06

1.1K 128 7
                                    

Terima kasih sudah mampir dan memberikan vote untuk cerita ini!

——happy reading——

『』

Taehyung sangat panik sekaligus khawatir  dengan keadaan Jungkook. Taehyung mengangkat Jungkook dari kursi roda lalu menggendongnya untuk dibawa ke rumah sakit.

Jennie juga sama paniknya dan merasa tidak enak dengan lontaran jahat yang keluar dari mulutnya. Jennie inisiatif membawa kursi roda milik Jungkook dan mengikuti mobil Taehyung yang sudah melaju duluan.

Sementara Taehyung terus menyetir bak orang kesetanan bahkan mengabaikan lampu merah dan mengklakson semua mobil yang menghalangi jalannya. Melirik ke arah Jungkook yang semakin melemah dan matanya sudah sayu.

.

Jungkook tidak tahu bahwa akan terjadi sekarang. Ia tidak boleh memejamkan matanya. Namun kepalanya semakin berkunang-kunang dan pandangannya juga mulai mengabur.

'Hyung maaf menyusahkanmu...'

Dan setelah itu Jungkook memejamkan matanya karena terlalu lemah menahannya terlalu lama.

.

Para medis langsung menangani keadaan Jungkook. Memasangkan saluran pernapasan ke dalam mulut Jungkook. Dokter yang sedang menangani mencoba memeriksa denyut nadi Jungkook.

Denyut nadinya melemah.

"Siapkan defibrilator cepat!" perintah dokter itu kepada salah satu perawat medis sembari terus menekan dada Jungkook.

Para perawat itu langsung sigap menyiapkan alat yang dibutuhkan. Membuka tiga kancing kemeja Jungkook.

Perawat itu memberi gel di dua sisi alat kejut jantung itu lalu memberikannya kepada dokter itu dan dokter itu langsung menempelkan dengan cepat di kedua dada Jungkook setelah hitungan ketiga.

"1"

"2"

"3"

Sepersekian detik dada Jungkook terangkat namun detak jantungnya belum kembali normal. Dokter itu langsung menambahkan Joule di alat kejut jantung tersebut dan menempelkan lagi ke dada Jungkook.

Dan berhasil, detak Jungkook kembali setelah tadi hampir menujukkan garis lurus. Dokter itu langsung memberikan alat itu kembali dan menyalakan penlight untuk memeriksa kedua mata Jungkook.

.

Taehyung mengigit bibirnya dan berbalik kesana kemari dengan gelisah. Jennie duduk dibangku pendek rumah sakit dengan posisi bersila sambil bersidekap dada.

Jennie sedikit jengah dan pusing karena melihat perlakuan Taehyung.

"Dia sedang berakting pura-pura panik atau sungguhan?" gumam Jennie sambil menarik bibirnya ke atas.

Jennie melototkan kedua matanya ketika tiba-tiba ada seorang yeoja menonjok rahang tegas Taehyung. Jennie sontak berdiri sigap ketika yeoja itu mencengkram kerah kemeja Taehyung sampai kusut.

Can you love me too? TAHAP REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang