#5 PULANG?

50 10 1
                                    



"Oppa?" Gue mengerutkan dahi bingung.

"Dalam bahasa indonesia itu artinya kakek" Sela Pristin menjelaskan.

"Masa gue panggil mereka kakek sih? Jangan nyeleneh deh lu! Maksud Sagang tuh Oppa! Buat kakak laki-laki! But! Wait! Oppa? Ga sanggup gue!" Gue menggeleng lemah, tanda tak mampu.

"Why? Apa kamu malu memanggil kami dengan kata oppa di depannya?" Tanya Sagang

"Bukan begitu! Tapi... Bener sih.."

"Udahlah kalo dia ga mau jangan dipaksa!"

"Tuh!! Kak...kak... Kak Eunsung aja peka!"

"Kak? Aigoo" Sagang menghela nafas pasrah " Panggil nama kami saja. Entah kenapa aku sedikit risih saat kamu memanggil Eunsung hyung dengan sebutan kak Eunsung. Dan aku? Kak Sagang? Aku bahkan tak sanggup membayangkan atau bahkan mendengarnya."

"Itu lebih baik"

Entah perasaan gue aja atau emang bener. Kakaknya Eunsung tuh dari tadi ngelihatin gue. Bukannya gue kepedean. Tapi firasat gue tuh kuat banget.

"Mau ke toko untuk membeli oleh-oleh?"

"Boleh!"

Kami berjalan ke sebuah toko di pinggir jalan. Toko ini bernuansa gold. Jadi terkesan mewah. Banyak banget pernak pernik ala korea bahkan luar negeri. Tapi entah kenapa ga ada yang gue minati.

Gue cuma keliling memisahkan diri dari mereka. Siapa tahu ketemu jodoh.

"Wow"Gumam gue saat melihat cincin couple. Bentuknya bagus banget. Warnanya silver. Sedikit bingung mendeskripsikan cincin itu intinya bentuknya bagus menurut gue tapi juga terkesan mewah.

"Intan!" Panggil Pristin saat gue hendak menyentuh cincin itu. Gue menoleh, mereka melambaikan tangan ke gue agar gue ke sana. Gue menghela nafas berat sambil menatap cincin itu.

"Kenapa?"

"Sagang lapar. Ayo kita makan." Ajak Eunsung

Gue mengangguk setuju. Kita berjalan keluar toko. Setelah berkeliling akhirnya kita ke restoran masakan halal. Gue tersentuh sama Sagang Dan Eunsung yang rela tanya ke orang di mana restoran yang halal. Dan berakhirlah kita di sini.

Setelah selesai makan. Kita balik ke rumah Eunsung. Sejak tadi tak ada percakapan antara gue sama kakaknya Eunsung. Gue juga terlalu malas cari topik.

"Hyung akan kemana setelah mengantar kami?" Tanya Sagang

"Aku akan pergi ke rumah temanku. Emangnya kenapa?"

"Tidak apa-apa"

Lagu milik ed Sheeran shape of you yang di cover Eunsung dkk terputar di hp gue, tanda panggilan masuk. Gue menatap layar hp gue malas.

"Kenapa?" Tanya gue ga selow saat menempelkan layar benda pipih itu ke daun telinga gue.

"Lusa mungkin, udah yak, Assalamualaikum" Belum sempat salam itu di jawab gue udah memutuskan panggilan.

Suasana menjadi hening kembali. Sampai mobil berhenti di tempat parkir apartemen Eunsung. Semua orang turun dari mobil kecuali kakaknya Eunsung yang pergi melakukan mobilnya. Pikir gue cuma satu. Kenapa tadi ga di turunin di halte aja sih? Ga hemat bahan bakar apa?

"Kamu sakit?" Tanya Eunsung ke gue yang baru cek suhu tubuh gue. Gue menggeleng. Tapi entah kenapa rasanya tuh capek banget.

"Ouh, Intan, Mark udah nunggu di depan apartemennya Eunsung." Ucap Pristin sambil mengetikkan sesuatu di hpnya.

Gue mengangguk. "Apa hubungan kalian dengan Mark? Sejak tadi pagi aku selalu mendengar namanya" Tanya Sagang penasaran

"Dia itu dulu bosnya Intan. Tapi Intan akhirnya memutuskan untuk tinggal di singapura dan jadi pramugari."

"Karena kita udah deket banget jadi kita dah kayak BFF" Lanjut gue.

Samar gue lihat Eunsung senyum. "Kalian punya pacar?" Tanya Eunsung. Gue menggeleng begitu juga Pristin. "Kalo kalian?" Tanya gue balik. Mereka serempak menggeleng.

Ada kesempatan nih, begitu arti tatapan Pristin ke gue saat ini. Gue mendengus kecil.

Pintu lift terbuka. Gue tersenyum lebar melihat Mark yang jongkok sambil menopang dagu nya.

"Mark!!" Panggil gue. Mark langsung berdiri dan berjalan ke arah gue sambil meluk gue erat. Gue diem dan segera membalas pelukan Mark.

"Mereka pacaran? Mesra banget." Tanya Sagang dengan berbisik ke Pristin. Pristin tak menyahut, dia hanya tersenyum.

Gue dan Mark melepas pelukan. "Aku khawatir tahu! Kamu gapapa kan?"

"Gapapa kok!"

"Ayo masuk!" Ajak Eunsung yang terkesan dingin. Gue menarik tangan Mark. Mark tersenyum hangat.

Kami duduk di sofa bersama. Gue cuma bisa diem. Gimana enggak? Bayangin aja di sebelah kiri gue ada Mark dan sebelah kanan gue ada Eunsung.

"Wajahnya tidak asing" Ucap Eunsung memecah Keheningan.

"Dia juga dulu idol korea. Mark. Got7" ucap gue

Eunsung mengangguk cuek. "Kamu juga ikut ke indo?" Tanya gue Mark.

"Ikut dong! Masa enggak. Pristin aja ikut!"

"Kamu mau balik ke indo?" Tanya Eunsung. Gue mengangguk. "Kapan?"

"Lusa mungkin. Kenapa emang?"

Eunsung mengendikan bahu. Tak lama hpnya bergetar dan dia pamit mengangkat telepon.

"Kamu ketemu siapa?Yugyeom?Youngjae? Jinyoung? JayB? Atau yang lain?"

"Kenapa? Kamu juga ingin bertemu mereka?" tanya Mark dengan nada penasaran.

"Engga! Buat apa?"

"Minta foto sama tanda tangan" Cetus Mark

"Ngapain minta mereka? Minta kamu aja selama ini ga pernah di kasih" Ucap gue jengkel. "Itu tahu"

Pristin dan Sagang sibuk memperhatikan gue dan Mark.

"Kalian pacaran?"

Gue melihat Sagang dan tersenyum. "enggak! Kan tadi udah di jelasin"

"Aneh, sikap kalian tuh kayak sepasang kekasih" Guamam Sagang. Gue melirik ke arah Pristin yang diam menatap gue sambil senyum malu.

"Oh ya, sepertinya takdir ingin mempersatukan kita." Kita melihat ke arah Sagang yang melihat ponselnya dengan senyum lebar."Aku dan Eunsung hyung akan ke Indonesia"

"Apa?" Gue dan Pristin saling melihat.

"Jangan kaget gitu dong! Wah! Mungkin sekarang giliran kalian yang bantu aku dan Eunsung hyung di Indonesia nantinya."

Gue tersenyum kikuk. Tak lama Eunsung kembali dan duduk di samping gue lagi.

"Kapan kita berangkat hyung?"

"Nanti malam" jawab Eunsung sambil memainkan hpnya.

"Kalian ke Indonesia nanti malam?" Tanya Mark

Sagang melihat ke arah Mark "iya" jawabnya singkat

"Kita juga nanti malam kan?" Tanya Pristin ke Mark. Mark mengangguk mantap.

"Kok nanti malam? Katanya besok! Dan sampai indo lusa"

"Aku lupa ngasih tahu kamu, soalnya tadi kamu ke kamar mandi. Ada hal penting yang harus aku urus lusa nanti. Jadi aku pesen tiketnya tadi, dan nanti kita  terbang ke indo"

Gue menghela nafas pasrah. Segera gue menghubungi keluarga gue kalo misalnya gue bakal sampai ke indo besok. Tentunya gue bilang sama temen-temen gue. Dan gue bilang bersama 4 temen gue.

Kalian tahu dong siapa aja mereka?



SUNSHINE ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang