9.

1.1K 136 18
                                    

Kedua binar Jiyeon meredup seiring pelepasannya tiba. Sepasang lengan kekar Taehyung memeluk tubuhnya erat. Menenggelamkan tubuhnya sedalam mungkin ke dalam bagian tersempit milik kekasihnya. Bagian selatan tubuhnya meleleh, memenuhi lorong sang jelita.

Sepasang mata legam itu mengabut, sisa gairah yang masih belum landai sempurna. Dipandanginya wajah ayu Jiyeon yang masih terengah. Kadar kecantikannya bertambah berkali lipat di mata Taehyung, sebab keringat yang mengkilat membuatnya tampak seperti malaikat.

Tanpa menunggu lama, Taehyung merangkum bibir yang tadinya digegat itu, mencumbunya sedikit kasar. Memburu Jiyeon dalam pagutan seolah dikejar waktu, menghabisinya dalam mulutnya yang panas.

Kedua lengan Jiyeon mengalung, sambil meremas kuat rambut belakang Taehyung tatkala pria itu kembali menghentak dalam tempo cepat. Dalam cumbuan Taehyung, Jiyeon melukiskan senyum. Terlampau hafal dengan tabiat Taehyung yang sering lupa diri saat mereka berhubungan badan.

"Capek?"

Tapi Jiyeon menggeleng pelan. Memilih bergerak bersama Taehyung demi menyenangkan prianya. Jemarinya menggapai udara, meremas bentuk abstrak yang kosong dalam genggaman. Kemudian, berhenti di kedua bahu Taehyung, mencengkeramnya kuat dengan mata terpejam.

Kesepuluh jari kaki Jiyeon mencengkeram. Layaknya elang yang bertengger kuat di dahan pohon. Kepala Jiyeon terlempar ke kanan ke kiri, sekuat tenaga menahan deburan yang menggedor dalam dadanya.

"Sayang?" Sebelah tangan besar Taehyung memegang rahang Jiyeon yang tak bisa berhenti bergerak. Meminta Jiyeon hanya fokus kepadanya, hanya padanya.

"Emhh?"

"Aku mencintaimu."

Tatapan Jiyeon berhenti, terkunci tepat di kedua cakrawala kelam Taehyung yang menghanyutkan. Kepalanya seperti dihantam benda kuat, pening dilanda gairah. Dari atas sini, Taehyung bisa melihat, Jiyeonnya yang indah tampak melayang dengan kegiatan mereka. Tanpa sadar, senyuman lebar terbentuk di garis bibir Taehyung di antara geraman rendahnya yang hampir diguyur kepuasan.

Bibir dingin Taehyung mendarat, mengecupi seluruh bagian wajah Jiyeon, hingga berhenti di lehernya yang jenjang. Sembari itu, kedua tangannya menekan kedua sisi pinggang ramping Jiyeon, memintanya tak banyak bergerak di saat ia semakin dalam menggali titik tenikmat gadis cantiknya.



ㅤㅤ
ㅤㅤ



•••
ㅤㅤ
ㅤㅤ





ㅤㅤ

Pagi sekali Taehyung menemukan Jiyeon sudah menekuk muka dengan mulut menggerutu sambil menatap ponselnya. Jari telunjuknya mengetuk nakas kamar gusar.

"Kenapa?" Kedua tangan Taehyung menelusup, memeluk pinggang si cantik erat.

"Ini." Dengan wajah tak enak, Jiyeon menampilkan sebuah artikel di depan wajah Taehyung. Menjadikan pria muda itu membelalakkan mata terkejut.

"Siapa yang membuat berita begitu?!" Nada suaranya sedikit meninggi. Antara terkejut juga kesal, bercampur jadi satu. Seketika pelukannya di pinggang Jiyeon dilepas.

"Tidak tahu. Penduduk setempat yang melaporkannya." Kemudian Jiyeon sibuk mengetikkan balasan untuk pesan yang memberondong ponselnya.

"Kau benar sedang bersamanya waktu itu?"

"Iya. Tapi kami cuma belajar menaiki sepeda. Tidak lebih. Lagi pula ada beberapa temannya juga waktu itu," sahut Jiyeon tanpa mengalihkan fokus. Sama sekali tidak menyadari air muka Taehyung yang berubah datar dan kaku.

1000×; ー Kim TaehyungWhere stories live. Discover now