selasa lagi - satu bulan setelahnya
02:30 pm ; menuju bel pulanglagi-lagi hari ini kedapatan kelas kosong, ditambah jam kosongnya jam-jam mau pulang.
ini yang paling bikin jed emosi, kenapa nggak sekalian dipulangin aja kan?
dan kenapa juga harus tiap selasa?!
yah, mau gimana lagi. yang bisa jed lakukan kalau jamkos paling cuma tidur di kelas, atau tidur di perpustakaan--ini jarang banget sih, atau numpang ngadem di lab komputer terus tidur, atau dengar musik.
ah, ya. satu bulan yang lalu, dimana insiden earphone terjadi, oknum perusak earphone mutusin buat patungan sama jed beli earphone baru. iya patungan, gadis itu nggak punya cukup duit buat gantiin earphone jed yang katanya ori, soalnya dia lagi nabung buat beli photocard june iKON.
jed sih, ya mau-mau aja. kayak biasa, cuma mengikuti alur.
tapi akhirnya gadis itu jadi sering datengin bangku jed buat minta dan ngebalikin si earphone biru buatan minheeso, begitu juga dengan jed yang jadi sering datengin meja si gadis buat nagih earphone-nya.
barisan cewek rumpi udah gosip aja, sementara anak lain nggak peduli. untungnya gadis itu jelasin yang sebenarnya terjadi.
"jed, nih earphone-nya gue balikin." si gadis datang lagi secara mengagetkan.
jed mengadahkan tangan nerima earphone-nya, "eh btw tumben bener, earphone bilangnya bukan hetset,"
"iya di syopi namanya earphone ternyata, bukan hetset,"
jed tertawa.
omong-omong, sudah sebulan mereka berinteraksi--walaupun sebatas pinjam-meminjam earphone--dan jed masih belum tau namanya.
kabar gembiranya, jed udah tau nama mba crush. kalau nggak salah sih, nama mba crush itu sapphire, jed liat di buku tulis di mejanya mba crush. masalahnya jed nggak tau itu benar-benar nama mba crush atau si peminjam earphone yang mana bangkunya sering dipake sama mba crush-nya jed.
mau nanya tapi gengsi. tapi akhirnya ia memberanikan diri.
"eh, nama lo siapa?"
"hah? lo nggak tau?"
memangnya siapa dia sampai jed harus tau namanya?
"nggak."
"saf, anjir!"
03:00 pm : bel pulang
bel sudah berbunyi sejak lima belas detik yang lalu, tapi seorang lelaki belum juga bergeming dari tempat duduknya.
sepertinya mati suri.
"JED BANGUN ANJIR LO BENERAN MATI APA GIMANA SIH WOY?!"
seseorang mengguncang-guncang tubuh jed. jed masih tetap dengan posisi menyembunyikan kepalanya di lipatan tangan. seseorang itu tak lain tak bukan adalah partner earphone jed, "saf".
"JED?!"
lebih keras lagi saf membangunkan, tapi jed masih tidak bergeming.
"JED BANGUN ANJIR!!!"
akhirnya ia menepuk keras-keras punggung jed.
"EH SEKOLAH ANJIR GUE UDAH TELAT!" teriak jed begitu bangun.
bentar-bentar, cowok itu masih ngelantur rupanya.
pletak.
ini murni bukan kekerasan ya, gadis itu cuma mau nyadarin jed aja. soalnya jed nggak bakal sadar sebelum kepalanya disentil.
"LAH? KOK GUE MASIH DI SEKOLAH?"
dengan segenap amarah yang sudah dipendam sejak tadi, saf akhirnya meledak-ledak, "LO KETIDURAN GARA-GARA DENGERIN LAGU, ANJIR! LO KATA PUNYA ILMU HITAM GITU LAGI TIDUR BISA DIBAWA PULANG KE RUMAH SAMA JIN?!"
"LAH KOK BISA ADA LO?"
sabar. cuma itu yang bisa dibatinkan saf sekarang.
jed cengengesan.
"ini semua gara-gara roki yang usul jangan bangunin jed sampai pulang sekolah! begitu bel udah bunyi, roki malah minta gue buat bangunin lo dengan alasan, 'kalian akhir-akhir ini deket'!!!"
"oh..." jed ber-oh-ria, "lo mau pulang bareng gue, nggak?" tawar jed akhirnya, pelan-pelan.
maksud jed mau bikin saf tenang, tapi yang ada, cewek itu malah makin kesel.
"gue balik sendiri aja. bye." ujarnya penuh penekanan.
kalau bukan karena partner earphone, saf juga ogah kali nungguin cowok itu bangun!
"cui, pulang bareng gue aja. gue baru inget bawa sepeda, gue anter sampe halte bis."
lumayan juga, sih. halte bis cukup jauh dari sekolah.
jed berjalan dengan cepat agar langkahnya dapat menyusul saf. tentu berhasil karena bocah ini punya kaki yang panjang. tak lupa jed menarik lengan baju saf agar gadis itu nggak kabur.
"EH EH?!"
mau bagaimana lagi kan? saf tidak dapat memberontak.
kalau dipikir-pikir, baru kali ini saf benar-benar mengobrol normal dengan jed. jed kerjaannya mabar mulu, sih!
kalau nggak mabar, makan, denger lagu, tidur. itu-itu aja!
mentang-mentang masih muda!
eh, cuma beda setahun kurang sih, padahal.
omong-omong, jed bawa sepedanya pelan banget.
"laper nggak, sih?" tanya jed tiba-tiba saat mereka berdua sudah berada di setengah perjalanan.
apa maksudnya? mau ngajak makan? semoga aja dia peka kalo saf sukanya makan di sunda kitchen.
duh, jadi geer.
oh iya, jangan bayangkan jed dan saf romantis gitu di sepeda. kenyataannya, saf harus berdiri karena sepeda jed nggak ada sadel belakangnya. mau nggak mau harus megang pundak jed.
"napa?" akhirnya dari segala pertanyaan dan pernyataan di otak saf, yang keluar dari mulut saf cuma itu.
"iseng aja, abis nggak ada obrolan."
ye, lucu lo. pikir gadis itu.
"oh iya, lo suka sama teo, ya?" tanya jed lagi. tiba-tiba lagi.
bohong sebenarnya. jed cuma mau mancing saf aja biar saf nanya siapa yang jed suka.
"LAH? GUE AJA BERANTEM MULU AMA DIA ADU BACOT, GUE KALAH MULU LAGI SOALNYA BACOTANNYA KAYAK EMAK-EMAK!"
ups. kelepasan. nggak bisa nih emang saf kalo diajak gibahin musuhnya.
"whahahah! santai bos, santai! terus kalo nggak sama teo, sama siapa dong? jwoo?"
"ga. daripada lo nanya-nanya gue mending gue yang nanya lo."
"oke, nanya apaan?"
"lo sendiri lagi suka sama siapa?"
ya, berhasil.
"oh... itu... hehe, gue lagi suka sama si sapphire kayaknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
earphone // so junghwan ✓
Kort verhaalpadahal hubungan mereka cuma sebatas "pinjem earphone" doang, tapi kok bisa serumit ini? [published on july 4th, 2020]