[ O1 ]

355 45 10
                                    

"uhm, hai? Kita pernah kenalan?"

"i dont think you would know me."

[ t e n t a n g  s e m e s t a ]
____________________________________

Anaya merebahkan dirinya diatas  kasur. Kegiatan sekolahnya hari ini sangat menguras tenaga. Padahal ia harus melanjutkan novelnya.

"Gue update besok aja kali ya," gumamnya, membuka ponsel. Ia memberikan announcement bahwa hari ini ia tidak akan menerbitkan chapter baru dari novelnya.

Ia beranjak ke kamar mandi dan membersihkan diri, lalu segera merebahkan diri diatas kasur dan terlelap.
____________________________________

Pulang sekolah selalu menjadi waktu paling melelahkan bagi Semesta, karena pekerjaannya.

Ia harus bergegas pergi ke kafe, namun sepertinya hari ini bukan hari keberuntungannya.

Ia ditahan oleh guru matematika untuk membantunya mengajar adik kelas, sehingga ia terlambat bekerja.

Untunglah bosnya mengerti keadaan Semesta. Yah, mungkin akan ada karyawan kafe lain yang akan membicarakannya dari belakang.

"Huh, kenapa sih gue bisa punya temen kerja kayak mereka."
____________________________________

Saat ini Anaya sedang berada di kafe, karena entah kenapa Anaya sedang merasa ingin ke luar.

Dan berakhir dengan Anaya menulis di sebuah kafe dekat apartemennya.

Semesta tertegun melihat Anaya. Semesta mengenalnya.

Ia selalu mengenalnya.
____________________________________

Jam menunjukkan pukul tujuh, sebentar lagi kafe akan tutup.
Semesta mendekati Anaya, mencoba membangunkannya.

"Permisi, mbak, kafe mau tutup." ujaran Semesta cukup untuk membuat Anaya terbangun.

"Ah, makasih mas," jawab Anaya, mengemasi laptopnya, dan berjalan setengah tertidur kearah pintu.

"Mbak, saya antar aja ya? Udah malem ini," Ujar Semesta khawatir. Anaya mengangguk sebagai jawaban.

"Dimana rumahnya mbak?" Tanya Semesta. "Apartemen dekat SMA Brawijaya," jawab Anaya. "Mbak anak SMA Brawijaya?"

"Iya kenapa mas? Masnya anak Brawijaya juga?" Jawab Anaya. Semesta mengangguk. "Oh, gue Anaya, kelas XI-IPS 2," ujar Anaya.

'Nay, gue udah tau,' Batin Semesta, namun tetap mengangguk dan menjawab. "Gue Semesta, kelas XI IPS-4."
____________________________________

Anaya turun dari motor Semesta. "Makasih Ta, udah mau anterin gue." Semesta tersenyum. "Nggak apa-apa, Nay, lo bisa panggil gue kalo lo butuh," Balas Semesta.

"Tapi gue nggak punya nomor lo," ujar Anaya. Semesta menyerahkan ponselnya. "Nih, tulis nomer telepon lo disini, besok gue jemput, oke? see you." Balas Semesta, mengusak rambut Anaya sebelum pergi.

'Tangan sialan, kebiasaan banget!' Batin Semesta, sedangkan Anaya, sepertinya jantungnyansaat ini berdetak lebih kencang dari biasanya.

Yang jelas, Semesta dan Anaya sama-sama menantikan hari esok.
____________________________________

[ t e n t a n g  s e m e s t a ]

CRVITIES, 2020

tentang semesta | seongmin. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang