Pendekatan

200 23 13
                                    


HALOO, aku minta maaf kalo updatenya lama. hehe. Karna kan cerita ini udah mulai memasuki konflik. Jadi aku harus nyusun konfliknya supaya nggak ngebosenin kedepannya hehe.

Nggak bosen - bosen aku ingetin kalian, kalo ada typo mohon komentar yaa. Supaya bisa aku perbaiki.

HAPPY READING

Hari ini Dira akan pergi kerumah Faiz dengan tujuan untuk latihan memasak bersama. Dira hampir saja lupa kalau saja tak Adel tak bercerita kalau ia baru saja fitting baju untuk fashion show nanti. Lalu dira teringat bahwa Dira dan Faiz belum ada persiapan sama sekali. Setelah selesai mandi dan berpakaian, Dira segera turun untuk menyiapkan sarapan untuknya dan juga ayahnya.

“Loh ayah. Kok udah bangun? Ini semua yang masak ayah?”

“eh anak ayah yang cantik udah bangun? Nggak penting ini masakan ayah atau bukan. Sekarangg duduk yuk, kita makan sama – sama. Kita udah jarang makan kan, semenjak ibu kamu meninggal,” ucap Pak Hasan seraya menarik kursi untuk mempersilahkan Dira duduk untuk makan bersamanya.

Ah, Pagi ini rasanya sangat menyenangkan. Hari ini sepertinya akan banyak senyuman diwajah Dira. Entah karena apa ayahnya tiba – tiba berubah. Tapi Dira tak mempermasalahkan itu. Yang penting sekarang hubungan ia dan ayahnya sudah kembali hangat. Dan itu sudah cukup baginya.

“Pagi – pagi gini anak ayah mau kemana sih,kok udah cantik aja?” lanjutnya

“ Jadi hari Senin nanti di sekolah udah mulai classmeet. Nah aku sama Faiz kepilih untuk mewakili kelas untuk lomba memasak. Makanya aku mau kerumah Faiz buat latihan masak di sana,” jawab Dira setelah makanannya tertelan.

“Mau ayah antar?” tanyanya

“Nggak perlu yah. Aku nebeng sama Adel aja. Kataya dia mau ke tempat fitness. Jadi sekalian aja,”

“ Kalo gitu hati – hati yaa,”

“Mau langsung kerumah Faiz atau mau belanja bahan – bahan masakannya dulu?” tanya Adel begitu Dira memasuki mobilnya.

“Ke rumah Faiz aja langsung Del. Belom tau juga mau masak apa,” jawabnya.

“Oke deh,”



Ting nong.... ting nong....

“IYA SEBENTAR,” teriak seseorang di dalam rumah tersebut. Yap orang yang memencet bell adalah Dira. Ia sekarang sudah ada di depan rumah Faiz.

“Eh ini Dira kan?”

“Bener tante. Faiznya ada?” tanya Dira.

“Ada kok. Lagi mandi. Oh ya sampe lupa. Masuk dulu yuk, mau tante buatin apa?” ucap tante Rumi seraya mengajak Dira ke Ruang tamu.

“Ah nggak perlu tante. Entar kalo Faiz udah selesai mandi juga mau aku ajak beli bahan masakan buat lomba,”
“Yang bener kamu Faiz mau ikut lomba masak?” ke dapur aja nggak pernah,”

“lebih tepatnya dipaksa sih sama wali kelas. Hehe. Lucu deh tante ekspresi kagetnya Faiz begitu ditentuin kalo dia jadi perwakilan lomba masak,” tutur Dira.

“Mah, laper nihh. Buatin sarapan dongg,” rengek Faiz. Ia tak sadar rumahnya kedatangan tamu. Dan tamu itu Dira. Teman sekelasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INSECURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang