5. Jagoan!

57 6 0
                                    

Sampai pagi ini aku tetap disini......

Dimeja makan, nenek,zahra,fannya dan aku serta bibi juga ikut sarapan bersama kami.

"zahra semalam pulang jam berapa?" tanya nenek disela-sela sarapan

Sontak zahra langsung menghentikan makannya "mungkin jam 12 kurang lah nek,soalnya semalem nungguin cafe fannya tutup"jawab zahra sambil berusaha mengingat-ingat

nenek hanya tersenyum mendengar jawaban zahra sambil sesekali mengangguk

"apa tidak ada hukuman untuk zahra nek?" cetusku

sontak saja zahra langsung menatapku dengan tatapan tajam,aku hanya tersenyum melihat ekspresi zahra yang menurutku imut itu

"kalau hukuman pasti ada"jawab nenek sambil tersenyum tipis

"apa nek?"

"sebenarnya nenek sudah tidak mau lagi memberi hukuman pada zahra,tapi karena ada mufal ,mungkin mufal bisa meneruskan penghukuman buat Zahra" lagi-lagi nenek tersenyum sambil melirik kearah Zahra

"kok,kenapa jadi mufal sih nek?" protes zahra

"nenek hanya menuruti permintaan mu, apa yang kamu ceritakan tentang mufal pada nenek itu membuat nenek yakin bahwa mufal benar-benar pantas untuk menjaga kamu" jawab nenek

Seketika aku terkejut mendengar ucapan nenek, benar apa yang aku pikirkan ,Zahra telah bercerita kepada nenek mengenai aku,jadi sekarang aku telah menjadi kepercayaan nenek untuk menjaga Zahra dan ini adalah salah satu cara terbaik untuk lebih dekat dengan Zahra

Zahra tetap saja mengomel kepada nenek mengenai hal ini, ia tak terima dengan keputusan nenek

"udah, terima aja apa yang dikatakan nenek" sambung fannya

"toh,itu semua demi kebaikan neng zahra,biar ada yang ngejagain neng zahra jika nanti ada apa-apa" tambah bibi

Zahra berhenti mengomel setelah mendengar ucapan Bibi,barusan tadi tatapannya kini terarah kepada bibi

"Hmm baiklah...."kata zahra pasrah

Aku melirik Zahra dengan senyum licik sedangkan Zahra melihatku dengan tatapan yang sinis

Tak lama dari itu, selepas sarapan selesai Nenek pergi meninggalkan meja makan dengan perlahan nenek berjalan menuju kamar,setelah itu barulah disusul bibi dengan membawa beberapa piring kotor

Aku tidak habis pikir nenek bicara seperti itu pada Zahra, ini benar-benar nyata terdengar ditelingaku, Padahal aku baru kenal dengan nenek Zahra

Tiba-tiba saja handphoneku bergetar ketika dipegang Zahra
" fal,nih ada yang nelpon" kata Zahra sambil menyodorkan handphone kepadaku

"siapa?"tanyaku

"entah,nomor tak dikenal"

Tanpa menjawab lagi aku langsung mengangkat telepon dengan nomor tak dikenal itu

"ya,siapa?" tanyaku

"fal,dimana? kamu dijakarta kan?"

"iya,ini siapa?"

"aku bima,sekarang aku dijakarta,cepat jemput aku fal,sepertinya aku tersesat disini"

"serius ini bima?"

"iya...cepat fal,jemput aku sekarang"

"baiklah,kirim alamatnya sekarang,aku langsung kesana"jawabku pada bima,setelah itu telepon langsung dimatikan oleh bima

aku setengah tidak percaya bima berada dijakarta,ada urusan apa dia datang ke jakarta,padahal jakarta sama sekali tidak mengundang bima untuk mendatangi jakarta

Cerita dari mufalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang