penasaran(10)

793 47 1
                                    

"jungkook?" tanya lisa kepada jennie

"iya, kau tau? wajah nya sangat sempurna bukan?" ucap jennie dengan nada sedikit menggoda

"ingat kekasih mu jennie kim" ucap lisa

"hahahaha mata ku memang nakal, tapi ini lebih normal di banding dirimu" ucap jennie

"apa maksud mu jennie?"

"dari sekian banyaknya namja tampan di sekolah ini, satu pun kau tidak tertarik eoh? selera putri harus tinggi sepertinya"

"aku tidak mengerti tentang cinta, bahkan kalau boleh jujur aku tidak pernah memiliki teman laki laki sebaya ku"

"benarkah? apakah semua putri begitu??"

lisa bisa di katakan cukup sabar menghadapi teman temannya terutama jennie jika mereka selalu bertanya tentang kehidupan menjadi seorang putri, mereka pikir lisa sangat beruntung, tapi ternyata tidak

"apa yang ada di pikiran mu jennie?" tanya lisa dengan senyumnya

"hahahaha bukan apa apa" jawab jennie sambil tertawa

lisa menanggapi nya dengan tersenyum, lalu kembali ke meja nya, karena sebentar lagi pelajaran jam pertama akan di mulai

karena ini jam pelajaran seni, jadi lisa di haruskan untuk melukis di ruang seni, tetapi lisa harus mencari objek yang akan Ia lukis hari ini di taman sekolah, dengan penuh semangat lisa dan teman sekelasnya pergi ke taman sekolah

taman itu di penuhi dengan bunga-bunga, pohon, dan sebagian buah buahan, lisa memilih untuk melukis bunga

saat lisa sedang memetik beberapa bunga yang ingin Ia lukis, tak sengaja pensil milik lisa terjatuh di semak semak, lisa pun kebingungan mencari pensilnya

"kemana pensil ku?" ucap lisa sambil mencari pensilnya

"ini milikmu?" tanya seseorang kepada lisa

"ju-jungkook? jeon jungkook?"

lisa sedikit terkejut karena dia bertemu dengan namja yang tadi jennie katakan

"k-kau ingat namaku?"

"tentu saja, jungkook"

"aku sedikit tersanjung put--, li-lisa maksudku"

"ayolah kita bisa berteman kook, jangan terlalu canggung, aku mengharapkan teman laki-laki sejak dulu"

"maaf li-sa, tapi eunha noona tidak mengizinkan ku berteman dengan seorang yeoja"

"gadis itu?"

"kau mengenal noona ku?"

"kenapa sifat nya bertolak belakang dengan mu kook?"

"noona memang begitu lupakan saja"

"aku anggap kita berteman, ahh gomawo sudah menemukan pensilku, dan ku harap kau beri tau noona mu untuk sedikit lebih sopan, sampai jumpa lagi jungkook" ucap lisa sembari berjalan meninggalkan jungkook

"sejujurnya aku juga ingin berteman dengan yeoja, noona menyebalkan" batin jungkook

.
.
.

lisa yang sekarang sedang duduk di kantin pun masih memikirkan sifat eunha yang sangat tidak sopan dan seenaknya, jujur lisa sangat tidak suka akan perilakunya

"lisa-yaa?" ucap rose membuyarkan lamunan lisa

"ah nee rossie?" jawab lisa yang sedikit terkejut

"sampai kapan kau membiarkan makananmu teridam begitu saja?" ucap rose

"kau mau kelaparan lis?" tanya jisoo

"ah mian aku hanya sedang memikirkan eunha" ucap lisa yang membuat jisoo dan rose saling bertatapan, sementara jennie mulut nya sudah terbuka lebar karena terkejut

"kau tau si perempuan gila itu?!" tanya jisoo

"kau tau dia perusak hubungan orang, ishh jika bukan dia yang pemilik sekolah, sudah ku permalukan si sampah itu" ucap rose mengebu-ngebu

"si sampah itu tadi buat onar di kelas aku dan lisa" ucap jennie sambil memotong steak nya

"tentang eunha mengancam joy?" tanya jisoo

"benar sekali jisoo, untung lisa melerainya, jika tidak mungkin joy akan keluar dari sekolah ini, dan kau tau hal lebih gilanya?" jawab jennie antusias

"apa hal gila yang di lakukan si jelek itu eoh?" ucap rose antusias

"sudah lah kalian ini kenapa jadi bergosip, lebih baik kita lanjutkan makan saja" lerai lisa

"aku akan memberitahu mu pulang sekolah nanti rose" bisik jennie kepada rose yang duduk di sebelahnya, dan rose menjawabnya dengan jempolnya

"apa yang akan kau lakukan setelah semua ini lisa-ya?" tanya jisoo kepada lisa

"ya akan belajar lah, kau ini ada ada saja" jawab lisa santai

"maksud jisoo, apakah setelah kau menjadi ratu kau akan tetap sekolah?" jelas rose

"entahlah, aku tidak tau" jawab lisa dengan wajah murungnya

"ayolah, masih ada lima bulan lagi lisa, kita habiskan lima bulan bermakna mu di sekolah, dan liburan mungkin?" ucap jennie di sertai senyumannya yang menawan itu

"liburan?" ucap lisa sedikit ragu

"kau tidak suka liburan?" tanya jisoo

"bukannya aku tidak suka, hanya aku belum pernah merasakannya" jawab lisa dengan senyum yang di paksakan

"omo! maaf lisa, ak-aku baru tau ka-kau tidak pernah liburan" ucap jisoo merasa bersalah

"bukan salahmu, memang eomma tiriku saja yang tidak pernah mengajak ku liburan" ucap lisa sembari terkekeh

"kami akan membahagiakan mu calon ratu ku, meski eomma dan saudara mu membencimu, kami tetap disini ratu lisa" ucap rose sambil tersenyum di ikuti jisoo dan jennie

"ku harap kalian akan selamanya begini padaku" batin lisa

.
.
.

PRANGG

"bae irene! dia tidak mencintai mu, dia hanya memanfaat kan mu untuk menjadi peran ibu bagi lisa"

"suho, apa kau mencintai ku?"

"jangan menanyakan pertanyaan bodoh, bae irene"

"ak-aku istri satu satunya"

"cinta ku hanya untuk dua bidadari cantikku"

"kang junhoe, appaku?"

"kang irene..."

"aku irene manoban, dan anaku seulgi manoban"

"nancy, sayangku?"

"su-su-ho, ja-ngan ting-gal-kan a-ku!!! ku-mo-hon!!"

"aku mencintai mu nancy"

"aku juga mencintaimu......."

.
.
.

"ARGHHH" teriak seorang wanita yang kesal karena terbangun dari tidurnya

"AKU BENCI CINTA, AKU BENCI PERASAAN AKU BENCI SEMUA!"

deru nafasnya mulai tidak teratur, pikirannya menjalar kemana mana, ini adalah malam yang buruk baginya

"kenapa aku terlalu mencintai mu? salahkah jika aku membenci dia? jahat kah aku? tapi aku sudah terlanjur dendam, maka ku lampiaskan pada buah hatimu, sayang"




















































"kau tidak salah lisa, salahkan appa kesayangan mu itu"

tbc~

sorry yaa br up lg hehehe lavyuu<3

Lalisa's StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang