Book ini sedikit mengalami perubahan pada plot cerita. Harap maklum jika ada sedikit kesalahan kata atau kalimat yang susah di mengerti nantinya.
Terima kasih sudah mampir dan memberikan vote untuk cerita ini!
——happy reading——
『』
"Kookie, noona berangkat kerja dulu ya. Kookie mau cookies? Atau 5 coklat batang? Nanti noona belikan sepulang noona kerja, setuju?"
Irene terus mengoceh tapi adiknya—Jungkook hanya diam dan tetap memandang kosong ke arah jendela yang tertutup gorden putih tipis. Irene tersenyum maklum lalu mendekatkan bibirnya ke kening jungkook dan mengecupnya cepat,
Cup!
"Noona anggap kookie ingin semuanya. Oh noona lupa satu hal lagi, minggu depan kookie ada jadwal terapi nanti noona temani ya, kalau begitu noona pamit." ujarnya sambil menyunggikan senyumannya ke arah Jungkook.
Irene membalikkan badannya lalu berjalan pelan keluar dari kamar Jungkook. Sebelum benar-benar keluar Irene sempat menengok ke belakang untuk melihat punggung Jungkook dan kursi roda yang Jungkook duduki dengan pandangan yang berubah sendu. Irene menggelengkan kepalanya beberapa kali berusaha menghilangkan pikiran buruknya dengan helaan nafas gusar.
Memandang kembali ke depan dan Irene langsung merubah raut wajahnya menjadi datar lalu menutup pintu kamar Jungkook dengan pelan.Suasana hening pun terasa kembali di kamar Jungkook.
.
Irene menuruni tangga dengan sedikit cepat dan langsung berjalan keluar tanpa berpamitan kepada orang tuanya yang sedang menunggu di ruang makan. Irene sudah terlalu muak dengan semua perbuatan orang tuanya di masa lalu, bahkan Irene membenci mereka berdua.
"Irene, sarapan dulu. Ada yang appa ingin bicarakan padamu." perintah Tuan Jeon sambil memandang punggung Irene.
Irene memunggungi Tuan Jeon dan tidak sudi untuk membalikkan badannya. Sedikit melirik ke samping kiri dan mengatakan sebuah penolakan kasar, "Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi padaku dan jangan berani menyentuh atau melukai adikku, Tuan Jeon yang terhormat!"
"IRENE!"
Mendengar pekikan murka dari tuan jeon, Irene langsung membalikkan badannya dan menatap tajam appa—ah dia sudah tidak pantas di sebut seorang ayah, lebih baik Tuan Jeon.
Memandang tajam ke arah Ayahnya tanpa rasa takut seperti dulu lagi. Sudah cukup dulu ia menuruti semua perintah Ayahnya, sekarang tidak.
"Kenapa? Apalagi yang ingin kalian berdua sampaikan?! Meninggalkan adikku ke panti asuhan lagi atau membuang adikku seperti 4 tahun lalu setelah kejadian itu terjadi?! JAWAB!"
Tuan Jeon memejamkan matanya berusaha supaya meneteralkan emosinya yang sudah ingin meluap-luap keluar. Membuang nafas kasar lalu membuka matanya dan menatap tajam ke
Irene, "Jungkook akan kami jodohkan dengan Kim Taehyung pewaris tunggal keluarga Kim.""Kenapa? KENAPA? Kenapa adikku yang selalu menjadi korban? Apa semua kekayaan yang kalian punya tidak cukup? Kenapa harus Jungkook yang dijodohkan dengan orang yang sama sekali tidak dikenal olehnya."
Irene benar-benar marah, bahkan ia menahan tangisannya karena tidak tahan atas semuanya. Irene kembali mengingat bayangan dulu betapa hancurnya adiknya bahkan hanya dia yang ada posisi sewaktu Jungkook terpuruk.
Orang tuanya? Malah memaki Jungkook bahkan menampar pipi Jungkook dan mengatakan Jungkook adalah anak yang tidak berguna.
Saat itu adalah masa terberat untuk Jungkook bahkan psikis Jungkook sedikit terguncang dan penurunan berat badan yang sangat dratis kala itu.
Keluarganya benar-benar sudah berubah. Bahkan terlihat asing, Irene dan Jungkook bahkan sudah tidak menerima kasih sayang sejak kejadian beberapa tahun lalu.
Irene muak, membalikkan badannya lalu berjalan cepat ke arah pintu keluar tanpa mendengar kelanjutan omongan dari Tuan Jeon.
.
.Mereka tidak tahu, Jungkook mendengarnya dari lantai atas. Mendengar perdebatan tentang perjodohan konyol itu dan kemurkaan Noona-nya.
Jungkook menangis hebat sembari memukul kedua kakinya yang tidak bisa berjalan dan terasa sangat kaku,
"Noona hiks... Maaf ..."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Can you love me too? TAHAP REVISI
Fanfiction[DISCONTINUED] Jungkook memiliki banyak kekurangan namun ia dijodohkan dengan seseorang yang sempurna. Start: 3 Juni 2020 Fin: - boy x boy! LGBT present!