berubah(8)

1K 65 1
                                    

sudah seminggu berlalu, kehidupan lisa semakin berubah, niat balas dendamnya semakin bulat, dia tidak perduli toh mereka juga membunuh appa nya dengan keji, maka lisa yang akan membalaskannya kepada mereka, tidak ada lagi kelembutan bagi seorang lisa, itu hanya topeng di sekolah, di istana lisa dingin dan seterusnya akan begitu

pagi ini lisa sarapan tanpa menatap wajah irene dan putri putrinya, suasana hening yang buruk itu menyelimuti mereka, lisa semakin dendam dengan irene yang mencoba membunuh nya beberapa kali, dia menggunakan muka indah nya itu untuk menutupi kesalahannya, lisa sudah berjanji jika dia menjadi ratu nanti irene akan habis di tangannya seperti dia menghabisi appa nya, dan seulgi akan menerima apa yang lisa rasakan selama ini, biarkan dia membunuh dirinya sendiri

"kyung, tolong kau jemput aku nanti pukul tiga sore di sekolah, setelah itu panggil tetua kwon untuk pelajaran pendidikan kerajaan" ucap lisa kepada pengawalnya sembari meninggalkan meja makan itu

"sesuai perintah mu yang mulial" jawab kyung tegas

.
.
.

kini lisa sedang berada di kelas kimia, sungguh dia bosan berada di sini, jika dia bukan putri maka dia akan membolos, sungguh lisa membenci pelajaran ini

"baiklah, sampai disini pelajaran kita hari ini, ahh ku harap kalian puas dengan pelajaran kali ini terutama putri lisa" ucap wanita paruh baya bernama Mrs. Park Alice

"tentu miss" jawab lisa dan murid murid yang lain

"ah baiklah kalau begitu, selamat beristirahat anak anak" ucap mrs. alice sambil berjalan meninggalkan ruang kelas kimia, di tambah siswa siswi yang berhamburan keluar dari kelas

lisa berjalan sendirian di lorong sekolah yang di penuhi berbagai siswa siswi yang mencoba menarik perhatiannya

lisa ingin menghampiri ke tiga temannya yang ada di kelas musik, sesampai nya di kelas musik lisa melihat seseorang yang tidak asing baginya, DAEBAK! lisa terkejut bukan main saat melihat rose dan seorang lelaki di samping nya, dia adalah...

Park Jimin

"annyeong" ucap lisa yang sedikit mengejutkan mereka yang ada di situ

"ka-kau, put-putri yang waktu itu?" tanya jimin sedikit terkejut

"ah lisa, ini jimin teman dekat ku, dia baru kembali dari ausie" ucap rose

"apa maksudmu dengan teman dekat? calon kekasih eoh?" sahut jennie

"jisoo-yaa!" teriak rose dengan pipi nya yang sudah merah merona

jimin langsung menundukan kepalanya, dia benar benar terkejut

"aku pernah bertemu dengannya" ucap lisa

"benarkah? dimana?" tanya rose

"hanya sekali, di suatu tempat hehe" lisa tau jimin tidak ingin rose mengetahui perjodohan yang sempat batal pada waktu itu

"ah begitukah? takdir memang kadang lucu" timpal jisoo

"bahkan tidak masuk akal" ucap lisa

"ada benarnya juga ucapan mu" tambah jennie

"jujur saja kau sangat cocok dengan nya" ucap lisa sambil tersenyum

sementara rose, pipi nya sudah merah sekali bagaikan tomat, aish lisa bisa sangat cepat mengetahui perasaan rose pada jimin

"apa ku bilang kan?" ucap jisoo sedikit terkekeh

"ehm, bisakah kau mengizinkan ku berbicara sebentar dengan belahan hati mu rose?" tanya lisa

"ahh apa maksudmu, memang aku siapa nya hehe" jawab rose ragu ragu

"aish kau seharusnya lebih peka" ucap lisa kepada jimin yang sedari tadi terdiam

"ah ne, baiklah kami akan menunggu kalian di kantin" ucap jisoo sambil berjalan meninggalkan tempat itu, di susul oleh jennie dan rose

jimin masih menundukkan kepala nya, jujur jimin sama sekali tidak berani membuka mulutnya, sampai akhirnya lisa yang mulai berbicara kepadanya

"hai park jimin" ucap lisa

"ah dua kali kita bertemu dengan keadaan yang berbeda, tuan putri" jawab jimin

"aku ingin kita bisa bekerja sama dengan baik, aku tidak akan membuat rose salah paham, jadi berikan alasanmu" ucap lisa

"kau tau betapa kerasnya aku membatalkan perjodohkan konyol itu, appa ku terlalu pemaksa, aku tidak mau meninggalkan rose karena rencana bodoh seperti itu, tidak adil!" ucap jimin sembari memijat pelan pelipisnya

"apakah itu bertahan lama?" tanya lisa

"iya jika kau membatalkan nya, tapi ini akan membuat beberapa orang kecewa" ucap jimin

"kenapa aku?" tanya lisa dengan hati nya yang terlalu bingung dan penasaran

"karena derajat mu paling tinggi sekarang" ucap jimin

"aku bukan ratu yang bisa bertindak adil" jawab lisa

"dan ratu irene bukanlah ratu yang baik untuk berbuat adil" ucap jimin sembari menatap lisa tajam

"aku akan berusaha" ucap lisa percaya diri

"kau memiliki banyak kuasa, menentang sesuatu bukanlah hal yang menakutkan" ucap jimin sambil membungkukkan badan nya lalu pergi berjalan meninggalkan lisa

lisa hanyut dalam lamunannya, ia masih memikirkan perkataan jimin tadi, apakah ini awal perjalanan menjadi seorang ratu? bisakah dia melewatinya? banyak pertanyaan terlintas di pikiran lisa, sampai sampai dia tidak sadar kalau dia masih duduk terdiam di ruang musik

"ah mian, ruangan ini mau di gunakan untuk kelas ku, kau bisa kembali kekelas mu"

lisa yang membelakangi orang tersebut pun menoleh kebelakang, orang tersebut langsung membungkukkan badannya dengan cepat karena sedikit terkejut

"ah maafkan kelancanganku, aku tidak bermaksud mengusir mu putri, tap--"

"tidak perlu seperti itu, bisakah semua orang bersikap normal padaku" ucap lisa memotong perkataan orang itu

"ka-karena kau seorang putri"

"sudah lah itu tidak penting, dan ini juga salah ku, untuk apa aku diam di sini, aku permisi" ucap lisa sambil bangkit berdiri dari bangku yang ia duduki tadi

"ah iya, namaku..."

tbc~

Lalisa's StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang