Hadiah dari Sahabat

187 41 23
                                    

Kami tinggal serumah sejak orang tua Clara pergi ke luar kota, dan orangtuaku pergi ke luar negeri, tepatnya di London. Ibunya khawatir jika Clara sendirian di rumah, lalu ibuku menawarkan Clara agar tinggal menumpang di rumah kami, dan ibu Clara menyetujuinya. Sejak itu kami tinggal serumah.

Hampir setiap hal kami lakukan bersama, mulai dari belajar bersama, bermain bersama, hingga pergi ke sekolah pun bersama, kami sudah seperti saudara kandung.

 
Tapi hari ini aku bete banget sama Clara, masa dia lupa sama hari ulang tahunku, hari ini dia jadi pendiam banget, dia sekarang berubah jadi orang resek. Aku pun memberanikan diri untuk bertanya sama Clara.
 

“Clar, kamu tau gak ini itu hari apa?” tanyaku.

“Masa kamu gak tau, hari ini kan ya hari Sab…” kata Clara yang terhanti bicara seperti mengingat sesuatu.

“Ya ampunn, hari ini kan hari spesial” kata Clara sambil senyum-senyum.

“Yey akhirnya dia ingat hari ini ultahku” kataku dalam hati sambil membalas senyum Clara.

“Hari ini tu hari spesial karena aku bakalan nge-date sama Rio” sambung Clara dengan nada yang senang banget.

“Yaelahh, kirain ingat hari ultahku..” gumamku sambil berbisik supaya tidak didengar Clara.

“Ehh, tadi kamu ngomong apaan??” Tanya Clara yang sepertinya mendengar bisikanku.

“Ehhh, ga ada apa-apa kok” kataku untuk meyakinkan Clara.

“Ooh, yaudah kalo ga ada apa-apa, aku mau siap-siap nih” kata Clara yang kelihatannya senang banget.

“Yaudah, siap-siaplah, bentar lagi kan kawanmu mau datang jemput kamu” ucapku sambil menggerutu di dalam hati.

“Dah siap nih, aku pergi dulu yaa” kata Clara yang bersemangat sambil tertawa kecil.

“Iyaa, hati-hati di jalan yaa” kataku dengan nada datar.

“Aduh resek banget sihh, masa dia udah gak ingat lagi sama ulang tahunku, katanya sahabat, masa gak ingat ulang tahun sahabatnya sendiri sihh!!” kataku di dalam hati.

Clara pun pergi sambil melambaikan tangannya kepadaku, aku pun membalas lambaiannya denga kiss bye.

“Ahhh, daripada bete mending tidur ah” ungkapku sambil pergi ke kamar.

Aku pun tertidur pulas.

Tiba-tiba...

“Tok…”
“Tok…”
“Tok…”

Suara terdengar dari pintu.

“Aduh apaan sih ganggu tidur orang aja” kataku yang masih merasa ngantuk.

Aku pun menuju pintu. Dan waktu aku buka pintunya ternyata…..

***

Ternyata itu adalah Clara dengan kejutan ulang tahun. Dia membawakan kue tart dan juga kado yang entah apa isinya.

“Ya ampun Clara, kukira kamu lupa sama ulang tahunku” ucapku sambil memeluk Clara.

“Ya ga mungkin lah aku lupa sama ulang tahun sahabatku, gimana sihh!” sambung Clara sambil menodongkan kado kepadaku.

“Apaan ituu?” kataku yang kepo sama isi kado itu.

“Hh, buka aja sendiri” kata Clara.

“Ya ampun, ini kan tas yang itu, makasih banyak loh ya Clar” tuturku yang sangat senang sama isi kado itu.

Tas yang kumasud itu adalah tas yang sangat kuinginkan tapi tinggal satu di mall itu, tapi setelah kulihat lagi tasnya udah tidak ada  lagi dibeli orang.

“Hehehe, iya Rev, sebenarnya yang beli tasnya itu dulu aku, sengaja kurahasiain untuk kado ulang tahunmu Rev” tutur Clara sambil ketawa kecil.

“Uuuuh manisnya” ucapku sambil mencubit hidung Clara yang pesek.

***

JARAK TAK AKAN MEMISAHKAN KITA (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang