Part 6

3 2 0
                                    

Beberapa saat kemudian,bel istirahat berbunyi.Ade pun bangun dari tidurnya."Ah,tidurku nyenyak sekali.Lho? Mana Lina dan yang lainnya?" Kata Ade.Salah satu teman kelasnya yang bernama Lisa menghampirinya."Hai,Ade! Kenalkan,namaku Lisa." Kata Lisa."Hai,kamu yang duduk di bangku paling depan itu kan?" Kata Ade."Ya,aku memang suka duduk di bangku paling depan,karena aku bisa mendengarkan guru saat jam pelajaran.Oh iya,ada yang ingin aku katakan." Kata Lisa."Ada apa?" Kata Ade."Akhir-akhir ini,aku sering memikirkan dirimu,Ade.Entah apa itu hanya pikiranku saja,atau karena aku dan kamu...Aduh,aku jadi malu." Kata Lisa sambil menutup matanya."Kamu kenapa malu-malu begitu?" Kata Ade."Ya,soalnya aku suka denganmu.Boleh aku menjadi pacarmu?" Kata Lisa."Ah? Maaf,Lisa.Tapi Lina sudah menjadi pacarku,dan dia adalah yang pertama." Kata Ade."Oh,tidak apa-apa.Kalau begitu,kita bisa menjadi teman dekat saja.Jadi aku,kamu,dan Lina bisa sering mengobrol." Kata Lisa."Sekali lagi,aku minta maaf ya karena tidak bisa menerimamu." Kata Ade."Jangan khawatir,Ade.Aku bukan perempuan yang memaksamu untuk menjadi pacarku,apalagi kamu kan sudah punya Lina.Jadi pertahankan hubungan kalian ya,jangan sampai terjadi sesuatu." Kata Lisa."Baiklah,terimakasih atas sarannya." Kata Ade."Sama-sama." Kata Lisa.Lalu Lina datang.."Lho? Lisa? Kamu sedang mengobrol dengan Ade ya?" Kata Lina."Ya,sekarang kita sudah jadi teman." Kata Lisa."Wah,Ade sekarang menang banyak ya.Besok pasti banyak perempuan yang akan berteman denganmu,Ade." Kata Lina."Ah,kamu bisa saja." Kata Ade."Hahaha,ayo kita mengobrol dulu." Kata Lina.Mereka pun mengobrol dan bercanda.Tiba-tiba Gilang masuk kedalam kelas mereka."Selamat pagi,kalian bertiga! Senang bisa bertemu kalian lagi,karena sekarang saya akan melawan kalian lagi!" Kata Gilang."Dia lagi!" Kata Lisa dengan kesal."Belum puas juga itu anak!" Kata Lina dengan kesal."Untungnya pedangku masih tajam,jadi aku tidak takut lagi dengannya." Kata Ade dalam hati."Sekarang saya beri pilihan untuk kalian! Serahkan Lina kepada saya,atau siapkan diri kalian!" Kata Gilang."Jangan harap kamu bisa merebut Lina dari kami!" Kata Ade."Ya,kamu tidak akan bisa merebut ketua kelas kami!" Kata Lisa."Memangnya apa yang kamu inginkan dariku hah!?" Kata Lina."Aku ingin kamu jadi pacarku,itu saja! Setelah itu,aku bersumpah tidak akan mencelakai teman-temanmu lagi! Tapi kalau kamu tidak mau,maka perang tidak akan pernah berakhir!" Kata Gilang.Nia dan teman-temannya pun datang."Wah,wah! Ada makhluk biadab rupanya!" Kata Nia."Wah,wah! Ada perempuan sok jago rupanya!" Kata Gilang."Hahaha! Kamu pasti mau mencelakai kami lagi kan? Sayangnya kamu tidak akan bisa,karena kami sudah punya senjata baru! Anak-anak,keluarkan senjata baru kita!" Kata Nia."Siap!" Kata mereka.Kemudian mereka mengeluarkan sebuah balok berisi puluhan paku."Hahaha! Itu saja? Sayang sekali,pisauku jauh lebih kuat daripada senjata murahan kalian!" Kata Gilang dengan angkuh."Eits! Belum coba,belum tahu!" Kata Nia."Ok,ayo kita lihat seberapa kuatnya senjata itu!" Kata Gilang."Anak-anak,serang!!!" Teriak Nia.Mereka pun memukul Gilang hingga salah satu giginya lepas."Makan itu,salmon Alaska!" Kata Nia."Sial! Kuat juga senjata kalian! Tapi saya tidak akan menyerah! Saya akan kembali lagi dengan senjata yang lebih kuat! Saya pastikan kalian akan kalah! Hahaha!" Kata Gilang."Siyi pistikin kiliin ikin kilih...banyak bacot!" Kata Lina."Sekarang kamu pergi dari sini!" Kata Nia."Ok,tapi urusan kita belum selesai!" Kata Gilang.Lalu Gilang pergi."Rrggh! Anak itu bikin masalah terus! Memangnya apa yang dia mau dari kita hah!?" Kata Nia dengan kesal."Sebenarnya dia menginginkan aku.Dia ingin agar aku jadi pacarnya,tapi karena aku tidak mau,jadi dia marah." Kata Lina."Dasar laki-laki pemaksa! Orang tidak mau,ya tidak maulah!" Kata Nia."Sekarang kita harus bisa membuatnya keluar dari sekolah ini!" Kata Lisa."Ya,kamu benar!" Kata Lina dan Nia."Hahaha!!! Hahahaha!!!" Teriak Ade."Ade,kamu kenapa?" Kata Lina."Sekarang waktunya sudah dekat! Gilang akan dikeluarkan dari sekolah!" Kata Ade."Benarkah?" Kata mereka."Ya,karena semua rencana yang aku lakukan berjalan lancar! Tinggal lagi satu rencana saja,yaitu rencana ketiga! Jika ini berhasil,maka dia akan dikeluarkan dari sekolah ini!" Kata Ade."Bagus! Kalau itu terjadi,maka satu kata yang akan keluar dari mulut kita!" Kata Lina."Merdeka!!!" Teriak mereka."Memangnya apa saja rencananya,Ade? Coba beritahu kami." Kata Lina."Ya,coba beritahu!" Kata mereka."Baiklah,tapi janji jangan beritahu siapapun! Ini rahasia kita!" Kata Ade."Kami berjanji!" Kata mereka."Baiklah! Rencana pertama,aku dan kepala sekolah sudah menyiapkan surat pengeluaran murid untuknya.Kedua,aku memancing Gilang untuk sering melakukan kekerasan di kelas kita.Dan ketiga,aku akan membuat Gilang menghancurkan ruangan kepala sekolah.Jika rencana ketiga berhasil,maka kita terbebas dari Gilang dan anak buahnya!" Kata Ade."Wah,rencana yang hebat! Dia pasti akan sekakmat!" Kata Nia."Jelas dong,lihat siapa yang buat rencana." Kata Ade."Tapi kalau tidak berhasil,bagaimana?" Kata Lisa."Jika itu tidak berhasil,maka ada hari lain untuk membuat rencananya berhasil." Kata Ade."Oh,baiklah." Kata mereka.

ADE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang