'harusnya gue nyoba deketin lo dari lama, Nay.'
[ t e n t a n g s e m e s t a ]
____________________________________Anaya berdiri di pinggir gerbang sekolah, kesal. Salah sendiri ia lupa membawa powerbank dan kini ponselnya mati.
"Gue mau pulang gimana ini?" Ujarnya frustasi. Akhirnya ia memutuskan untuk berjalan kaki, karena sebenarnya apartemennya terletak tidak jauh dari sekolah.
Namun,
hujan tiba-tiba menyiramnya.
Dan lagi-lagi, Anaya tidak membawa payung.
Anaya berakhir berteduh di sebuah supermarket dekat sekolah. Matanya menelusuri jalan sampai ia melihat sosok seorang pemuda yang sepertinya ia kenal. "Semesta...?"
Netra mereka bertemu. Anaya memalingkan wajah lebih dulu untuk menghindari tatapan sang pemuda. Sayangnya, sang pemuda lebih dulu menghampirinya. "Anaya? Lo kenapa masih disini?"
____________________________________Tangan Anaya menggenggam sekotak susu cokelat, pemberian Semesta tentunya. Kini mereka sedang berjalan menuju apartemen Anaya.
"Jadi lo kenapa bisa di supermarket itu?" Tanya Semesta. "Gue nggak bisa pulang," Jawab Anaya, membuang kotak susu yang kini sudah habis.
"Kenapa nggak chat gue aja?" Tanya Semesta. Anaya menghela napas. "Naah, itu masalahnya. Hape gue mati, gue lupa bawa powerbank," Jawab Anaya, masih merutuki kebodohannya.
"Kalo hape gue nggak mati dan gue nggak lupa bawa powerbank, gue daritadi udah pulang," Lanjut Anaya, memasukkan telapak tangannya kedalam kantung jas sekolahnya.
Semesta yang melihatnya, menyerahkan hoodie yang tersimpan di dalam tasnya kepada Anaya. Anaya menatapnya bingung.
'ini maksudnya gue disuruh nyuciin hoodie dia apa gimana?' Batin Anaya.
"Pake. Gue tau lo kedinginan," ujar Semesta. Anaya merasakan pipinya menghangat. Ia menunduk, sehingga Semesta tidak dapat melihat pipinya yang memerah.
Semesta terkekeh, merangkul Anaya. "Nggak usah nunduk, gue liat kok, hehe." Anaya menatap Semesta kesal. "Lo annoying banget sih, Ta."
"Annoying gini tapi lo suka kan?"
"Hah?"
____________________________________Mareka sudah sampai di apartemen Anaya. Semesta mengusak surai Anaya sebagai salam perpisahan. "Dah Nay, gue balik dulu." Jawaban Semesta membuat Anaya heran.
"Loh, balik ke sekolah? Ngapain?" Tanya Anaya. "Motor gue ada di sekolah," Jawabnya, membuat Anaya mengerutkan dahi. "Lah, terus ngapain kita jalan tadi?"
"Biar gue bisa lama-lama sama lo, hehe."
Anaya berlari kedalam apartemennya, jantungnya berdetak kencang. Memang sialan Semesta itu, pikirnya.
Sedangkan Semesta terkekeh, melihat Anaya menghilang dari pandangan.
____________________________________[ t e n t a n g s e m e s t a ]
CRVITIES, 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
tentang semesta | seongmin. ✔
Fanfictionini tentang semestamu, semestaku, dan semesta kita. cravity lokal!au 1975files, 2020