Kasih tau kalo ada typo
Happy reading
Hari ini hari Minggu. Semalam setelah Adel selesai ngedate dengan Alex, Adel mengajak Dira untuk bersepeda pada Minggu pagi. Sekalian mau curhat katanya. Ah tapi palingan mau pamer lagi, kalo dia abis romantis - romantisan sama Alex.
Gatau kenapa yaa. Orang yang udah punya pacar seneng banget gituu pamer ke uwu an mereka ke jomblo. Maksudnya apa coba? mau bikin iri gituu? Untungnya Dira nggak gampang irian orangnya kalo masalah ini.
"Assalamualaikum. Diraaa main yukk. Dira main yuuuuk,"
"Waalaikumsalam. Ia Del. Sebentar, lagi pake sepatu nih," jawab Dira dari dalam rumahnya."Yuk Del,"
"Udah lama juga yaa nggak sepedaan gini," ucap Adel.
"Terakhir pas kita umur 12 tahun kalo nggak salah. Kalo inget itu lucu ya Dir. Apalagi pas lu nabrak tukang bakso. Baksonya sampe keluar lagi dari pancinya. hahahahha," lanjut Adel.
"Aku juga nabrak tukang bakso gara - gara kamu ya. Abisnya sii ngajak balapan," ucap Dira tak terima.
Tak terasa, Dira dan Adel sudah memutari taman komplek sebanyak 3x.Jarang sekali mereka bisa sampai 3 putaran. Bahkan ini yang pertama kalinya. Biasanya, baru 1 putaran Dira atau Adel sudah mengeluh capek.
"Dir, cobain bubur disana yuk. Katanya sih enak,"
"Ayok,"
"Pak, buburnya 2 yaa. Yang satu nggak pake kacang sama sambel,"
"Oke neng. Ditunggu,""Ternyata kamu masih inget yaa pesenan bubur aku," ucap Dira.
"Pasti dongg,"
"Dir. Tau nggak siih. Gua lagi bahagiaaaa banget," curhat Adel sangat antusias.
"Enggak tahu. Bahagia kenapa?" tanya Dira.
"Jadi semalem pas gua nge date kan diajak ke pasar malem. Kita berdua tuh naik kora - kora, bianglala, trus beli arumanis, sama yang lainnya gitu. Nah yang paling bikin gua nge fly pas lagi mesen arumanis, ga sengaja Alex ngeliat tali sepatu gua yang lepas. Eh terus diiketin tali sepatu gua. Aaa gua baper parah deh disitu pokoknya,"
"Kok aku yang denger biasa aja ya Del,"
"Yaa itu karna lo belum ngerasain Dir. Ntar pasti kalo lo sama Faiz udah jadian pasti hal - hal kecil bakal bikin bahagia banget deh. Kayak gua sekarang gini,""Kamu apaansih. Kok malah jadi bahas aku sama Faiz," ucap Dira malu - malu.
"Tapi lo suka kann... nggak usah bohong dehh,"
"Yaa... aku emang suka sih sama dia,"
"Nah, akhirnya lo jujur juga kan. Gue doain deh semoga kalian cepet jadian,""Nih neng, bubur nya udah siap. Selamat menikmati," ucap penjual bubur.
"Makasih pak,"Setelah itu mereka memakan buburnya masing - masing. Tak ada lagi suara mereka, yang ada suara dentingan sendok saja.
"Eh Del. Liat ke arah sana deh. Itu bukannya Dika ya? Sama siapa tuh?" tanya Dira begitu buburnya habis.
"Iya itu Dika. Tumbenan nggak sama Faiz. Biasanya kan berdua mulu tuh bocah,"
"Nggak tahu tuh. Kayaknya lagi sama cewenya deh,"
"Iya. Lagi berantem nggak sih itu mereka?""Entah,"
" Samperin yuk. Kepo nih gue,"
"Jangan Del. Kita nggak berhak tahu masalah mereka,""Yaudah deh. Mending kita pulang yuk Dir. Gerah nih gue pengen mandi," usul Adel sembari mengipas ngipaskan tangannya.
"Yuk,"
🌻🌻🌻🌻
"Hallo, Dik. Lo ntar sore ikut reunian kann? Kalo ikut gue nebeng yaa. Males nyetir nih," ucap Faiz
"Gue nggak ikut Iz," jawab Dika di sebrang sana.
