Maaf updatenya lama.💛💛💛
"Tunggu gue disini, jangan kemana-mana!" ucap Malik lalu berjalan menuju perpustakaan.
Caramel hanya bisa mangguk-mangguk sambil terus berusaha terlihat setenang mungkin.
"Ah Malik Kampret, bikin gue dag-dig-dug serr aja!" ucap Caramel seraya memegang pipinya yang serasa menghangat, ia yakin pasti kini pipinya seperti warna tomat.Tak lama kemudian Malik datang dengan membawa sebungkus Coklat dengan pita berwarna pink di ujung bungkusannya.
"Hm,"deheman Malik langsung membuat Caramel mendongak kan kepalanya dan langsung bangkit dari duduknya,
"Udah?" tanya Caramel.
"Hm,"jawab Malik.
"Wihh ada coklat, buat gue ya?" tanya Caramel dengan percaya dirinya.
"Bukan!" jawab Malik singkat.
Deg.
Caramel merasa malu sekarang, ia langsung menundukkan kepalanya takut jika Malik melihat pipinya yang merah akibat menahan malu. Sial. Malik merasa geli dengan tingkah Caramel, ia merasa Caramel unik beda dari gadis lain.
"Dari Fans!" ucap Malik frontal.
"Haa?" beo Caramel, tak mengerti perkataan Malik barusan.
Malik diam tak berniat mengulang kembali perkataannya,
"Maksudnya apaan? Fans?" Ulang Caramel.
"Hm" jawab Malik.
"Maksudnya? Malik punya Fans?" tanya Caramel heboh.
"Hm,"
"Serius?"
"Hm,"
"Banyak ga?"
"Hm,"
"Jadi coklat ini dari fans Malik?"
"Hm,"
"Serius lo?"
"Hm," dehem malik ogah-ogahan. Kupinganya serasa panas mendengar ocehan dari Caramel.
"Iss ditanya kok jawabnya hm hm hm mulu, lo kira ini intro lagunya kak Nisa Sabyan yang hmhmhm killa hadil ard gitu?!!" Caramel menatap Malik sinis.
"Hm," pancing Malik, merasa lucu dengan tingkah Caramel yang mulai tersulut emosi.
"iss nyebelin!" geram Caramel sambil berkacak pinggang,
Malik menahan untuk tidak tertawa, sebenarnya tadi ia merasa jenuh dengan pertanyaan Caramel tetapi tingkah Caramel yang mulai tersulut emosi membuat Malik merasa terhibur, wajah Caramel yang oval dan tubuhnya yang mungil, membuat Caramel terlihat menggemaskan ketika sedang dalam keadaan marah seperti sekarang ini.
"Kalo ga percaya liat aja di loker gue!" ucap Malik menahan senyum.
"Hm," dehem Caramel berusaha mengikuti Malik.
Malik menahan senyumnya, lucu sekali gadis ini.
"Yaudah," ucap Malik dengan nada mengejek.
"Hm," Caramel masih bersikeras untuk tidak berbicara banyak.
Sepertinya Caramel sudah kesal setengah mati, mau tidak mau Malik harus minta maaf.
"Yaudah," ulang Malik.
"Yaudah apanya?" Caramel tidak tahan lagi mengikuti gaya bicara Malik, ia heran mengapa cowok ini begitu dingin.
"Maaf," kata Malik singkat padat dan jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
CARAMELIK
Teen FictionSenyumku ini penutup luka ku - Caramel Amelia Kinanti - Gadis cantik berbadan mungil yang memiliki senyum super manis dengan bola mata bulat yang membuatnya menarik, ditambah lagi dengan sifatnya yang selalu ceria membuat orang-orang beranggapan ba...