Chapter 2 || Bad Impression

1.5K 82 5
                                    

04.00 PM

"Man jadi ngga si ini tuh ketemunya. Lama banget gue mau balik aja bobo sama bebeb Seo Joon."

Adelia terjebak di sebuah cafe bersama Amanda temannya saat kuliah. Maksud dari Amanda menyuruh Adel datang tak lain tak bukan untuk jadi mak comblang. Bertahun-tahun temannya ini menjomblo, hari ini laki-laki ke 20 yg Amanda ingin kenalkan pada Adelia.

"Sabar dong princess, mungkin kejebak macet.

"Udah 1 jam ini. It is all a waste of time."

"10 menit lagi oke? Abis itu lo bisa balik bisa bobo sama bebeb Seo Joon lo."

Adel menopang dagunya. Sorot matanya terlihat bosan setelah satu jam ia duduk di bangku ini. Kentang goreng yg ia pesan sudah habis tak tersisa. Bahkan saus nya pun Adel sikat habis. Minuman jangan di tanya lagi, ini sudah gelas ke 3 Adel memesan minuman.

Adel menghargai usaha Amanda untuk mencarikan pasangan untuk Adel. Hari ini untuk terakhir kalinya Adel membuat Amanda berjanji untuk tidak menjadi mak comblang setelah ini. Amanda setuju dan Adel sedikit lega karenanya.

"Ekhem maaf ya lama."

Adel memutar tubuhnya. Menatap cowok bertubuh tinggi itu dengan seksama. Mata Adel terpaku, apakah dewa Yunani terlahir kembali ke muka bumi ini? Well, Adel berlebihan. Tapi faktanya memang seperti itu, wajah laki-laki di hadapannya bak mahakarya ciptaan tuhan yg sempurna tanpa cela.

"Kok lo lama si, Ar?"

"Macet tadi." Ares mengalihkan pandangannya pada Adel yg duduk di depannya, sedang terpesona padanya?

"Oh gitu. Eh iya kenalin ini Adel cewek yang gue ceritain."

Ares tersenyum pada Adel. Tangannya terulur, memperkenalkan diri pada umumnya. Adel menyambut uluran tangan Ares dan membalas senyuman Ares.

"Ares."

Namanya aja kaya tokoh dari Yunani.

"Adel."

Adel ingin melepaskan tangannya dari Ares namun seperti ditahan. Dan tunggu? Tangan mulus Adel kenapa di elus-elus begini?!

"Ekhem lepas dong Ar modus banget dah."

Fiuh, untung Manda menyelamatkan gue dari Genggaman Ares.

"Eh gue cabut ya. Pacar gue udah jemput. Have fun buat kalian berdua."

Amanda langsung pergi meninggalkan Adel dan Ares berdua setelah mengecup pipi sahabatnya itu. You know the atmosphere?  Benar-benar awkward. Hening tidak ada berniat membuka percakapan. Lebih sialnya lagi, minuman yg Adel pesan tadi sudah habis. Tidak mungkin kan Adel menggerogoti sedotan di gelas?

"Jadi lo punya cafe Del?"

"Ah iya, cafe kecil biasa."

"Tapi hebat loh Del, udah bisa bikin usaha sendiri."

"Alhamdulillah si Ga. Kalo lo kerja apa?"

"Gue juga punya cafe tapi ngga sebesar yang lo punya." Ares mencoba untuk merendah. Dan Adel tidak suka itu.

"Lo juga hebat udah bisa bangun Cafe sendiri."

"Tapi ngga sehebat lo."

"Haha ngga kok. Gue masih perlu banyal belajar buat sampai di titik ini."

"Ternyata lo cantik ya."

"Eh? Makasih."

"Ur so amazing, i mean you're so beautiful, smart, and.." Ares menjeda ucapannya. Matanya melihat tubuh Adel dari ujung rambut sampai perut. "Sexy."

Hi! My Cold CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang