"Ready?"
"Let's go!"
Mereka berjalan bersama keluar bandara dengan menarik koper masing-masing.
Sebuah bus kecil dengan gambar wajah Intan terpampang jelas, dengan tulisan yang membuat gambar itu semakin mencolok.
"Welcome intan and intan's friends"
Sang pemilik nama berhenti melangkah di ikuti teman-temannya. Sambil menatap ke arah bus itu dia mengumpat dalam hati.
Kakinya melangkah ke arah berlawanan dari bus itu, "Kita naik taksi!" ajak nya sambil berjalan cepat menjauh dari hal yang menurutnya memalukan itu.
Kakak dari sang pemilik nama mengejar sang pemilik nama. "Intan !! Awas lu!! Berhenti!!! Kalo engga gue culik nih para cogans!!"
Sang pemilik nama memutar arahnya dan menghampiri sang kakak. "Kak Putri! Jangan! Susah itu bawanya!"
"Bodo amat!!" Putri melihat ke arah Eunsung dan Sagang. "Can you speak indonesia?"
"Mereka bisa kok kak, tapi secara formal" Jawab Pristin
"Emang gue tanya lu?"
Pristin diam, kesal? Tentu!
"Welcome to Indonesia!!" Seru Putri sambil menarik tangan Intan masuk ke bus itu.
Bus melaju dengan kecepatan sedang. Lagu bts-fire terputar mulus. "Kak Putri masih nge fans Bts?"
"Selamanya kalo itu mah!" Jawab intan tanpa menoleh ke arah Pristin di sebelahnya. Matanya sibuk mengamati jalan yang sudah hampir 7 bulan ini tidak dia lihat.
"Lu kelamaan di Singapura ga lupa rumah kan?"
"Hampir lupa sih"
"Sa ae mulut lu!"
"Di rumah ada siapa aja?"
"Banyak! Seluruh keluarga besar kumpul. Tapi anehnya ga ada yang mau jemput lu, jadi ibu maksa gue."
"Huh.. Pasti rame banget. Males ah"
"Sabar aja! Siapa tahu nanti ada yang ngelamar lu!" Putri melirik ke arah kaca bersamaan dengan tatapan tajam yang keluar dari Intan.
"Kak Dewa gimana? Ada juga? Ratu? Ada juga?"
"Ada lah! Suami sama anak gue wajib gue bawa buat dapat oleh-oleh dari lu! Oh ya sekalian uang buat bensin sama biaya parkir juga ya!"
"Astaga! Balik ke Singapura lagi aja gue!"
Putri ketawa mendengar penuturan adiknya. "Kamu sadar ga sih?"
"Kenapa?
"Eunsung,Mark,sama Sagang diem aja. Canggung banget tuh!"
Intan melihat ke arah belakang, 2 kursi dari kursinya Mark duduk dan sibuk dengan hpnya. Lalu kursi paling belakang Sagang dan Eunsung memilih melihat jalan dari jendela.
"Awkward banget"
"Mark! Are you hungry?"
Mark melihat ke arah Intan dan mengangguk, mereka saling tersenyum. Sementara itu Eunsung melihat interaksi mereka.
Intan berjalan ke bagian belakang bus. "Are you guys hungry?" Sagang dengan cepat mengangguk, berbeda dengan Eunsung yang hanya menatap Intan sekilas. Intan tersenyum tipis lalu dia berbalik, namun tiba-tiba bus sedikit oleng karena lampu merah. Intan kehilangan keseimbangan dan terduduk di pangkuan Eunsung.
Intan mengerjap beberapa kali. Dia segera berdiri dan menatap ke arah Eunsung malu. "Maaf" Katanya dan berjalan cepat ke kursi Mark lalu duduk di Sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSHINE ✨
Fanfiction"Hati ini masih sama, nyaman, saat melihat canda tawamu di layar handphone ku setiap hari, itu membuatku bahagia. Aku tidak akan melupakan mu"~intan "Memiliki seseorang yang berharga untukku, mencintaiku tanpa memintaku membalasnya. Dan sekarang aku...