#9 MALAM

33 9 2
                                    

"Mark kok belum pulang ya?"

"Telfon aja" Saran Pristin

"Ogah! Entar dia baper lagi"

"Kamu tuh! Ngeselin!"

"Siapa yang ngajarin ngomong kek gitu?"

"Kak Putri" Gue menghela nafas panjang "JELAS"

Gue dan Pristin melihat ke arah Sagang dan Eunsung. "Kalian kenapa ke indonesia?"

Sagang sibuk bermain ponselnya, berbeda dengan Eunsung yang menoleh ke arah gue. "Nemuin temen kita yang dari Indonesia itu"

"Kenapa? Punya hutang?"

"Bukan,tapi....."

"Kalo masalah pribadi mending ga usah di omongin" Sela gue

Pristin mengangguk, Dia beralih melihat ke arah gue. "Kenapa?"

"Masuk yuk, udah gelap gini"

"Hayuk!"

$$$

Gue duduk berdua sama Eunsung. "Mark kok belum pulang ya?"

"Telfon aja" Gue melihat ke arah Eunsung "Malu ah! Kita kan cuma temen"

"Tapi kamu khawatir nya kayak pacar"

"Ha?" Eunsung beralih memainkan ponselnya.

"Emmmm kamu........... Kamu......"

"Kenapa? Mau aku telfon in Mark nya?" Gue mengangguk. Eunsung memasang wajah sebal. Tapi dia tetap melakukannya.

"Yoboseyo"
"Kapan kamu akan pulang?"
"Oke"

"Gimana???"

"Dia di jalan"

"Huft... Makasih Eunsung" Eunsung mengangguk dan memainkan ponselnya lagi.

Gue cuma diem canggung. Mau main ponsel tapi baru aja gue cas. Mau ajak Eunsung ngobrol tapi kayaknya dia badmood. Pristin sama Sagang lagi beli sate sama kak Dewa, kak Putri dan Ratu. Di rumah cuma ada gue. Ibu pergi arisan, ayah gue? Beliau Kerja di luar kota. Beneran cuma berdua sama Eunsung. Apa yang harus gue lakuin.

"Tan, aku mau tanya"

"Apa?" Tanya gue antusias yang membuat Eunsung bingung

"Kok kak Putri beli bus kecil sih? Kak Dewa kerja jadi sopir kah?"

"Enggak kok, bus itu jadi syarat salah satu akad nikahnya mereka. Sebenarnya kak Putri pengen Truk, tapi Kak Dewa belinya bus."

"Kalo kamu syarat akad nikahnya apa?"

"Bukannya udah jelas ya? 765"

"Berarti Mark ga masuk dong?"

"Tergantung sih" Eunsung yang awalnya senyum jadi badmood lagi. Gue salah omong ya?

"Kamu ngefans aku selama 6 tahun kan ya?"

"Iya, kenapa?"

"Kenapa kamu suka aku?"

"Entah, tapi coba deh kamu senyum" Eunsung menautkan alisnya, lalu dia tersenyum. "Senyum kamu cerah kek matahari" Eunsung tertawa malu "Bisa aja kamu!"

"Aku suka tuh gampang, tapi cinta? Susah. Karena hati aku tuh kayak batu, bukan sih, kayak baja. Walau mau berapa kali pun di bentuk, tapi aslinya tetap sama. Keras"

"Kalo misalnya aku bisa melunakkan baja gimana?"

"Maka aku berharap, kamu mencintai aku, lebih besar dari aku mencintai kamu. "

SUNSHINE ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang