"Ade,kamu yakin ingin melawan mereka?" Kata Lina."Ya,aku yakin sekali! Aku sudah tidak mau dipanggil pengecut lagi!" Kata Ade."Tapi aku takut kamu kenapa-kenapa nanti." Kata Lina."Jangan takut,cowokmu tidak akan terluka kok." Kata Ade sambil tersenyum."Ade..." Kata Lina.Kemudian Lina memeluk Ade."Jangan sampai terluka ya." Kata Lina."Jangan khawatir,aku tidak akan terluka demi kamu." Kata Ade."Ah,kamu ini." Kata Lina sambil malu-malu."Kalian urus mereka,biar saya yang mengurus laki-laki sok jago itu!" Kata Gilang."Siap,bos!" Kata Tarra dan Billy.Lalu Gilang mendekati Ade,dan siap memukulnya."Makan ini!!!" Teriak Gilang."Sayang sekali,kamu gagal!" Kata Ade sambil menghindari serangan Gilang."Apa!? Sialan kamu!!!" Teriak Gilang sambil menyerang Ade lagi."Haha!" Kata Ade sambil menghindari serangan Gilang dan mendorongnya."Sial! Kenapa tidak kena!?" Kata Gilang."Kenapa tidak kena? Karena kamu bodoh!" Kata Ade."Beraninya kamu!" Kata Gilang."Oh,memang berani! Siapa yang takut denganmu lagi?" Kata Ade sambil melepas sabuknya."Hah? Hahaha! Dasar bodoh,memangnya apa yang akan kamu lakukan dengan sabuk itu hah!? Hahaha!" Kata Gilang."Itu yang kamu tidak tahu! Ini bukan hanya sabuk,tapi juga sebuah pedang!" Kata Ade sambil mengeluarkan pedangnya."Apa!? Pedang lentur!?" Kata Gilang."Ya,kenapa? Kamu mau mencobanya? Baiklah,kamu jadi bahan uji coba ya." Kata Ade."Wah! Pedang yang bagus,Ade!" Kata Lina."Terimakasih." Kata Ade."Rrggh! Jangan remehkan pisauku! Hyaa!" Kata Gilang."Siapa yang meremehkan pisauku hah!? Hyaa!" Kata Ade."Ade,semangat!!!" Teriak Lina.Mereka pun saling menyerang,dan tiba-tiba Gilang terjatuh dan kesakitan."Arghh! Tidak mungkin!" Kata Gilang."Apa yang tidak mungkin,yang mulia?" Kata Ade sambil memasukkan pedangnya,dan memakai sabuknya."Ini belum berakhir,anak setan! Saya akan kembali lagi!" Kata Gilang."Tidak masalah,lagipula pedangku ingin merasakan darahmu yang segar itu." Kata Ade."Uh,sadis!" Kata semuanya."Kamu ini murid baru,jangan sombong ya! Saya murid lama disini!" Kata Gilang."Aku tahu kok,karena kamu tidak lulus selama 2 tahun berturut-turut kan?" Kata Ade.Semua pun menertawakan Gilang."Sial! Bagaimana dia bisa tahu!?" Kata Gilang dalam hati."Sudah,sekarang kamu pergi dan jangan ganggu kami!" Kata Nia."Ya,atau kami akan memukulmu lagi dengan tongkat baseball kami!" Kata Lina."Ok,saya akan pergi! Tapi setelah ini,saya akan kembali! Saya akan kembali,hahaha!" Kata Gilang."Sudah selesai kan? Sekarang pergi!" Kata Lina."Tunggu ya! Nanti saya akan membawakan kalian surprise yang bisa membuat kalian mengeluarkan cairan!" Kata Gilang."Ninti siyi ikin mimbiwikin kiliin sirprisi ying bisi mimbiit kiliin mingiliirkin ciirin...banyak omong! Sana pergi!" Kata Lina.Lalu Gilang dan anak buahnya pergi,dan Lina menutup pintu kelas dengan keras."Dasar preman aneh!" Kata Lina."Dia benar-benar mengganggu kita semua!" Kata Nia."Ya,jangan sampai dia mengganggu kita lagi!" Kata Lina."Ya,kita harus melakukan sesuatu!" Kata Nia."Hahaha! Masalah itu tidak usah khawatir,aku tahu caranya!" Kata Ade."Hah? Benarkah?" Kata mereka semua."Ya,itu sama mudahnya dengan membuat raja hitam ini sekakmat." Kata Ade sambil memindahkan dua benteng putih."Wah,ternyata kamu hebat juga ya?" Kata mereka."Tunggu,sejak kapan ada catur disana?" Kata Nia."Entahlah,aku tidak tahu." Kata Ade."Tapi apa rencanamu,Ade?" Kata Lina."Biar aku saja yang melakukannya sendiri,kalian tinggal melihat hasilnya saja." Kata Ade."Kamu serius?" Kata Lina."Ya,aku serius." Kata Ade."Baiklah,kami serahkan semua padamu." Kata Nia."Baiklah,sekarang aku mau duduk dulu.Kalian silahkan lanjutkan aktivitas kalian." Kata Ade."Baiklah,terimakasih banyak,Ade.Kamu bagaikan pahlawan di kelas ini." Kata mereka semua."Hehehe,sama-sama." Kata Ade.Kemudian mereka kembali bermain,mengobrol,sedangkan Lina duduk disamping Ade."Ade,boleh aku mengobrol denganmu?" Kata Lina."Boleh." Kata Ade."Tapi jangan sampai orang lain tahu ya." Kata Lina."Tenang saja,aku tidak akan memberitahu siapapun." Kata Ade."Sini,mendekatlah." Kata Lina.Ade pun mendekati Lina."Sebenarnya,aku menyukaimu sejak pertama kamu datang ke sekolah ini.Cuma kamu satu-satunya laki-laki yang paling baik di sekolah ini,dan memiliki wajah yang manis.Jadi aku ingin menjadi pacarmu." Kata Lina."Kamu mau menjadi pacarku? Kamu tidak bercanda kan?" Kata Ade."Tidak,aku serius.Jadi kamu mau jadi pacarku?" Kata Lina sambil memegang tangan Ade."Kalau itu keinginanmu,maka aku akan menjadi pacarmu." Kata Ade."Wah,benarkah? Terimakasih banyak,Ade." Kata Lina sambil memegang tangan Ade."Ya,sama-sama." Kata Ade."Dan kamu harus berjanji,kita tidak akan pernah putus." Kata Lina sambil memegang jari kelingking Ade."Jangan khawatir,aku janji tidak akan putus denganmu." Kata Ade."Emmm,kamu baik sekali!" Kata Lina."Hehehe,benarkah?" Kata Ade."Ya sudah,sekarang kamu mau ngapain?" Kata Lina."Aku mau tidur sebentar,soalnya aku cepat mengantuk kalau tidak ada guru." Kata Ade."Wah,ternyata kamu suka tidur ya?" Kata Lina."Ya,darimana kamu tahu?" Kata Ade."Pastinya aku tahu.Ya sudah,kamu tidur saja.Nanti kalau ada guru,aku bangunin." Kata Lina."Baiklah,terimakasih." Kata Ade."Sama-sama,pangeran manis." Kata Lina.Lalu Ade tidur di bangkunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADE 2
Teen FictionVersi kedua dari cerita Ade.Suatu hari,Ade bersekolah di SMA Seven Jack dan masuk kedalam kelas yang ternyata isinya murid-murid perempuan semua.Karena Ade satu-satunya murid laki-laki di kelas itu,semua murid perempuan disana pun saling berebutan A...