"Loh kenapa? Udah setahun lebih loh kita nggak meet sama temen - temen SMP, "
" Bete gue. Abis berantem sama Fika,"
"Gini aja deh. Sekarang kita ketemuan di Cafe A, lo ceritain masalah lo. Masa iya gara - gara pacar lo, lo sampe nggak hadir di reunian. Nggak enak tau sama yang lainnya," usul Faiz."Oke. Gue langsung otw,"
"Sip,"Setelah itu Panggilan berakhir. Faiz segera menyambar jaket denimnya, dan mengambil kunci motor di ruang keluarga.
"MAMAH, FAIZ MAU KE CAFE A YA MAH, MAU KETEMU DIKA, ASSALAMUALAIKUM," pamit Faiz dengam berteriak. Karna Mamanya sedang masak.
"IYA HATI - HATI YAA. JANGAN NGEBUT. WAALAIKUMSALAM,"
"Jadi lo ada masalah apa kali ini samaa Fika?" tanya Faiz begitu Dika selesai menyesap kopi pesanannya.
Kali ini? Yaa memang Dika dan Fika sudah sering bertengkar seperti ini. Setiap mereka tengkar, pasti Dika bercerita kepada Faiz
" Yaa gitu. Masih sama kayak kemaren. Dia minta putus lagi. Sampe cape Iz, denger dia ngomong gitu terus,"
"Yaudah sih putusin ajaa. Lagian gue rasa kalian udah nggak cocok. Kan dari awal lo tau kalo Fika itu orangnya bosenan,"
"Enak aja. Lo nggak inget apa, waktu gue PDKT susahnya kayak apa. Masa giliran jadian baru 3 bulan mau kandas gitu ajaa,"
"Yaa itu artinya hubungan kalian nggak berkesan dihatinya Fika. Buktinya dia gampang banget minta putus,"
"Huhhh,"
"Saran gue sihh. Putusin aja. Toh gue liat kalian udah sama sama nggak nyaman kan,"
"Nanti gue pikirin lagi deh,"
"Awas aja lo kalo ntar sore nggak hadir di reunian," ucap Faiz
"Iya iyaaa gue hadir dehh... Puas lo?!"
"Nah gitu dongg,"
🌻🌻🌻🌻
" Udah olahraganya?" tanya ayah Dira begitu Dira sampai rumah.
"Kalo belom Dira nggak akan ada di rumah sekarang," kata Dira
"Mulai songong kamu yaa sama orang tua,"Dira hanya memutar bola matanya. Jengah rasanya.
"Saya baru saja dapat email dari sekolah.Katanya besok kamu sudah mulai PTS? Benar begitu?" Tanya ayah Dira.
"Iya,"
"Kalo gitu, mulai hari ini kamu Saya leskan. SETIAP HARI" balas ayah Dira dengan penekanan di kaliamat setiap hari."Nggak bisa gitu dong yah," protes Dira.
Bayangkan saja. Dira pulang sekolah sudah sore hari. Lalu malamnya langsung les? Setiap hari pula. Kan Dira bisa belajar sendiri.
"Saya nggak terima protes. Mulai sore ini kamu les. Dan saya mintaa. Nilai kamu bisa naik. Muak saya liat nilai raport kamu,"
Disini ada yang mengalami seperti Dira, ditentang hobinya, dipaksa nilai bagus, dipaksa dapet peringkat di kelas. Bahkan sampai jam bermain dengan sahabatnya pun direbut oleh jadwal les.
Kalo ada... Semangat yaa kalian.
Sebenarnya tak ada yang salah jika Les. Yang salah adalah jika lesnya setiap hari. Bayangkan saja, disekolah kita sudah capek belajar, lalu sampai rumah harus berkutat lagi dengan buku. Otak juga butuh istirahat. Otak, tubuh dan lainnya juga butuh istirahat. Apalagi Dira lesnya seminggu full. Huhh Dira semakin dianggap seperti boneka oleh ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURE
Teen FictionCover by : @tifaniaml "Ya gimana gak insecure kalo saingannya aja lebih cantik, lebih pinter, dan pandai berorganisasi. Ngak kayak aku, nggak ikut organisasi apapun, nggak ikut ekskul manapun," -Nadira Elvira Saskia- "Dir, cantik itu relative. Bagi...