05

1.2K 134 27
                                    

Terima kasih sudah mampir dan memberikan vote untuk cerita ini!

——happy reading——

『』

Sesuai dengan perkataan ayahnya, sekarang Taehyung sudah berada di depannya dengan setelan kemeja berwarna biru dongker dan rambut yang tersisir kebelakang membutanya semakin terlihat tampan di penglihatan Jungkook.

Jungkook terpana beberapa kali dengan tampilan Taehyung berbeda dari seminggu yang lalu. Tanpa sadar kedua pipinya bersemu merah, Jungkook menunduk untuk menyembunyikan rona merah di pipinya.

Irene yang tadinya menatap tajam ke arah Taehyung sambil bersedekap dada ketika beralih melirik ke samping dia menarik alisnya ke atas sedikit bingung karena tiba-tiba adiknya menunduk.

Irene berlutut satu kaki dan menatap lekat wajah Jungkook yang masih memerah padam. Seketika Irene sedikit khawatir, apa adiknya sakit?

Irene mengelus pipi kanan Jungkook membuat empunya sedikit tersentak dan menatap panik ke arah kakaknya, "Kookie kenapa pipimu memerah? Kamu sakit?" tanya Irene secara gamblang.

Dengan cepat Jungkook menggeleng lalu memegang tangan kakaknya yang menyenggrangi pipi bulatnya, "Aku baik noona."

Merasa mendapat respon baik membuat Irene lega. Irene melepas genggamannya lalu berdiri sembari mengecup cepat pucuk kepala adiknya. Dan sebuah moment kecil itu disaksikan dalam diam oleh Taehyung.

Taehyung juga sedikit terpana dengan pancaran aura Jungkook. Menggeleng menyadarkan dirinya bahwa ia tidak boleh mencintai namja lumpuh itu.

Sekarang waktunya menjalankan sebuah akting yang menarik untuk mengambil hati seorang Jeon Jungkook.

.

Taehyung maju beberapa langkah lalu berjongkok di depan Jungkook dan menatapnya intens. Jungkook merasa malu ditatap seperti itu sedangkan Irene siap siaga dengan kepalan tangannya.

Siap-siap jika si bajingan Taehyung bersikap tidak sopan ke adiknya.

"Jangan melihat adikku dengan tatapan rendahanmu!" celetuk marah Irene yang masih berdiri tegap di samping Jungkook.

Taehyung sedikit menggeram ketika mendengar Irene merendahkannya namun segera ia menetralkan kembali amarahnya dan tidak ingin mengacaukan acara hari ini.

Perlahan Taehyung kembali berdiri tegap lalu memandang remeh ke arah Irene. Sepersekian detik, tatapan berubahnya lembut ketika menatap Jungkook.

"You're so pretty today, bunny."

Satu kalimat modus yang terucap dari mulut Kim Taehyung membuat perut Jungkook terasa seperti ada kupu-kupu yang bertegangan di dalamnya.
Pipinya juga semakin memerah padam.

Irene menyerit jijik ke arah Jungkook. Dalam hati sudah banyak sumpah serapah untuk Taehyung darinya.

Dengan senyum tampan penuh percaya diri Taehyung maju beberapa ke depan lalu membalikan badannya dan setelahnya memegang pegangan pada kursi roda Jungkook. Mendorong pelan kursi roda Jungkook untuk dibawa menuju mobil yang sudah terparkir apik di depan pintu megah masion Keluarga Jeon.

Irene mengintil di belakang sampai ke depan pintu utama sembari memperhatikan Taehyung membuka pintu penumpang bagian depan untuk Jungkook setelah itu menggendong Jungkook ala bridal,mendudukannya di kursi dengan penuh hati-hati. Setelahnya menutup pelan pintu mobilnya dan melipat kursi roda itu langsung mengangkatnya dan menaruhnya di bagasi mobil milik Taehyung.

Can you love me too? TAHAP REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang