cinta zaman baheula yang menggunakan kaleng cinta. Hanya saja zaman ini menggunakan blog.

Sesaat pikiranku kembali merenungi isi pesan tersebut. Membuatku kembali berpikir. Membuat tanda tanya dikepalaku. Mungkinkah ada wanita yang menyukaiku? Entahlah, aku belom pernah merasakan hal ini sebelumnya, karena aku memang belom pernah berpacaran. Tak seperti Jere sahabatku itu.

Oh iya soal Jere. Aku belum memberitahukannya. Jere merupakan sahabatku sejak SMA. Nama lengkapnya Jeremia. Dia sebenarnya anak yang pintar dan cukup perfeksionis.

Ah, bukan seperti Joan. Ia perfeksionis dalam hal belajar. Tak dalam semua hal. Sangking pintarnya ia bahkan lolos SNMPTN waktu itu. Hanya saja orang tua nya melarang dia kuliah jauh, sehingga dia kuliah bersama ku di universitas yang sama. Namun dia mengambil jurusan perencanaan wilayah dan kota atau sering disingkat PWK.

Dia mengambil jurusan PWK karena kata dia ada gebetan atau pacarnya yang mengambil salah satu jurusan di fakultas teknik lampus ini. Gebetan atau pacarnya itu ia kenal melalu aplikasi facebook.

Tapi, sampai saat ini aku belum pernah mengetahui siapa gebetannya dan ia juga tidak pernah menceritakannya kepadaku. Sehingga aku tidak tahu bagaimana statusnya dengan wanita itu sekarang.

***

Sebuah tulisan aku buat pada selembar kertas. Untuk mengingat akan kejadian hari ini. Aku sendiri tak yakin penting atau tidak aku menuliskan hal ini. Yang jelas, jika aku menuliskan rasa hatiku. Mungkin beban pikiranku akan hilang dan bisa tidur dengan tenang malam ini. Untuk sementara. Untuk semalam. Sampai nanti aku kembali mendapatkan jawaban.

Rasa Hati.

Hari ini diakhiri dengan tanda tanya
Mengisi relung hati dan sudut kepala

Isi kepala memikirkan bagaimana langkah selanjutnya.
Sementara hati berkata apa sudah siap dengan langkah berikutnya?

Siap untuk melakukan tindakan yang belum pernah dilakukan?
Atau melepaskan semua dari pangkuan?

Abstrak sekali pemikiran hari ini
Padahal hanya sebuah pesan singkat dari sang imaji

Belum tentu ini sungguhan bukan?
Mungkin saja hanya candaan

Cukup, jangan dibawa perasaan
Walau berharap semua kenyataan

Apakah dia?
Atau lainnya?

Semua rasa bersampur aduk

Bingung. Ragu. Takut
Cemas. Bimbang. Kalut

Semua rasa kutuliskan dalam aksara
Agar kutunjukan kelak kita bersama

.
.
.
.
.
.
.
Hai reader! Kira-kira pesan akun anonim ini ditulis oleh siapa ya? Makin penasaran? Jangan lupa tinggalkan jejak voment-nya agar aku semangat menulis ceritanya! Baca juga karya-karya lain di blogku. See ya!

https://lapakcurhatku.blogspot.com/?m=1

Cr: Pict by @safiralldafina

Lapakcurhat.comTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang