Bagian satu

3.6K 233 39
                                    

Assalamualaikum haloo, ini adalah cerita pertama aku di wattpad jadi harap maklum lah kalo ceritanya masih ngawur dan ga bagus hihi, cerita ini udah aku post di fanpage aku di Facebook dan Alhamdulillah yang baca lumayan banyak, tapi karena banyak pembaca baru yang ketinggalan beberapa part makanya aku tulis cerita ini di wattpad. Tapi tetap aku lanjut kok part-nya di Facebook jadi jangan marah yaa. 

Dan semoga kalian suka ya sama cerita aku iniii.

Selamat membaca, enjoyyyyyy

-------

"Malikkkkkkkkkk, sini kamu!"

Panggil suara guru berbadan gendut, bersuara menggelegar dan berwajah garang itu. Bu dora, itulah namanya.

Sambil terus mengejar Malik yang setengah berlari, tak henti-hentinya ia memanggil nama Malik, sampe akhirnya Malik berhenti tiba-tiba yang otomatis membuat bu Dora menabrak tubuh belakang Malik.

"Keterlaluan kamu Malik" bu Dora berkata sambil berkacak pinggang.

"Bacot" batin malik, tapi ia lebih memilih diam.

"Bicara kamu!" bentak bu Dora

"hm" balas Malik malas-malasan

"Apa-apaan kamu ini, ditanya malah jawabnya Hm, kamu kira ibu ga capek apa kejar-kejar kamu"

"Lah malah curhat"

"Apa kamu bilang?"

"Kepo"

"Astaga Malik, ibu ini udah capek banget berurusan sama kamu, Kamu ini sudah mau naik Kelas 12, emang kamu mau isi rapor kamu isinya Bolos semua? Ibu bingung mau kasi kamu hukuman apa" kata bu Dora dengan sekali hentakan nafas

"Terserah" jawab malik seenaknya, lalu pergi meninggalkan bu Dora yang terus berceloteh panjang lebar tetang dirinya.

Yaa, itulah Malik Samudra. Cowok tipikal Badboy yang begitu-begitu-begitu cuek,judes,jutek,singkat,irit ngomong, tapi sekali ngomong pedis kali cuk. Meskipun memiliki sifat yang bisa dibilang ga baik, tapi ia sangat dikagumi hampir semua cewek-cewek yang ada di sekolahnya maupun di sekolah-sekolah lain, Karena wajahnya yang Tampan, berhidung mancung,beralis tebal,bibir kecil berwarna pink,ber iris mata biru laut,dan rahangnya yang kokoh,serta badannya yang tinggi bak seorang Model, bahkan guru sekalipun mengakui akan kegagahan yang dimiliki Malik.

Setelah menghindar dari bu Dora, Malik akhirnya berjalan menuju kantin yang masih sepi karena masih proses belajar mengajar, dia berjalan dengan gontai karena lelah habis kejar-kejaran dengan ibu Doraemon itu. Tiba di kantin, rasanya Malik ingin ke kelas saja ketika melihat ketiga sahabatnya Oki, Sean, dan Arsen tengah duduk santai sambil merokok. Namun sial, Oki melihat Malik lebih dahulu sebelum Malik memutar badan.

"Woyy Broo, dari mane aja Lu, jam segini baru masuk sekolah" Kata Oki sambil mengeluarkan asap dari mulutnya.

"Dari pacaran kali Ki sama bu Dora yang cantik imut gityuu" kata Sean dengan nada suara yang sengaja di imut-imutkan, sedangkan Arsen hanya tertawa mendengar perkataan Sean barusan. Kalo Malik? Ah jangan ditanya pastinya dia akan diam saja sambil memutar mata malas tak sekalipun menanggapi perkataan teman-teman laknatnya itu.

Di lapangan Basket ada tiga cewek yang sedang bermain lempar-lemparan sepatu, sebut saja mereka masih kekanak-kanakan. Bayangkan saja, disaat orang lain sibuk dengan ponselnya masing-masing, lah mereka malas sibuk bermain kejar-kejaran sambil melempar-lemparkan sepatu.

Di tengah asiknya bermain, tiba-tiba dari arah berlawanan muncul empat cowok most Wanted sekolah, siapa lagi kalo bukan Malik, Sean, Oki dan Arsen. Tanpa diduga, salah satu dari cewek itu melempar begitu keras sepatunya ke arah temannya yang sedang berada agak jauh darinya, dan entah bagaimana sepatu itu melenceng dan mengenai kepala Malik. Malik otomatis berhenti.

"Mampus" batin Caramel.

Caramel lah pelakunya, gadis yang sangat ceria, berwajah oval,berbadan mungil, bermata cokelat, bersuara cempreng nan menggelegar, dan satu lagi. Caramel sangatlah cerewet, bahkan ia tak bisa berhenti bicara ketika ia sedang bahagia.

"Aduhh, gimana nih" panik Caramel dengan wajah ketakutan

"Lo sih ga liat-liat dulu" Lisa menjawab sambil terus menatap Malik

Malik dan ketiga temannya langsung berjalan ke arah cewek yang sedang menundukkan kepalanya, ketika sudah mencapai kira-kira jarak 1 meter Malik pun berhenti.

"Punya siapa ini?" bentak Malik sambil mengangkat sepatu itu ke udara

"Pu pun-ya gu-e" jawab Caramel terbata-bata.
Malik diam.

"Tapi sumpah, gue ga sengaja, tadi gue mau lempar teman gue Eh kok malah kena Lo, maaf yaa, maaf banget, jangan diam gitu dong kan bikin gue makin takut" Caramel berkata lagi karena tadi Malik hanya diam saja.

"Oh" jawab malas sekenanya

"Ihh kok Oh sih, ngeselin banget sih, gue tau gue salah, tapi seenggaknya lo balas dengan kata yang lebih baik kek, bukan malah pake oh" emosi Caramel mulai naik

"Sabar Mel kan lo yang salah" Lisa mencoba menenangkan Caramel yang mulai tersulut emosi.

Tanpa di duga-duga, Malik maju mendekati Caramel, kemudian menarik pergelangan tangan Caramel seraya berkata "Ikut gue".

"Eh lo mau bawa gue kemana?" teriak Caramel sambil berusaha melepaskan tangan Malik, tapi tentu saja tak berhasil karena genggaman Malik sangatlah kuat dan tenaga Caramel tak sebanding.

"Diam" bentak Malik sambil terus berjalan menjauh dari teman-temannya dan juga teman-teman Caramel. Oki, Arsen, Sean, Lisa, dan Gisel pun hanya saling pandang, mereka bingung akan kemana Malik membawa Caramel, dan apa yang terjadi kepada Caramel nantinya??

Tinggal kan jejak kalian di komen yaaa dan jangan lupa vote❣️

Makasih banyk yang sudah baca, sampai jumpa di part selanjutnya, dadahhhh.

Jangan lupa tambahkan cerita ini ke perpustakaan kalian yaaaaa.

CARAMELIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang