Part 4

4 2 0
                                    

Tiba-tiba Ade mendobrak pintu."Ade,syukurlah kamu datang!" Kata Lina."Hei,kamu! Lepaskan Lina!" Kata Ade."Hahaha! Baguslah,ada dua murid yang ingin mati hari ini!" Kata Gilang."Ade,hati-hati! Dia membawa pisau kecil!" Kata Lina."Diam!" Kata Gilang sambil menampar Lina."Arghh!" Kata Lina sambil menangis."Hentikan! Jangan kasar sama perempuan!" Kata Ade."Lalu kenapa hah!? Kamu mau berkelahi dengan saya!?" Kata Gilang."Dulu aku memang tidak mau berkelahi denganmu,tapi sekarang aku mau demi menyelamatkan Lina!" Kata Ade sambil menggenggam tangannya."Oh,bagus!" Kata Gilang sambil melempar pisaunya jauh-jauh."Ade,semoga berhasil!" Kata Lina dalam hati.Dengan cepat,Gilang menyerang Ade.Tapi Ade sudah menangkis serangannya."Apa!? Dia menangkis seranganku!?" Kata Gilang dalam hati.Lalu Ade menendang Gilang hingga terjatuh keatas tumpukan barang-barang bekas."Ayo maju,dasar sarden kaleng! Aku tidak takut lagi denganmu!" Kata Ade dengan marah."Sialan kamu! Bersiaplah untuk mati!" Kata Gilang.Kemudian Gilang menendang Ade hingga terpental keluar dari gudang."Ade!!!" Teriak Lina."Hahaha! Sekarang saatnya mengakhiri semua ini!" Kata Gilang sambil mengambil pisaunya."Jangan bunuh dia!" Kata Lina."Terlambat!" Kata Gilang.Nia pun datang untuk menyelamatkan Ade dan Lina."Hei!!! Jangan lukai Ade!!!" Teriak Nia."Hahaha! Perempuan lemah,kalian bisa apa hah!?" Kata Gilang."Oh iya? Apakah kami terlihat lemah?" Kata Nia."Hah? Maksudnya kami itu apa?" Kata Gilang.Tiba-tiba semua murid kelas XII 1 datang sambil membawa tongkat baseball."Sial!" Kata Gilang."Bagaimana? Masih berani bilang kami lemah?" Kata Nia."Kalian semua?" Kata Ade dan Lina."Demi Ade dan Lina yang tercinta,kami akan menghajarmu!" Kata Nia."Mampus aku!" Kata Gilang dalam hati."Serang!!!" Teriak Nia."Whoaa!!!" Teriak mereka semua.Kemudian mereka menghajar Gilang."Mumpung Gilang dihajar habis-habisan oleh mereka,aku selamatkan Lina saja." Kata Ade.Lalu Ade melepaskan Lina."Ayo kita pergi dari sini!" Kata Ade."Baiklah!" Kata Lina.Mereka pun pergi dari gudang."Cukup,anak-anak! Sekarang kita tinggalkan sampah masyarakat ini!" Kata Nia."Ok!" Kata mereka."Arghh! My back!" Kata Gilang.Setelah itu,mereka pergi ke kantin untuk sarapan.Sementara itu,Lina mengobati luka di wajah Ade."Tahan ya,Ade." Kata Lina."Ya." Kata Ade."Terimakasih banyak ya,kamu sudah mati-matian menyelamatkan aku dari Gilang,sampai wajahmu luka begini.Aku tidak tahu apa jadinya kalau tidak ada kamu." Kata Lina."Ya,sama-sama.Aku hanya tidak suka melihat perempuan sepertimu diperlakukan seperti itu oleh laki-laki seperti dia.Oh iya,kemarin aku bertemu dengan kakakmu." Kata Ade."Benarkah? Lalu bagaimana?" Kata Lina."Dia mengantarku pulang setelah aku dihajar habis-habisan oleh Gilang." Kata Ade."Hah!? Kemarin kamu dihajar oleh Gilang lagi!?" Kata Lina."Ya,tapi untungnya ada kakakmu,jadi aku tidak apa-apa." Kata Ade."Ah,anak itu memang suka cari masalah dengan kita! Seharusnya dia sudah lulus 2 tahun yang lalu,tapi karena dia nakal,jadi dia tidak diluluskan.Sampai 3 tahun berturut-turut dia tidak lulus,maka dia akan dikeluarkan dari sekolah." Kata Lina."Jadi dia sebenarnya kakak kelas?" Kata Ade."Ya,tapi sekarang sudah tidak lagi.Nah,sudah selesai.Aku kembalikan obat luka ini ke UKS dulu ya." Kata Lina."Ok." Kata Ade.Kemudian Lina pergi ke UKS,mengembalikan obat luka itu,dan kembali ke kelas."Ade,nanti aku dan kakakku main-main ke penginapanmu ya." Kata Lina."Boleh,24 jam penginapanku bebas untukmu.Jadi kamu tidak usah bingung mau main kesana atau tidak." Kata Ade."Baiklah,nanti aku datang." Kata Lina.Beberapa saat kemudian,bel masuk berbunyi."Sudah waktunya masuk." Kata Ade.Nia dan teman-temannya pun kembali ke kelas."Ade,kamu gak apa-apa kan?" Kata Nia."Tidak apa-apa,jangan khawatir." Kata Ade."Lukamu sudah sembuh,Ade?" Kata salah satu teman kelasnya."Siapa yang menyembuhkan lukamu,Ade?" Kata Nia."Itu." Kata Ade sambil menunjuk Lina."Mau minum?" Kata Lina sambil mengangkat minumannya."Oh,pantas saja lukamu sembuh." Kata Nia.Lalu pak Herry datang."Selamat pagi,anak-anak." Kata pak Herry."Pagi." Kata mereka."Hari ini siapa yang mengajar?" Kata pak Herry."Bu Nisa,pak." Kata mereka."Oh,Bu Nisa sedang menjenguk kakaknya di rumah sakit.Jadi kalian belajar sendiri ya.Kalau ada tugas,mohon dikerjakan.Kalau begitu,selamat pagi." Kata pak Herry."Pagi,pak." Kata mereka.Pak Herry pun keluar dari kelas.Tiba-tiba Gilang datang dengan anak buahnya."Dengar semuanya!!! Saya tidak peduli kalian perempuan,tapi saya akan membalaskan dendam saya karena kalian sudah membuat punggung saya sakit!!! Bersiaplah untuk mati!!!" Teriak Gilang sambil mengeluarkan pisaunya."Dia lagi!?" Kata Ade dengan kesal."Ade,cepat ikut aku!" Kata Lina."Kemana?" Kata Ade."Keluar kelas!" Kata Lina."Tunggu! Aku tidak akan keluar dari kelas! Aku akan melawannya,karena sekarang aku bukan pengecut lagi!" Kata Ade."Anak-anak,siapkan tongkat baseball kalian!" Kata Nia."Siap!" Kata mereka."Hahaha! Pisau lawan tongkat baseball!? Tentu pisau yang menang,karena dia lebih tajam dan lebih menyakitkan daripada tongkat baseball!" Kata Gilang."Ayo kita hajar mereka,bos!" Kata Tarra dan Billy."Ya! Kita harus mempertahankan harga diri kita sebagai preman sekolah! Anak-anak,serang!!!" Teriak Gilang."Serang!!!" Teriak Nia.Mereka pun bertengkar.

ADE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang