Part 2

3 2 0
                                    

"Hei,coba lihat si Lina! Kenapa dia duduk dekat Ade ya? Apa mereka punya hubungan spesial?" Kata salah satu murid."Tidak mungkin,Ade kan murid baru disini?" Kata murid yang lain."Eh,kalian? Sedang apa kalian disana? Ayo masuk,daripada kalian terkena sinar matahari." Kata Ade."Oh? Baik,kak Ade! Maksudnya,Ade!" Kata mereka.Lalu mereka duduk di bangku masing-masing."Sudah,jangan tatap mereka!" Kata Ade."Kenapa?" Kata Lina."Aku tahu kalau mereka tidak suka melihatmu duduk dekat aku." Kata Ade."Wah,pemikiran kita sama.Apa ini tandanya kalau kita..." Kata Lina."Ayo,kalau kita apa? Kamu pasti mau bilang kalau kita jodoh kan?" Kata Ade."Wah,darimana kamu tahu?" Kata Lina."Kamu tidak bisa membohongiku,kalau tatapanmu saja seperti itu." Kata Ade."Kamu ini sukanya bercanda ya." Kata Lina sambil mencubit pipi Ade."Aduh,sakit!" Kata Ade."Eh,maaf ya.Aku tidak bermaksud menyakitimu." Kata Lina."Sakit karena tidak bersamamu." Kata Ade."Ah,kamu." Kata Lina dengan malu.Saat pulang sekolah,Ade melihat Lina bersama beberapa murid laki-laki dari kelas XII 2."Lina kenapa? Aku hampiri ah." Kata Ade.Saat Ade menghampiri mereka,tiba-tiba salah satu murid menahan Lina."Gawat! Mereka pasti ingin mencelakai Lina!" Kata Ade."Ah! Tolong!" Kata Lina."Hei,lepaskan dia!" Kata Ade."Kamu siapa hah!? Jangan ikut campur! Ini urusan saya!" Kata Gilang,ketua preman di SMA Seven Jack."Ade,tolong aku!" Kata Lina."Diam!" Kata Gilang sambil menutup mulut Lina."Jangan kasar sama perempuan! Kalau dia terluka,bagaimana?" Kata Ade."Oh,jadi kamu mau melawan saya?" Kata Gilang."Hajar saja,bos!" Kata Tarra,anak buah Gilang."Ya,dia harus diberi pelajaran!" Kata Billy,anak buah Gilang juga."Ok! Kalian jaga Lina,jangan sampai dia lolos! Saya yang akan menghajar anak sok jago ini!" Kata Gilang."Tunggu! Aku tidak bisa berkelahi!" Kata Ade."Apa? Coba katakan sekali lagi,aku tidak dengar." Kata Gilang sambil mendekat ke Ade."Aku tidak..." Kata Ade.Tiba-tiba Gilang memukul Ade hingga terluka."Ade!!!" Teriak Lina."Hahaha! Rasakan itu!" Kata Gilang."Bagus,bos!" Kata Tarra dan Billy."Ayo bangun,dasar pengecut!" Kata Gilang."Aku...tidak bisa...berkelahi!" Kata Ade sambil menahan sakit."Bilang saja kamu geram dengan Gilang kan!?" Kata Tarra."Jangan sakiti Ade!" Kata Lina."Diam!" Kata Billy."Ayo bangun,dasar anak haram! Jangan cuma bisa sok jago saja!" Kata Gilang."Aku tidak mau berkelahi!" Kata Ade."Banyak omong!" Kata Gilang.Lalu Gilang memukul Ade lagi hingga berdarah.Lina pun menggigit tangan Tarra,dan berlari ke Ade."Ade,kamu gak apa-apa?" Kata Lina."Aku tidak apa-apa,aku hanya tidak bisa berkelahi." Kata Ade."Makan ini!" Kata Gilang sambil menendang kepala Ade."Gilang,hentikan!!!" Teriak Lina."Hahaha! Ayo kita tinggalkan anak sok jago ini!" Kata Billy."Ayo! Saya traktir kalian semua makan,karena kalian sudah membantu saya untuk menahan Lina!" Kata Gilang.Kemudian mereka pergi meninggalkan Ade dan Lina."Ya Tuhan,wajahmu terluka.Ayo kita ke UKS!" Kata Lina."Tidak usah! Aku bisa menyembuhkan luka ini." Kata Ade."Baiklah,aku ambilkan obat di UKS dulu ya." Kata Lina."Ok,terimakasih." Kata Ade.Dengan cepat,Lina pergi ke UKS,meminta obat luka,dan kembali ke Ade."Ini obatnya." Kata Lina."Baiklah,biar aku yang mengobati diriku." Kata Ade."Biar aku saja,Ade.Aku ingin sekali mengobati lukamu." Kata Lina."Ya sudah,kamu boleh mengobati aku." Kata Ade."Baiklah." Kata Lina.Lalu Lina mengobati luka di wajah Ade."Aduh! Pelan-pelan!" Kata Ade sambil menahan sakit."Oh,maaf ya.Aku sedikit kasar,tapi aku akan berusaha untuk pelan-pelan." Kata Lina.Setelah itu,mereka pulang kerumah masing-masing."Terimakasih sudah mengobati aku,Lina." Kata Ade."Sama-sama,memang sudah menjadi tugasku.Oh iya,boleh aku ke penginapanmu?" Kata Lina."Boleh,itu tidak jauh dari sini." Kata Ade."Oh iya? Dimana penginapanmu?" Kata Lina."Tuh,di sebelah toko emas." Kata Ade."Oh,jadi itu penginapanmu? Besar juga ya?" Kata Lina."Ya,ayo kita kesana." Kata Ade."Ayo." Kata Lina.Kemudian mereka pergi ke penginapan Ade."Ternyata benar,disini sepi sekali." Kata Lina."Ya,makanya aku merasa tenang sekali." Kata Ade."Tapi kamu gak takut sendirian disini?" Kata Lina."Aku sudah terbiasa." Kata Ade."Oh,baiklah.Kamu kenal dengan kakakku tidak?" Kata Lina."Kakakmu? Siapa namanya?" Kata Ade."Namanya Rina." Kata Lina."Oh,Rina yang sering mengenakan pakaian berwarna jingga itu kan?" Kata Ade."Ya,itu kakakku." Kata Lina."Oh,aku dan Rina sudah bersahabat dari kecil.Dia yang sering membela diriku saat ada yang macam-macam denganku." Kata Ade."Wah,ternyata kakakku bersahabat denganmu sejak kecil ya?" Kata Lina."Ya,aku sudah menganggapnya seperti kakakku sendiri." Kata Ade."Oh iya,kapan-kapan aku boleh mengajaknya kemari?" Kata Lina."Boleh dong." Kata Ade."Wah,terimakasih.Kamu memang baik." Kata Lina."Ah,tidak kok." Kata Ade sambil menggaruk kepalanya."Ya sudah,aku pulang dulu ya." Kata Lina."Ya,sampai jumpa." Kata Ade.Setelah itu,Lina pulang dan Ade mengganti pakaiannya."Aku jalan-jalan sebentar ah." Kata Ade.Kemudian Ade jalan-jalan ke kota.

ADE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang